Aku sekarang sedang menatap Danu yang tengah merapikan dirinya bersiap untuk berangkat ke sekolah, sudah beberapa hari juga Danu disini beristirahat setelah akhirnya memutuskan untuk sekolah kembali.
Hanya menunggu senin, Danu berniat sekolah dari hari senin jadi aku menyuruhnya untuk menunggu beberapa hari lagi.
Aku juga akan mengantarkan Danu kesekolah, tidak hanya aku. Kamu berenam akan mengantarkan dia ke sekolah, untuk melihat siapa saja yang sering melukai Danu dan merundungnya.
"Kak Veno apa gk papa kalo kak Veno kesekolah Danu?" Tanya Danu cukup was was.
"Gk papa kok Danu, kak Veno malahan sengaja, kakak gk mau liat kamu terluka lagi sekarang" ucapku, awalnya Danu hanya diam tapi dia langsung mengangguk.
"Tapi ini cukup berlebihan loh kak, terus kak Veno mau sampe bilang ke kepala sekolah sambil bawa bodyguard buat jagain Danu, udah kaya apa aja" Danu berjalan mendekat ke arahku lalu duduk di sampingku.
"Tapi makasih, maafin Danu ya kak Veno jadi berkorban banyak gini" ucap Danu.
Aku menggelengkan kepalaku, aku menarik tangan kananku dan menaruhnya di kepala Danu, mengusap rambutnya secara perlahan agar dia merasa nyaman.
"Kamu adek kak Veno sekarang, jangan pernah pikirin hal itu ya danu" ucapku, aku hanya berusaha untuk meyakinkan dia supaya tidak selalu sungkan kepadaku.
"Sekali lagi makasih, kan kata makasih juga harus di ucapkan buat orang yang membantu kita kak" ucap Danu.
Aku terkekeh gemas, aku mengangguk "sama sama Danu"
"Yuhuu Veno"
"Uyy" sahutku.
Aku berjalan kearah pintu dan Danu berlari lebih dulu setelah mendengar teriakan dari Davka, mereka sekarang sudah sangat akrab hanya beberapa hari bersama.
Kebetulan hari ini kami semua tidak ada yang mempunyai jadwal pagi, jadi kami gunakan kesempatan ini untuk menjaga Danu sampai sekolah.
Seperti seorang bodyguard untuk tuan kesayangan kami, mungkin terdengar aneh tapi kenyataannya seperti itu, hingga aku saja tertawa saat mendengar Harka menyebutkan kalimat tersebut kemarin.
"Danu kamu lucu" puji Vinzo lalu menarik gemas pipi Danu yang tengah berdiri di hadapannya, Danu langsung menggebungkan pipinya lucu.
"Tuhkan malah tambah gemes, kamu mau digigit kak Vinzo?" Tanya Vinzo.
"Enggk ihh" dengan cepat Danu menjawab menggelengkan kepalanya sembari tangan yang disilangkan di dada.
"Nahkan, ayo kita nunggu yang lainnya sambil jalan kearah mobil" ajak Vinzo, dia menarik tangan Danu lalu mereka berjalan berdua bersenandung ria bernyanyi lagu nct dream - broken melodies.
Suara keduanya bahkan terdengar melengking di penjuru koridor, tapi gemaan paduan suara Danu dan Vinzo terdengar begitu indah.
"Bujokae nan neo eopsin, Wanbyeokal su eopji, Heuteureojyeoganeun soeumil ppun"
"Ileobeorin geu somethin', Miwanseongui uri, I'll do anything to get back to you, you"
"Aduh dua bocil lagi nyanyi" ucap Juna yang tiba tiba saja sudah berada di sampingku entah sejak kapan.
"Iya, lagi paduan suara hahaha" tawaku.
"Hoyy tungguin gue" teriak Harka berlari kearahku bersama dengan Marvin.
Aku, Davka dan Juna menghentikan langkah kami, bahkan danu dan Vinzo pun mengehentikan langkanya menatap kearah belakang mereka.
"Huftt, cepet amat dah kalian jalan doang" gerutu harka dan nafasnya memburu hebat, padahal jarak kami hanya sekitar 12 meter tak jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintangku Danu | Nosung { End }
Ficção AdolescenteDia memiliki harapan, tapi di patahkan Dia memiliki keinginan, tapi di hancurkan Dia memiliki rasa lelah, tapi dipaksa untuk terus tegar. Lantas sang semesta membawanya, agar dia tidak lagi lelah, agar dia bisa beristirahat dengan baik. Danu, ini ak...