chapter 3

713 54 0
                                    

Kelas masih sangat ramai meskipun bel sudah berbunyi daritadi. Namjoon sibuk menerangkan beberapa hal ke Jungkook yang masih polos itu, kasihan Jungkook. Jimin sibuk memikirkan cara bagaimana cara meminta maaf ke Yujin karena menjatuhkan ponsel wanita pendiam itu yang membuat Namjoon terkadang harus berhenti menerangkan Jungkook beberapa hal karena harus membantu Jimin. Dan Hoseok masih berdebat dengan Yura yang sudah dilaksanakan selama 30 menit yang lalu.

Tiba-tiba seisi kelas hening, semua berlarian ke kursinya masing-masing, tetapi Namjoon tidak mau mengalah dengan Jimin dan terpaksa dia harus duduk dengan Hoseok, ah pasti dua orang di depanku ini akan berbicara semua tentang Ms. Hyeon, hari ini juga pelajaran Ms. Hyeon, ah sialnya aku.

Seperti biasa, guru favorit Hoseok dan Jimin berjalan dengan santai, yang membuat berbeda adalah siswi yang berjalan di belakang Ms. Hyeon, mungkin dia yang dimaksud Namjoon kemarin.

Semua siswa melihat kagum dan siswi melihat iri, ya dia memang cantik, badan tinggi dengan kulit yang putih dan rambut berwarna coklat terang yang sedikit bergelombang di ujungnya, dan berkacamata, siapa pria yang tidak suka dengan wanita seperti itu. "Morning, hari ini kalian ada teman baru, Seon perkenalkan dirimu" Ms. Hyeon langsung kembali ke kursinya.

"Hello, Seon Hae imnida" siswi itu membungkukkan badannya sebentar lalu kembali berdiri, "Seon kau bisa duduk dengan Taehyung" bersamaan dengan berakhirnya kalimat itu semua orang langsung memandang ke arahku, tanpa terkecuali. Siswi itu kemudian berjalan ke arahku, ok aku takut dia akan jadi santapan para siswi lainnya yang kelaparan saat istirahat nanti.

Siswi itu duduk di sampingku, aku melihatnya sebentar dia hanya tersenyum ke arahku, manis tapi aku seperti pernah melihat wajahnya dan senyumnya, ah mungkin aku salah orang. Ms. Hyeon memulai pelajaran dan membuatku harus berhenti bermain, aish tanggung sekali padahal, sebentar lagi selesai.

~~~

"Hei Tae sudah selesai bermainnya ayo ke luar" Namjoon tiba-tiba mengambil ponselku secara paksa, untung saja gamenya sudah selesai. "Ya" aku langsung berdiri dan mengikuti mereka pergi, ngga enak sih ninggalin Seon sendiri di kelas, tapi ya udahlah sepertinya dia wabuta yang mudah bergaul, buktinya aku sudah sukses dimarahi Seon tadi.

SEON HAE POV

Aku merapikan bukuku, kelas sudah sepi dan Taehyung juga sudah ke luar kelas, ah ya sudahlah. "Hei Seon" tiba-tiba dua orang siswi langsung mengagetkanku.

"Ops sorry kau kaget?"

"Ah ngga apa."

"Oya Seon kenalin aku Yura dan orang di sebelahku ini Yujin."

"Yujin."

"Ah dia memang seperti itu, kadang dia lebih banyak diam, tapi kalau kau sudah sangat kenal dengannya dia berbeda 180 derajat."

"Oooh."

"Oya Seon mau ke luar?"

"Ya."

"Bagimana kalau kita bersama?"

"Boleh juga."

"Ayo."

Aku langsung berlari mengikuti Yura dan Yujin ke luar kelas, setidaknya aku sudah punya teman.

~~~

"Hei kau tahu siapa Taehyung itu?" Yura langsung membuatku tersedak karena kaget, kenapa bahan pembicaraannya harus Taehyung?

"Ya aku tahu, dia anggota band sekolah kan?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Aku tahu, band itu leadernya Namjoon kan, dengan member tertua Seokjin dan maknae Jungkook."

"Hah bagaimaa kamu tahu?"

"Member tertuanya kakakku?"

"Hah jadi kamu adiknya Seokjin oppa? Si ketua organisasi sekolah itu?"

"Yang dinginnya kaya es batu kutub?"

"Iya."

"Aish pantas saja aku melihatmu tadi seperti melihat seseorang."

"Hehe."

"Tunggu tapi kenapa Seokjin oppa di Seoul sedangkan kamu baru sekolah di Seoul sekarang?"

"Aku ikut bibiku ke Paris, tapi aku ingin pindah ke Seoul jadi aku kembali lagi ke Seoul."

"Hmmmm."

"Oya band sekolah itukan punya banyak fans, apa kalian juga fans mereka."

"Apa, kami fans mereka, Yujin tidak pernah mau memikirkan hal seperti itu dan aku, huh aku dengan Hoseok saja seperti tidak ada hari tanpa berdebat saat kami bertemu, kau tahu ketua kelas itu sangat menyebalkan dan keras kepala, dan kenapa harus aku yang jadi wakilnya."

"Yura hati-hati kata ibuku karma itu berlaku."

"Maksudnya Yujin?"

"Iya kata ibuku saat kau membenci seseorang maka kamu akan sangat mencintainya nanti, dan bisa saja dia jodohmu."

"Yujin jangan berbicara seperti itu."

"Itu kata ibuku, lain aku."

"Aish kau ini, eh sudah ayo ke kelas sudah mau masuk."

Kami bertiga segera berlari ke kelas, aku membawa minuman yang belum habis kuminum karena tadi tersedak.

my hyung sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang