Prolog

53.9K 4.8K 662
                                    



˚✧⋆⭒˚


Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.

Rombongan kru pesawat yang akan departure berjalan beriringan, dengan koper masing-masing yang mereka bawa. Wibawa mereka membuat para manusia disekitar sana berdecak kagum.

Gema suara pengumuman pesawat yang akan lepas landas terdengar diseluruh kawasan Bandara.

Seorang perempuan dewasa dengan seragam pramugarinya sedang bersiap bersama kru lain menyambut kedatangan penumpang.

"Sabila bisa gantiin aku nggak? Perut aku sakit banget tiba-tiba."

Sabila terlihat khawatir menatap Wulan teman partner nya sedang kesakitan sambil memegang perut. "Kamu nggak papa?"

Wulan menggeleng. "Aku atasin dulu." Kata Wulan.

Sabila mengangguk dan akan menggantikan tugas Wulan. Didepan pintu pesawat Sabila menyambut hangat para penumpang, senyumnya yang manis dan menawan membuat penumpang yang baru saja masuk merasakan ketenangan.

"Halo cantik sekali." Sapa Sabila pada anak kecil perempuan yang ada digendongan ibunya.

Anak kecil itu tersenyum malu karena pujian Sabila. "Tante pramugarinya bilang Nisa cantik loh, harus terima kasih." Kata sang ibu.

Dengan malu-malu gadis kecil itu menjawab dengan suaranya yang cedal lucu. "Maci ante antik."

Sabila tertawa kecil dan mencubit lembut pipi tembamnya. "Sama-sama sayang."

Sabila adalah sosok pramugari muda yang sudah mendapat julukan pramugari teramah dan tercantik. Banyak para pilot laki-laki dan pramugara berlomba-lomba mendekati gadis dewasa itu, namun Sabila adalah sosok yang menganggap semuanya adalah teman kerjanya.

Tubuh molek, wajah cantik, suara lembut, jika Sabila lewat ada wangi manis dan lembut khas gadis itu. Bagaimana laki-laki tidak mau mendekati Sabila, mereka semua ingin memiliki Sabila.

Diumur 20 tahun ini Sabila sudah meraih berbagai prestasi, Sabila sesempurna itu.

♡₊˚・₊✧⋆⭒˚。⋆

Pukul 8 malam Sabila telah kembali ke Jakarta setelah seharian ini terbang 3 kali ke kota yang berbeda-beda. Keadaan bandara masih sangat ramai, sesekali Sabila tersenyum kepada orang-orang yang melewatinya sambil membawa kopernya.

Ponsel Sabila berdering. "Iya, halo ma."

"Udah ma, ini Sabila udah jalan kedepan."

"Iya mama."

Setelah menutup panggilan dari sang mama, senyum Sabila kembali merekah melihat sosok tubuh jangkung berdiri membelakanginya terlihat sedang menelfon. Sabila langsung memeluk tubuh kekar itu dari samping membuat sang empuh sedikit terkejut.

"Nanti kita bahas lagi, saya tutup dulu."

"Hai sayang." Sabila mendongak dan langsung dikecup bibirnya.

"Kamu udah lama nunggu?" Tanya Sabila.

Laki-laki itu menggeleng. "Nggak ada kata lama buat nungguin kamu." Katanya membuat Sabila tertawa kecil.

"Makan dulu?" Tawarnya.

Sabila mengangguk, keduanya berjalan dengan tangan laki-lakinya yang merangkul erat pinggang ramping Sabila, serta kopernya yang dibawakan juga.

Satu minggu tidak bertemu Sabila sangat merindukan pria disampingnya ini, karena kesibukan mereka yang bertabrakan. Membuat komunikasi keduanya sedikit sulit.

Tapi malam ini ia bisa bertemu lagi dengan prianya.

Cie yang menanti xixixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cie yang menanti xixixi....

Asher Sabila balik lagi nih, siapa yang nungguin mereka?

Votenya 2k dulu baru lanjut up.

Cerita ini bakal makin intim ya, karena semua tokoh udah pada dewasa💗

Bisalah ya komen disetiap paragraf biar rame gitu xixixix

PAPAY!!!

MINE [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang