kantor
"Selamat pagi pak" ucap lelaki berwajah manly dengan potongan rambut undercutnya.
"Pagi" ucap Rendra dengan dingin.
"Untuk jadwal pagi ini ada meeting dengan devisi keuangan, sampai jam sepuluh"
"Dan dilanjut makan siang bersama rekan bapak dari perusahan Cipto"
"Untuk hari ini bapak tidak terlalu sibuk pak, karena hanya tanda tangan kontrak kerja karyawan saja" ucap panjang Aksa Pratama, sekertaris Rendra.
Pria berdarah jawa kental yang sudah lima tahun menjadi sekertaris dari CEO perusahaan Erapasific Group.
Dengan umur yang masih terbilang muda Aska mampu menjadi sekertaris yang cekatan dengan jam terbang yang tinggi, tidak pernah berkeluh kesah. Semua ia kerjakan dengan tulus.
Erapasific Group adalah Perusahaan terbesar diindonesia dibidang otomotif, perhotelan, jasa layanan. Perusahaan dengan gaji fantasic dan hanya orang-orang cerdas yang bisa lolos masuk EPG.
"Aska tolong untuk berkas ini kamu simpan dilaci sebelah lemari ya" Rendra sambil memberikan berkas berwarna kuning abu, ucapnya meminta tolong.
"Baik pak"
Rendra pun mulai merapikan jas hitam yang ia pakai, sudah saatnya untuk meeting. Melihat arloji yang sudah menunjukkan angka 09:00, Rendra pun bergegas keluar ruangan dan menghampiri sang sekertaris yang sedang merapihkan berkas-berkas yang akan dibawa ke room meeting .
"Aska apakah sudah selesai" tanyanya dengan tatapan seperti biasa, dingin.
"Sudah pak, untuk file sudah saya kirim via email dan untuk team sudah menunggu"
"Mari pak" Rendra hanya mengaguk dan berjalan beriringan dengan Aska.
Banyak karyawan/i yang melihat atasannya itu dengan tatapan penuh minta, dan ada juga tatapan iri dari kaum adam.
Rendra itu paket komplit sudah tampan, mapan, apalagi coba, diusia yang sudah menginjak tiga puluh lima, tidak membuat kharismanya luntur. Bahkan semakin dewasa semakin hot.
Aska yang melihat karyawan/i memandang penuh minat atasannya itu hanya bisa menghela nafas, karena pemandangan seperti ini sudah biasa baginya.
Setelah sampai di depan pintu bertuliskan Meeting Room EPS, Rendra pun bergegas masuk dan mengucapka " Selamat pagi menjelang siang, maaf telah menunggu" sambil menuju kursi kebanggaannya. Rendra pun meng-instruksi sekertarisnya agar menghadap dirinya.
"Aska tolong singkirkan minuman ini, kalo kamu tahu saya tidak suka minuman yang mengandung soda" perintahnya kepada Aska.
"Baik pak" ucapnya sambil mengambil minuman dimeja atasannya.
"Oke perhatian semuanya" ucap lantang Rendra.
"Terima kasih atas kehadiran, pertama-tama disini saya akan langsung to the point, menjelaskan kenapa diadakan meeting ini."
"Kalian tau diperusahaan ini seharusnya dipekerjakan orang-orang berkompeten dan apa ini saya malah melihat kinerja bawahan kalian JELEK"
"Laporan berantakan"
Mereka yang melihat atasannya marah-marah, hanya menunduk dan mengangguk sebagai bentuk bahwa mereka paham.
"Kalian jangan cuman nunduk dan ngangguk-ngangguk saja"
Hari itupun mereka habis-habiskan kena semprot dari Rendra.
———————————————————————————————
Rumah
Jenna yang merasa dirinya sudah lebih better, dengan daster bunga-bunga pastel pink ia mengambil alat sapu dan pel, dan mulai membersihkan rumah.
Rendra itu kaya, bahkan kaya banget. Akan tetapi menurut Jenna sipria dingin itu sangat pelit dan perhitungan.
"Sudah lah dari pada mikir kelakuan Rendra mending lanjut bersih-bersih" Monolognya.
Aye-aye
Black pink
Aye-ayeSuara merdu Jenna menggema di penjuru ruangan, Jenna merasa leluasa jika dirumah tidak ada siapa-siapa. Wait Jenna lupa, cucian belum di jemur.
Astagaa
Menuju belakang rumah Jenna melihat cuciannya yang sudah ia keringkan lumayan banyak, dari pada dilihat lama-lama, Jenna pun bergegas menyampaikan pakaian baju dan lainnya.
"Huuuh cape juga" lelahnya.
"Kayanya aku harus telpon mas Rendra deh" ucapnya sambil berkecak pinggang memandang lantai marmer berwarna putih gading.
Mas Rendra
Last seen 09:00"Telpon jangan yaa" ragu-ragu akhirnya Jenna pun mendial nomor Rendra.
Panggilan anda ditolak
Jenna pun berusaha menghubungi Renda Kembali
Panggilan anda di tolak
"Sekali lagi ga angkat aku mutilasi, dasar kutub" cerocosnya sambil kembali mendial nomor Rendra.
Kamu tau aku lagi kerja, ngapain telpon GANGGU aja
Buset dah baru juga aku telpon
Aku cuman mau bilang, besok harus ada asisten rumah tangga.
aku capek kalau setiap hari harus ma lakukan pekerjaan rumah SENDIRISetelah telpon ditutup dengan seenaknya oleh Rendra, Jenna pun kesel. Dan misuh-misuh sambil lanjut mengerjakan rumah yang belum selesai.
Satu jam terlewatkan dan rumah sudah bersih, Jenna pun langsung bergegas mandi karena tubuhnya sudah lengket.
Setelah selesai mandi, Jenna yang masih menggunakan bathrob berwarna putih duduk didepak meja rias dan langsung mengaplikasikan skin care dan boddy care ke seluruh tubuhnya.
Menurut Jenna walaupun kita berada dirumah seharian, tetap wajib menggunakan skin care atau boddy care, karena demi keberlangsungan kulit kita yang tetapi sehat.
Setelah selesai, Jenna pun menuju lantai bawah untuk memasak. Hari ini Jenna rencana memasak ayam balado, sayur pakcoy, dan sambil goreng.
Menu ini adalah salah satu favorit Jenna, dengan telaten Jenna pun memulai masak hingga setengah jam baru selesai.
Dikarenakan perutnya sudah lapar, dengan piring yang sudah terisi nasi dan lauk pauknya, ia pun makan dengan hikmat.
NEXT OR NO??
