Part 6

50 2 2
                                    


*Author Pov*
Kebetulan bangku dideretan tempat minhee ada dua yang tersisa. Donghae dan eunhyuk yang melihat kedua bangku kosong tersebut langsung didudukinya. Donghae lalu mencari keberadaan minhee dan ternyata tidak jauh dari tempat ia duduki hanya berjarak 4 bangku. Saat ia memerhatikannya diam-diam ternyata tak lama minhee menengok kearah lee donghae dan keduanya menjadi salah tingkah dan langsung mengalihkan pandangannya masing-masing.

"minhee kenapa kamu terlihat salting gitu? apa yang terjadi?" sahut eunkyo bingung yang melihat reaksi muka minhee yang seperti kepiting rebus.

"hm.. ttiidaakk ap.. apa-apaa kokk.. ehh itu kita dikit lagi sampai" jawab minhee gugup sekaligus malu dengan reaksinya sekarang dan langsung mengalihkan pembicaraan.

"eh ayo kita dikit lagi sampai," sahut yongra kepada semua temannya.

"stop pak supir?!" sahut mereka serentak.

Lalu mereka semua segera turun dari bis dan ternyata donghae dan eunhyuk juga berhenti disana. Setelah itu minhee pamit dengan semua temannya. Donghae juga pamit kepada eunhyuk. Dan segera menyusul minhee karena kebetulan arah yang dituju sama, ini suatu kebetulan atau mungkin memang sudah ditakdirkan berjodoh.

"hai" sahut donghae yang sukses membuat minhee kaget.

"kaauu.. mengagetkanku saja. Tunggu bagaimana bisa kau berada disini? kau mengikutiku yaa?!" ucap minhee kaget dan bingung apa yang dilakukan donghae sekarang.

pletak (satu sentilan berhasil mendarat dikening minhee)
"appo.." ucap minhee mendengus sebal dan mengerucutkan bibirnya.

"pabboya.. untuk apa juga aku mengikutimu.. rumahku juga berada disekitar sini tauu.. huuu percaya diri sekali kau" sahut donghae yang berhasil membuat minhee malu.

"ouh,rumahmu berada disekitar sini juga yaa.. aku baru tau, tapi tak bisakah kamu sopan dengan kakak kelasmu." balas minhee dengan tatapan mengerikan yang membuat donghae bergidik ngeri.

"yasudah mianhae kakak kelasku.. kenalkan aku lee donghae.. adik kelasmu yang paling tampan.. katanya." ucap donghae percaya diri.

"percaya diri sekali kau/?" cletus minhee santai.
"tapi memang iyasih" gumam minhee dalam hati.

"apa katamu?! memang benarkan kenyataannya." cletus donghae tak mau kalah.

"hahahahaha.. aku tidak percaya.. blee hahahaha" ejek minhee sambil menjulurkan lidahnya kepada donghae.

"aihh.. terserah kau sajalah" ucap donghae kesal dan langsung berjalan cepat meninggalakan minhee yang sedang tertawa terbahak-bahak.

"yasudah mianhae.. kenalkan akuu.." sahut minhee mengejar langkah donghae yang mulai menjauh darinya.

"stop. aku sudah tau namamu kok.. kim minhee kan." ucap donghae datar yang memotong pembicaraan minhee seenaknya. Karena ia masih sebal.

"hmm.. kau sudah tau toh. okey. ouh iya rumahku yang berada diujung sana yang warna biru, kalau rumah mu?" jawab minhee.

"rumahku ada disebrang dari rumah mu." ucap donghae singkat, padat dan jelas.

*minhee pov*
Pantas aku tidak pernah melihatnya, rumah dia terhalang dengan pohon di taman itu. Memang didepan rumahku ada taman yang luas dan indah. Tapi setauku rumah itu kosong atau bisa dibilang tidak ada penghuninya. Entahlah mungkin dia baru pindah disini atau mungkin aku saja yang salah. Tapi aku senang sekaligus tidak menyangka karena donghae adalah tetanggaku sekarang. Dan aku senang bisa bicara dengan dia sekarang.

"ouh yasudah byee.. senang berkenalan denganmu. Dan maaf jika kau masih marah dengan ucapanku tadi." sahut minhee berbelok arah jalan ke kiri sambil tersenyum dan melambaikan tangan. karena memang jalan yang ditujunya berbeda dengan donghae yang hanya lurus saja.

*donghae pov*
Aku tidak menyangka sekaligus senang karena ternyata yeoja itu adalah tetangganya. Memang sih aku masih baru tinggal disini yaa lebih tepatnya baru seminggu disini. Tapi ternyata dia yeoja yang cerewet, tapi dia manis, ceria dan menggemaskan menurutku. Dan aku senang bisa berbicara dengannya sekarang.Walaupun sedikit kecewa dengan jawabannya "tinggal bilang tampan apasusahnya" memangsih ini hal yang sepele. Tapi senyum dia itu membuat rasa kecewaku kepadanya hilang seketika dan jantungku berdebar sangat kecang sekali.
"apakah mungkin aku mulai menyukainya/? ahh itu tidak mungkin dan tidak mungkin" gumam donghae yang masih melihat minhee yang berjalan menjauhinya sampai badannya tidak terlihat lagi karena kehalingan pohon ditaman. Dan dia segera menuju rumahnya.

___________________________________________________________________________
hai.. semuanya ini aku kasih spesial yang lebih panjang ceritanya semoga kalian suka. Dan terimakasih udah mau baca ceritaku dan mau memberi komentarnya itu membuat aku jadi bersemangat melanjuti ceritanya.

Dan jangan lupa vomentnya untuk part ini.. ^_^

LOVE STORY THAT IS LIKE A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang