Relationship

15 5 0
                                    

Ctngg–Prangg!!

"Owh owh.." decak Senja saat melihat pemandangan di bawahnya. Pasukan panci kecil berteteran jatuh akibat ulahnya sendiri.

Dan Senja hanya menyengir akan hal itu guna ampunan kepada Kevin. Sedangkan Kevin hanya diam melongo di sana sambil menodong angkatkan sendok sayurnya.

Lagi lagi Senja bergidik ngeri mengenai itu, takut Kevin ngamuk. Hadeuh ia hanya mengacaukannya saja, segala sesuatu yang ada di dapur pasti Senja ceroboh hingga terjadilah seperti itu.

Setelah beberapa detik terdiam, Kevin langsung menerjapkan matanya tersadar. Lalu, hanya menghela napas akan tingkah Senja kali ini.

Senja mendekapkan kedua tangannya kebelakang layak istirahat di tempat sambil mengayunkan tangannya pelan dengan memanyunan bibir di wajah.

Ketika hendak Kevin berjongkok untuk memunguti panci panci yang berserakan itu Senja refleks mengangakan mulutnya dan cepat sedia ikut berjongkok dengannya.

Di dalam hati, Senja mengumpat tak karuan di sana sambil lincah tangannya berfokus memunguti panci panci itu.

"Mianhee.." cetus Senja pelan.

Kevin melirik sekilas atas pernyataan singkat barusan. Kemudian, berlanjut fokus pada sebelumnya dengan di bantukan oleh Senja.

Setelah usai, Kevin beralih pada masakannya kembali dan acuh tak acuh kepada Senja yang ada di belakangnya.

Itulah kebiasaan sikap Kevin, diam sajaaa terussss, udah kayak patung! Iya, berasa pacaran sama patung juga, sih, kata Senja.

Lalu, Senja melangkah menghampiri Kevin sekian detik kini juga. Senja mendongak pada punggung belakang perkasa milik Kevin itu, sangat tinggi, postur tubuh yang begitu tinggi hingga membuatnya berjinjit sedikit.

Menyadari itu Kevin langsung menoleh kebelakang dan wajah keduanya saling bertepatan saat ini juga.

Senja yang terkejut bukan main mengenai itu langsung memuncak dratis warna wajahnya. Begitu sangat memerah layaknya tomato!

Sedemikian rupa Senja langsung cepat memundurkan langkahnya. Spontan terkait itu membuatnya sedikit awkward sampai memalingkan wajahnya sekilas.

Lalu, ia hentikan cepat ketidak stabilan jedag jedug hatinya itu dan beralih kembali menghampiri Kevin yang menghadap kompor sedari tadi.

Senja diam tak berkutik namun memperhatikan ketelatenan Kevin yang memasak saat ini.

Sudah beberapa kali juga Senja menelan salivanya kasar akan ke kerenan Kevin yang fokus memasak di sana.

Hati mungilnya sedikit miris melihat pemandangan itu. Bisa bisanya seorang lelaki bisa jauh lebih pandai memasak dari wanita sepertinya!? Ini pemberontakan!

 Bisa bisanya seorang lelaki bisa jauh lebih pandai memasak dari wanita sepertinya!? Ini pemberontakan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah.. dia melirikku..
Lihatlah wajah tanpa ekspresi itu.. benar benar–oh my!

Dengan isyarat, Kevin menyodongkan centong sayurnya kepada Senja untuk mengizinkannya menyentuh sop yang masih di masak.

DUSK BOUT S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang