"Anak-anak kita akan membuat surat untuk sahabat pena" semua anak melompat gembira. Mereka akan mendapatkan teman baru.
"Tapi Sensei siapa sahabat pena kita?" Tanya seorang anak. Guru itu tersenyum.
"Nanti Sensei beritahu tulis saja surat kalian terlebih dahulu" mereka mengiyakan dan sesegera mungkin sibuk dengan suratnya masing-masing.
Hinata bingung akan menulis apa untuk sahabat penanya. Dia tidak terlalu pandai merangkai kata. Dia takut sahabat penanya akan menganggapnya aneh.
"Kamu akan menulis apa Hinata?" Tanya teman sebangkunya.
"Aku bingung akan menulis apa Sihon" jawab Hinata. Dia melihat surat Sihon sepertinya perempuan itu juga sama.
"Sulit sekali menulis surat bukan?"
"Iya benar" Hinata tersenyum. Kapan terakhir kali dia menulis surat mungkin bisa dibilang belum pernah. Mau bagaimana lagi dia harus menulisnya.
Hai sahabat pena
Aku Hyuuga Hinata. Semoga kamu suka mendapatkan surat dariku. Aku menulis ini karena Sensei menyuruh kami membuatnya. Aku tidak pernah membuat surat untuk seseorang jadi aku bingung akan menulis apa.
Oh ya, aku menyukai wangi hujan pertama kali jatuh di musim panas dan juga menyukai salju yang turun di bulan kelahiranku. Iya aku lahir dibulan Desember. Lalu apa yang kamu sukai?
Lalu apa yang aku tidak sukai? aku tidak menyukai pelajaran matematika. Menurutku itu sangat memusingkan. Aku selalu kena marah kakak ku karena tidak bisa mengerjakannya. Apa kamu sama sepertiku tidak menyukai matematika atau malah sebaliknya?
Baiklah mungkin itu saja yang bisa aku katakan padamu sahabat pena. Semoga kamu suka dengan surat yang ku tulis.
Salam kenal
Hyuuga Hinata"Akhirnya beres juga" Hinata merasa lega karena suratnya sudah selesai. Dia melirik ke arah Sihon yang masih menulis suratnya.
'Semoga dia menyukai suratku' Hinata berdoa suratnya akan diterima dengan baik oleh sahabat penanya nanti yang entah siapa itu.
"Kamu sudah selesai Hinata?" Sihon menatap Hinata yang sedang memasukan suratnya kedalam amplop.
"Iya sudah selesai" Hinata tersenyum dia bangga dengan kerja kerasnya. Sihon hanya mengangguk dan kembali mengerjakan suratnya.
Dia melihat keluar jendela ternyata diluar hujan lebat. Sekarang sedang musim hujan. Harusnya dia mendengarkan perkataan ibunya yang menyuruh membawa payung tetapi dia terlalu terburu-buru sehingga dia lupa membawanya. Sepertinya dia akan pulang dengan keadaan basah hari ini.
"Yosh selesai" ucap Sihon.
"Aku bisa gila hanya menulis surat saja tapi akhirnya selesai juga wkwk" Sihon memasukan suratnya kedalam amplop.
"Kau menulis apa? mengapa begitu panjang?" Tanya Hinata.
"Entahlah aku menulis apa saja yang sedang aku pikirkan hahaha" mereka berdua tertawa. Apakah surat Hinata terlalu pendek ya? Ah sudahlah yang penting dia sudah menyelesaikannya.
"Ayo anak-anak masukan kedalam kotak ini" Guru itu menyodorkan sebuah kotak.
"Bentar Sensei aku belum selesai"
"Iya Sensei sedikit lagi"
Guru itu tersenyum karena muridnya begitu antusias dengan tugas kali ini. Mungkin mereka senang akan mendapatkan teman baru walaupun hanya lewat tulisan.
Satu persatu murid memasukan suratnya kedalam kotak itu. Mereka sangat bahagia dan tidak sabar siapa yang akan membalas suratnya.
"Aku tidak sabar suratku dibalas. Siapa ya yang akan membalasnya? Aku harap dia sangat tampan" ucap salah satu murid perempuan kepada teman sebangkunya. Mereka berduapun tertawa.