Bab 04

128 18 8
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat Malam, gimana kabarnya hari ini?
Capek? Itu pasti, tapi tetep harus semangat ya😁
Oke langsung aja, jangan lupa tinggalkan jejak dukungan kalian dengan vote and comen....

Selamat Membaca

Pagi-pagi sekali Archie sudah siap dengan pakaian casual. Hari ini dia kembali ke Jogja, masa cutinya sudah hampir berakhir. Dia diantar oleh keluarganya ke stasiun.

"Abang, sudah lengkap? Tidak ada yang tertinggal?" Tanya mama Mala lagi.

"Sudah, Mama sayang. Mama sudah tanya itu sebanyak 10 kali loh." Ujar Archie yang sedikit capek dengan pertanyaan yang sama.

"Ya, sudah Mama ganti pertanyaannya," ucap mama Mala.

"Eh, nggak usah Ma. Ini kereta Abang sudah datang. Abang, naik dulu." Archie segera menghindar dengan alasan kereta yang baru tiba.

"Abang balik ya. Mama sehat-sehat di sini. Abang, bakal sering telpon Mama. Papa juga." Ucap Archie pada ke dua orang tuanya.

"Abang juga," ucap papa Bagas.

Kemudian, dia berganti berpamitan pada adiknya. "Abang balik dulu. Baik-baik di sini. Nurut kata suami, Arsya udah bukan perempuan bebas lagi. Jaga Mama sama Papa selama Abang nggak di sini."

Arsya langsung memeluk Archie, "Bang Archie juga. Jaga kesehatan, di sana Abang sendiri."

"Iya." Jawab Archie. "Titip adek gue," ucap Archie pada Ares, "Siap, Bang."

"Lepas dulu, Sya. Nggak malu sama suami, hem?" Tanya Archie karena pelukkan Arsya terasa lebih erat. "Abang cuman ke Jogja loh. Kan udah biasa."

"Loh! Kok malah nangis sih?" Tanya Archie merasakan bajunya basah. "Abang hiks, besok kalo pulang harus sudah bawa istri. Titik. Kalo enggak Arsya marah."

"Dasar bocah! Emang cari istri tinggal beli?" Tanya Archie tentu di jawab gelengan oleh Arsya. "Nah, itu tau. Doain yang terbaik aja buat Abang. Nanti kalo memang sudah waktunya, Abang ajak pulang. Udah nangisnya, udah punya suami juga."

Arsya mengangguk, dia melepas pelukkannya pada Archie. "Bener?" Tanyanya memastikan, Archie mengangguk yakin. "Udah ya? Karetanya udah mau berangkat."

"Abang pamit Ma Pa. Assalamualaikum," pamitnya lagi sebelum naik ke kereta.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah."

"Kabari Mama atau Papa kalo sudah sampai Bang," ucap mama Mala mengingatkan.

Archie mengangguk, dengan berat hati. Dia naik ke kereta, dan mencari tempat duduknya. Dari cendela kereta, dia kembali melambaikan tangan tanda perpisahan sementara sebelum kereta benar-benar berangkat.

Ketika kereta sudah berangkat, Archie membenarkan letak duduknya. Memilih memejamkan mata selama perjalanan.

○○○○

Archie sudah siap berangkat mengajar, semalam dia baru sampai di Jogja. Dan paginya dia langsung masuk mengajar, karena memang masa cutinya sudah selesai.

Saat ingin mengambil sarapan, ponselnya berbunyi. Di sana tertera nama Mamah Mala, segeranya diangkat.

"Assalamualaikum, Ma."

"Wa'alaikumussalam warahmatullah, Abang sudah sampai? Kenapa belum kasih kabar?" Tanya mama Mala dengan nada yang jelas terdengar khawatir, semalam mama Mala menunggu Archie memberi kabar sampai pagi belum ada pesan atau telpon darinya. Karena itu, mama Mala memilih menghubungi lebih dulu.

"Alhamdulillah, sudah Ma. Maaf, semalam belum sempat ngabarin Mama. Hp Abang habis baterai," jelas Archie pelan agar mama tidak khawatir lagi.

"Alhamdulillah. Abang pasti sudah mau berangkat ngajar?" Tebak mama.

"Mama tau saja, ini Abang mau sarapan baru berangkat."

"Ya, sudah. Abang selesaikan dulu sarapan. Malam Mama telpon lagi."

"Baik, Ma."

"Mama tutup, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullah."

Panggilan berakhir, Archie segera memakan sarapannya. Tadi, dia sempat membeli bubur ayam di depan. Karena kalo memasak tidak akan cukup, dan lagi yang ada dia hanya akan menghancurkan dapurnya.

Selesai makan, Archie langsung berangkat ke kampus tempatnya mengajar. Dengan di temani motor metic yang sudah menemaninya selama ini. Hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk sampai di kampus. Diparkirkannya di tempat biasa.

"Selamat pagi, Pak." Sapa seorang mahasiswa yang berpapasan dengan Archie, yang di balas dengan anggukkan kepala.

Parkiran dengan ruang kerjanya tidak terlalu jauh, hanya perlu masuk dan naik ke lantai dua, ruangan dekat tangga. Sampai di ruangan, dia kembali mengecek jadwal mengajar. Hari ini dia memiliki jam mengajar dari jam ke 1, lalu dilanjut lagi di jam ke 3-5.

"Bismillah, semoga nggak ada kendala." Harapnya sebelum mulai mengajar, karena sudah seminggu ini kelasnya dia liburkan dan di ganti menjadi tugas.

○○○○

Seharian beraktivitas, Archie yang sudah selesai mandi langsung merebahkan diri. Nanti malam dia harus membuat media pembelajaran untuk kelas besok. Seharusnya dia membuatnya dari kemarin, tapi karena pulang kampung. Akhirnya, media pembelajaran tersebut tertunda.

"Tidur dulu lah sebentar." Ucapnya, dan langsung memejamkan mata. Sampai tidak terasa adzan magrib berkumandang. Membuatnya terbangun, "Astaghfirullah, udah maghrib."

Archie segera bersiap dan pergi ke masjid terdekat. Sejak pindah ke sini, dia sudah biasa ikut sholat berjamaah di masjid tersebut. Dan kini dia sudah mengenal banyak orang yang tinggal di sini. Dengan kesibukannya mengajar bukan berarti dia tidak bisa bersosialisasi.

"Assalamualaikum, mas Ray." Sapa seorang bapak-bapak pada Archie.

"Wa'alaikumssalam warahamatullah, mau ke masjid Pak?"

"Iya Mas. Mau bareng?" Tanya pak Adnan, ya yang menyapa Archie adalah pak Adnan. Dia adalah salah satu tetangga Archie.

"Balik kapan Mas?"

"Kemarin malam, Pak." Jawab Archie.

Keduanya berangkat ke masjid bersama. Dan obrolan terus berlanjut sampai meraka tiba di masjid.

Sudah menjadi rutinitas Arche kembali setelah isya. "Saya duluan bapak-bapak. Assalamualaikum," pamit Archie.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah."

📝26-10-2023

Archie [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang