Angin berhembus kencang seakan menandakan kalau semuanya baru saja di mulai. Aeroz menyingkirkan helaian rambut yang menutupi sinar mata birunya itu saat sepoian angin semilir yang datang menerpa udara yang mulai terasa dingin ini.
Awan Awan hitam menutupi sinar terangnya matahari di atas sana, membuat suasananya menjadi gelap mencekam dengan sekali tatapan Aeroz yang tajam.
Untuk pertama kalinya saat ini, Senja merasakan tatapan lain dari seorang Aeroz. Tidak ada topeng yang menutupi wajah lelaki tampan itu lagi, tidak ada istilah nama Gleen yang harus mereka sebutkan juga.
Lelaki berambut hijau dengan manik bola permata biru safir yang bersinar di suasana gelap atasnya dunia saat ini. Keheningan menyelimuti sekitarnya tiba tiba terdatang empat susulan orang yang memperhatikan mereka sedari tadi.
Yuli, Satria, Aoki, dan Chiara datang di garda depan pertarungan Kevin, Angga, Senja yang melawan Aeroz di menit waktu pada sebelumnya.
"Kalian bertiga.. mundurlah," titah Yuli secara tiba tiba juga. Kini keempat anggota Xneard's Gen 1 itu berdiri selangkah dari mereka bertiga, Kevin, Angga, dan Senja.
Senja mengernyitkan alisnya bingung. Ia bertanya tanya akan mengapa Yuli yang menyuruh mereka bertiga untuk mundur saat ini.
Tetapi, belum sempat Senja berkomentar kepadanya, tiba tiba kerah belakang jaket Xneard's miliknya di tarik oleh Angga untuk cepat mundur dari arena itu seketika. Senja pun kehilangan kesempatan untuk bertanya.
Angga beralih memegang pinggang Senja untuk membawanya cepat pergi dan tak bisa jatuh juga.
Kevin dan Angga mendaratkan dirinya bersama di tempat Dinda, Meirn, Maki saat ini. Senja pun hanya pasrah mengikuti keduanya.
Angga melepaskan pegangannya dari pinggang Senja, kemudian Senja melangkah mendekat kepada Dinda di sana. Dinda meliriknya sekilas tanpa memalingkan wajahnya sama sekali di depan, Dinda berfokus melihat arena depan tempat mereka bertiga bertarung sebelumnya.
"Gue tau lo pasti butuh penjelasan soal ini, tapi gue nggak bisa nyimpulin apa apa sekarang," cetus Dinda dengan mengatakan hal intinya lebih dulu.
Dinda tahu bahwa Senja pasti akan melemparkan banyak pertanyaan bejibun kepadanya. Dinda yang masih belum mengetahui informasi detailnya pun tak bisa berkata apa apa.
"Mereka berempat.." Dinda menunjuk kearah Yuli, Satria, Aoki, dan Chiara di sana. "Bertugas misi langsung dari Tuan Viecxn," beritahu Dinda.
"Tuan Viecxn?" tanya Senja. "Tunggu, jangan bilang, Tuan Viecxn udah tau soal ini? Soal Gleen itu adalah Kak Aeroz?" imbuh Senja lebih menanyakannya lagi.
Dinda mengangguki kecil perkataan Senja itu. Memang benar bahwa Viecxn sudah tahu soal informasi sebenarnya. Setelah topeng itu terlepas, Yuli langsung menghubungi setiap pusat perwakilan divisi Xneard's.
Jadi, seluruh anggota Xneard's Gen 1, Gen 2, dan Gen 3 saat ini telah mengetahui semuanya, mengetahui bahwa sosok yang ada di balik topeng Gleen itu adalah Aeroz.
Senja menundukkan wajahnya kebawah, perasaan tak karuan muncul di benaknya. Hanya satu yang ia cemaskan sekarang, yaitu bagaimana tentang perasaan Lazio saat ini, dan juga seluruh Gen 2 tentunya.
Angga meraih tangan Senja dan menggenggamnya erat. Sontak membuat gadis itu pun tersentak secara tiba tiba. Angga hanya menatapnya datar sambil sesekali mengusap lembut punggung tangan miliknya.
Dan entah mengapa, hal itu membuat Senja menjadi tenang sedikit akhirnya. Kevin terus menatapi keduanya secara tajam. Mata merahnya itu ikut menyala terang karena ada rasa ke gosongan di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK BOUT S2
RomanceAbout war it's really? Really Dusk Bout? Tiga takdir yang nyata benar adanya mengakibatkan selisih cinta lahirnya sebuah kisah peperangan. Cinta adalah awal dari kebencian dan kebencian itu lahir untuk melindungi cinta, tetapi ini bukan s...