🎶... Sederhana bahagia
Kini lengkap sudahSama-sama hingga nanti ajal kita tiba
Semoga saja
Niat baik 'kan terwujud segeraAsal kita percaya Dia Maha Segalanya🎶
Tanpa kita tahu, ternyata Uwais bergerak seorang diri untuk mencari keberadaan Hazel. Entah kenapa bayangan wajah terakhir Hazel yang begitu rapuh itu tak bisa enyah dari ruang kepala.
Belum sempat Uwais menjenguk Hazel secara resmi saat di rumah sakit, dia sudah dapat kabar dari Ukasyah bahwa Hazel sudah pergi dengan ayahnya ke tempat yang di rahasiakan.
Dari situ Uwais berusaha mencari dimana Hazel dan sang ayah.
Tiap malam setelah pulang kerja dia selalu sempatkan diri untuk melintasi rumah Hazel yang waktu itu dia pernah kesana, bahkan pernah beberapa kali mampir dan mengetuk pintu, namun bangunan berlantai dua bergaya modern itu tak di temukan tanda-tanda penghuni di dalamnya. Hanya di suguhkan dengan pemandangan gelap dan juga sepi.
Diam-diam Uwais memantau rumah itu setiap dia menunggu nasi goreng langganannya yang terletak di depan komplek. Sampai pada suatu malam, usahanya selama ini sedikit membuahkan hasil ketika ia melihat mobil om Surya yang berhenti hanya di depan pagar yang menjulang tinggi, tidak sampai masuk ke garasi.
"Mas, yang karet ijo gak pedes, karet merah yang cabenya 5 sendok ya." tukang nasgor menyerahkan pesanan Uwais dan Uzair yang menunggunya di rumah.
"Oh iya nih uangnya, Mas." Uwais buru-buru menerima dan membayarnya dengan sorotan yang tak luput dari rumah tersebut.
Tepat ketika tukang nasgor menyerahkan kembalian, Uwais langsung merebutnya dan bergegas setengah lari karena ternyata om Surya sudah keluar dari rumah tersebut.
Sebelum om Surya masuk mobil, Uwais sempat melihat Om Surya membawa boneka Alpaka yang di ambilnya setelah masuk rumah.
Pria sedewasa dan selaki seperti om Surya tidak mungkin kan mempunyai boneka segemes itu? Maka Uwais berasumsi itu pasti boneka milik Hazel, dan om Surya mengambil itu barangkali atas keinginan Hazel.
Sebelum mobil itu melaju, Uwais menghentikan langkah sembari merentangkan tangannya di depan mobil membuat om Surya injak rem secara mendadak.
"Kamu ngapain tadi?" tanya Om Surya saat menghampiri Uwais di depan mobilnya.
"Hazel dimana, Om?"
Alis yang lebih dewasa mengernyit saat mendapat kilau khawatir dari mata yang termuda.
"Gimana Hazel sekarang? Udah sembuhkan, Om?" mengingat ini 3 bulan pasca kejadian di villa itu.
"Maaf, Om gak bisa kasih tau dimana Hazel sekarang." tidak tega, namun ini sudah komitmen pada dirinya sendiri untuk kebaikan sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partfect
Fanfiction• • • Karena kehidupan layaknya sebuah buku.• • • Cerita tidak akan selesai jika masih ada bagian yang belum lengkap untuk di tulis. Maka kamu pun belum di sebut sempurna jika di hidupmu masih ada beberapa bagian yang belum lengkap. ...