chapter 4

587 46 0
                                    

"Bu aku pulang" aku berteriak sampai membuat Seokjin oppa menutup telinganya.

"Hei bisakah kau tidak berteriak?"

"Kenapa memang?"

"Kau membuat keributan saat berteriak."

"Biarkan aku tidak peduli."

"Susah sekali bicara dengan seorang wanita."

Seokjin oppa langsung berlari ke tangga, "hei tunggu aku" aku langsung berlari mengikuti orang itu, dasar semua pria sama saja.

~~~

"Bagaimana tadi teman sebangkumu?" Seokjin oppa tiba-tiba menanyakan hal seperti itu sampai membuatku tersedak untuk yang kedua kalinya dalam hari ini.

"Hfft memang kenapa?"

"Tidak bertanya saja."

"Oppa kau tahu kau sudah membuatku tersedak untuk yang kedua kalinya dalam hari ini."

"Jinjja? Bagus kalau begitu."

"Oppa."

"Haha mianhae, jadi bagaimana kau tidak dimakan dengan siswi di sekolah kan?"

"Memang kenapa?"

"Kau duduk di sebelah Taehyung kan?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Aku tahu urutan duduk mereka berlima, di depanmu pasti Namjoon Hoseok kan, dan di sebelah mu Jimin dengan Jungkook, tapi mungkin tadi Jimin juga bisa dengan Hoseok karena Namjoon tidak mau pindah ke kursinya kan."

"Oppa bagaimana kau tahu? Kau mengintip kelasku ya?"

"Huh Kim Seokjin kau lawan."

"Oppa benar-benar."

"Hei kamikan bersahabat, istirahat bareng, jadi anak band, bahkan membolos pun bersama jadi mana mungkin aku tidak tahu masalah sekecil itu."

"Hfftt. Tapi tunggu kenapa kau bertanya aku dimakan para siswi atau tidak? Apa kalian memiliki begitu banyak fans?"

"Tentu saja."

"Siapa yang mau ngefans sama orang seperti kalian yang gila."

"Mereka kan tidak tahu kami gila, dan menurutku mereka tidak peduli."

"Aish sudahlah susah berbicara dengan bintang sekolah."

"Heh kau mau kemana, hei Seon."

"Aku mau ke kamar."

TAEHYUNG POV

Ayolah sebentar lagi, kenapa laptopnya tidak mau bersahabat sekali. "Tae ayo makan" tiba-tiba ibuku mengagetkanku yang masih sibuk dengan laptop di depanku.

"Ah ibu sebentar lagi."

"Aku sudah bilang itu dari satu jam yang lalu, sekarang pergi makan atau ibu akan buang laptop dan kameramu."

"Ibu kenapa seperti itu, ya aku akan makan."

Aku terpaksa meninggalkan laptop dan kamera yang masih tergeletak di meja yang sangat berantakan itu.

~~~

"Tae" lagi-lagi ibu mengagetkanku yang hampir tertidur di depan laptop, aku langsung membenarkan pandanganku.

"Hmm kenapa bu?"

"Ibu dan ayah besok akan pergi ke London."

"Berapa lama?"

"Mungkin dua minggu."

"Hmmm."

"Ya sudaa ibu hanya bilang itu saja, ingat kau makan kalau tidak..."

"Ibu akan membuang laptop, kamera dan mungkin sepedaku juga, ya aku akan makan kalau perlu aku akan makan serakus Seokjin hyung."

"Bagus kalau begitu, ya sudah sana lanjutkan tidurmu."

Ibu pergi dan aku langsung tidur di sofa, aku malas berjalan ke tempat tidur, tidak ada tenaga lagi.

"Hah" aku menghembuskan nafasku sambil menutup mata dengan lenganku, sendiri lagi di rumah, aish lebih baik aku menginap di apartemen Namjoon daripada tinggal di rumah sebesar ini sendiri.

~~~

"Buk" tiba-tiba aku dan Jimin berhenti berjalan karena Jimin tidak sengaja menabrak Ms. Hyeon, oh tidak pasti Ms. Hyeon sedang berpikir kenapa dua bocah tengil yang menjadi anak muridnya harus membuat masalah dalam sehari.

"Ah miss mianhae."

"Ah ya miss kalau mau hukum maka hukum saja Jimin."

"Heh Tae."

"Stop, kalian berdua sekarang ke kelas saja, pelajaran sudah akan dimulai."

"Miss hukumannya?"

"Kalau kau bertanya tentang hukuman lagi maka kau yang akan dihukum."

"Tidak miss hukum saja Jimin, Jim Jimin... hei kemari kau Park Jimin."

Aku langsung berlari mengejar Jimin yang sudah lebih dulu lari.

my hyung sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang