BAB 2

91 41 25
                                    


Hallo ZIFERS

BINTANG DAN KOMENTARNYA DITUNGGU YA

WAJIB FOLLOW AKUN INSTAGRAM
@wp.browniestory

SETIAP UPDATE CERITA BAKALAN DIBERITAHU DI AKUN INSTAGRAM

SPAM KOMEN #duniazifarah

°°HAPPY READING°°


Sudah hampir 2 hari kakak kelas itu tidak hadir ke sekolah

Faro mendatangi Zifa yang sedang melamun menghadap jendela 

"Zifa"  panggil Faro 

"Iya" 

"Lo gak kenapa Napa kan ?" Tanya Faro 

Zifa menatap Faro bingung "Maksud?" 

Faro yang menatap sorot mata Zifa penuh dengan luka katung mata Zifa pun sekarang mulai terlihat entah mengapa akhir akhir ini juga Zifa lebih memilih pakaian panjang dan tebal padahal cuaca diluar sangat panas 

"Pulang sekolah mau jalan jalan gak Zif "

"boleh" 

"GUYSSS!!" teriak Zifa sambil melambaikan tangan 

"Farah sini" sahut Firty 

"Lo tadi kemana Zif kok kekantin gak barengan kita?" Tanya Firty 

Zifa menggaruk garuk kepala yang tidak gatal "Tadi gue ke toilet gak mungkin kan gue ajak 2 sahabat gue nemenin ke toilet hehe" 

"Pergi gak Lo dari sini" suara itu membuat Zifa menoleh ke arah belakang suara itu berasal dari dua anak kembar firty dan Firzy , memang seringkali Firzy membuat adik perempuan nya tuh kesal "gue kembaran sekaligus Abang Lo gak bakalan pergi gue dari hidup lo" ujar Firzy 

"Kenapa gue gak kembar perempuan perempuan aja sih males banget kembaran sama Abang kek lu" 

"Gak tau tanya mama sama papa kan mereka yang buat kita" jawab Firzy sambil menepuk pundak firty

Zifa melihat tingkah teman nya itu hanya menggeleng gelengkan kepala entah apa yang di pikiran Firzy setiap hari kerjaannya membuat si Firty naik darah 

Zifa lanjut melihat nay yang sedang melukis"lukis apa nay" tanya Zifa

"Pokoknya ini salah satu cerita gue Zif" saut nay

Zifa yang melihat lukisan milik nay  "bagus nay , ntar ajarin gue ya biar bisa kayak Lo melukis cerita di canvas" ujar Zifa

Langit sudah berwarna oranye seharus Zifa sdh pulang 2 jam yang lalu namun Faro mengajak Zifa berjalan jalan seolah ada yang ingin Faro bicarakan bersama Zifa suasana antara mereka berdua bergitu sunyi tidak ada yang mau memulai pembicaraan tiba tiba Farah Membuat topik agar tidak terasa Canggung 

"Ro... Lo pernah mikir gak sih kalau dunia lain tuh jauh lebih baik" 

"Dunia lain.... Maksud Lo apa Zif" 

"Dunia dimana Lo bakalan abadi ro" 

Mendengar itu Faro bingung apa yang dimaksud Zifa kenapa Zifa tiba tiba menanyakan itu, Faro berusaha mencari topik baru agar tidak membahas hal yang seharusnya anak SMA seperti mereka pikirkan

"Zif makan disitu yok" Faro menunjuk warung nasi goreng

"Aku pesenin dulu kamu tunggu sini ya ra" perintah Faro

Zifa hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum setelah Faro lumayan jauh dari Zifa entah mengapa tiba tiba cairan bening itu menetes tiba tiba 

Langit sudah mulai menggelap Faro langsung mengantar Zifa pulang Kerumah setelah Zifa sampai Kerumah Faro izin untuk pulang

"Zif, gue pamit ya"

Bukan nya menjawab Zifa hanya diam saja sambil tersenyum

Zifa memasuki ruangan yang bisa dibilang rumah namun Zifa tidak pernah merasakan apa arti rumah yang sesungguhnya

Plak 

Tamparan yang dilontarkan oleh Malik bagaimana Malik tidak marah sedangkan orang tua dari ana kakak kelasnya Farah itu tidak terima anaknya dibuat babak belur sampai tidak masuk dua hari 

"Apa lagi Zif yang Lo lakuin di sekolah malu maluin tau gak emang kalo ngelakuin itu kelihatan hebat iya? JAWAB ZIF!!!" 

"Papa kecewa sama kamu sekarang pilih kamu pergi dari rumah ini atau kamu pengen berubah" 

Zifa mengepalkan kedua tangan nya hingga emosi Zifa tidak bisa ditahan lagi Zifa memukul tembok yang berada di sampingnya sampai tangan nya berdarah 

"Zifa Gak tau pa, Zifa capek Zifa pengen berubah tapi kalian yang ngajarin Zifa untuk menyelesaikan semua masalah tuh menggunakan kekerasan Zifa capek kalian pukul terus Zifa capek kalian lebih membela anak orang dari pada anak sendiri kalian gak tau kan Zifa diapain sama si ana itu disekolah mungkin kalaupun Zifa dibunuh disekolah kalian masih tetep nyalain Zifa , Zifa cuman butuh ketenangan Zifa cuman butuh support kalian ma...pa.... Zifa gak bisa ngadepi ini semua sendirian"

Plak!!

"Lemah kamu Zif papa dulu dipukul pakai rotan kamu tau gak nenek kamu itu selalu main kasar tapi lihat papa sekarang bisa jadi orang hebat"

"Baru segini aja udah drama kamu ini demi masa depan kamu Zif papa gak mau kamu bergantung sama papa dan mama kamu harus bisa ngadepi ini semua sendirian baru pukulan segini aja kamu untuk ngeluh"

Itulah mengapa Zifa tidak pernah banyak bicara dikeluarganya 

WAJIB FOLLOW AKUN INSTAGRAM
@wp.browniestory

SETIAP UPDATE CERITA BAKALAN DIBERITAHU DI AKUN INSTAGRAM

SPAM KOMEN #duniazifarah

Bintangnya ditunggu ya Zifers

Yok bisa yok 200 komen

TO BE CONTINUED

Dunia Zifarah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang