Di mobil julian tidak ada suara,mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.aurel melihat-lihat pemandangan dari jendela mobil,sedangkan julian menyetir sambil sesekali melirik ke aurel.
"Katanya mau bahas kelompok? kok diem-diem mulu" ucap julian akhirnya membuka pembicaraan.
"Bohongan doang tadi,supaya christy biarin kita pulang bareng" jawab aurel tidak menatap lawan bicaranya.
Ya julian tau sih itu bohong,hanya saja pasti ada alasannya dan ia ingin tau apa yang membuat aurel tiba-tiba ingin pulang dengannya.
"Udah gue duga" gumam julian pelan tapi ternyata masih terdengar oleh aurel.
Aurel menoleh sekilas lalu kembali melihat keluar jendela "ya kalo lo udah duga,ngapain nanya lagi? freak" jawabnya lalu memelankan suara di kata terakhir namun tetap terdengar juga oleh julian.
Lelaki itu hanya terkekeh dan geleng-geleng kepala "gue penasaran aja kenapa tiba-tiba lo pengen pulang bareng gue."
"Kepo" jawabnya.
"Itu hak gue buat nanya" julian tidak mau mengalah.
"Dan gue juga punya hak buat ga jawab kan" aurel pun sama tidak mau mengalah.
Ok julian tidak memberi perlawanan lagi,ia pasrah saja.kalo dipaksa juga pasti ujung-ujungnya mereka malah bertengkar.ya walaupun pada dasarnya memang mereka ga pernah akur.mereka memang lebih baik diem-dieman karena kalo ngomong awalnya memang biasa aja tapi pada akhirnya pasti ada hal yang dijadikan pertengkaran.
Saat mobil berhenti di lampu merah aurel tidak sengaja melihat ada penjual gula kapas,ia menoleh ke arah julian membuat si empunya juga ikut menoleh ke arahnya.aurel mau sekali tapi gengsi ngomongnya.
Gimana ya.. ah malas banget kalo minta dia buat kesana, batinnya kembali menatap ke arah penjual gula kapas.namun ternyata julian peka dan mengikuti kemana arah pandangan itu.sekarang laki-laki itu tau apa yang diinginkan aurel saat melihat apa yang dilihat perempuan itu.
Saat lampu merah berganti warna menjadi hijau julian melajukan mobilnya sambil sesekali melirik aurel yang terus memandangi penjual gula kapas itu.laki-laki itu terkekeh dan berbelok memutar balik arah mobilnya membuat aurel bingung.mobil berhenti tepat didepan penjual gula kapas membuat tatapan aurel berbinar.
"Lo tunggu disini" ucapnya lalu turun membuat aurel bingung tapi tetap menurut.ia memperhatikan julian yang menghampiri penjual gula kapas dan membeli dua lalu kembali ke mobil setelah membayarnya.
"Nih,lo pengen ini kan" ucapnya setelah masuk ke mobil dan memberikan satu gula kapas untuk aurel.
Perempuan itu menerimanya dengan senyum girang lalu menatap julian dan merubah ekspresinya jadi senyum tipis "thanks" ucapnya lalu membuka plastik yang membungkus gula kapas dan langsung saja ia memakannya setelah plastik terbuka.
Julian melihat aurel makan dengan senyuman yang terus menerus melebar,kemudian laki-laki itu mengalihkan pandangannya ke arah lain lalu terkekeh kecil.baru kali ini ia melihat sisi aurel yang seperti ini,dan baginya perempuan itu sangatlah lucu sekarang.julian pun kembali melajukan mobilnya.
***
Christy menyimpan ponselnya dan melihat-lihat pemandangan di luar jendela.tapi ia malah menyadari bahwa ini bukan arah ke apartemennya,tapi disisi lain ia tetap positif thinking ga mungkin juga alvin culik dia kan? ya ga mungkin.
Perempuan itu memutuskan kembali memainkan ponselnya untuk menghilangkan pikiran buruknya.namun tidak beberapa lama kemudian mobil berhenti dan alvin mematikan mobilnya,christy mendongak takut-takut namun kemudian ia membulatkan matanya dan tersenyum girang.alvin membawanya ke pantai,dan waktunya pas karena hari sudah sore.