Anak Kemarin Sore

28.4K 104 8
                                    

Rumah

Yuli merasa dirinya sekarang sama gilanya dengan warga Desa Cipogoh. Bisa-bisanya dia membiarkan dan menerima b*t*ng k*nt*l di dalam l*b*ng m*m*knya sambil dilihat oleh 2 orang pria yang umurnya sangat lah muda darinya.

"Ini gila! Ini tidak normal! Apakah aku sekarang bagian dari mereka semua!? Kenapa!? Kenapa ini terjadi padaku!?" tanya Yuli pada dirinya sendiri di sela-sela akal sehat dan pleasure yang diterimanya secara bersamaan.

PL*K ... PL*K ... PL*K....

"Hahaha ... gak perlu malu-malu gitu, Yuli. Mereka juga termasuk warga Desa Cipogoh. Jadi otomatis kamu menjadi l*nt* mereka berdua," ucap Pak Gendus sambil mencengkeram pinggul istri Rendi.

"*hhh ... Pak. Shhh ... aku gila. Agrhhh ... kenapa!? Ugrhhh ... kenapa jadi begini!?" teriak Yuli yang otaknya bertanya pada dirinya sendiri kenapa dia sangat menikmati keadaannya yang sekarang. Kenapa juga dia tidak melawan dan membiarkan tubuhnya dipakai oleh Pak Gendus seperti itu.

"Kalau gitu gila, Yuli! Lepasin diri kamu! Gak perlu kamu tahan-tahan lagi! Buat kamu menerima diri kamu apa adanya, menjadi seorang wanita l*nt* Desa Cipogoh."

Tohir dan Deni mendekat dan mereka berdua sudah bisa menc**m jelas aroma yang keluar dari tubuh Yuli. Bau dari tubuh wanita cantik itu seperti menyihir kedua anak muda itu untuk dapat cepat merasakan l*b*ng m*m*k istri Rendi. Apalagi baunya itu sangat lah candu dan membuat b*r*h* mereka perlahan-lahan menjadi sangat bergairah.

PL*K ... PL*K ... PL*K....

"Pak, Deni ingin juga ng*nt*t ini l*nt*!" teriak Deni yang matanya menatap p*y*d*ra Yuli yang berg*y*ng ke sana ke mari.

"Hahaha ... kalau gitu lihat. Lihat gimana ini l*nt* keluar sama k*nt*l Bapak!" timpal Pak Gendus yang menambah cepat g*y*ngan pinggulnya.

"Agrhhh ... gila! Semuanya gila. Ougrhhh ... k*nt*lnya gila. *hhh ... m*m*k aku juga gila. Owhhh ... berhenti! Egrhhh ... enakgrhhh ... owhhh ... sudah, stop! Egrhhh...."Yuli berteriak dengan matanya merem melek dan bayang-bayang di otaknya itu sudah memikirkan hal yang tidak-tidak akan terjadi pada dirinya sebentar lagi.

"Kayaknya kamu mulai menyukai ng*nt*t seperti ini ya, Yuli? M*m*k kamu tambah becek dilihat sama Deni dan Tohir."

"*hhh ... gak, Pak Gendus! Agrhhh ... aku gak suka! Owhhh ... aku gak gitu!"

Pak Gendus tersenyum kecil karena mendengar ucapan Yuli. Pria botak itu kemudian menahan kedua tangan wanita cantik itu agar berada tepat di belakang tubuhnya untuk memperlihatkan kepada Tohir dan Deni bagaimana dia menaklukkan l*nt* baru di Desa Cipogoh.

Yuli benar-benar menggila dengan r*ngs*ngan yang diterimanya itu. Otaknya berkata untuk menyudahi kegilaan itu. Tetapi tubuhnya tidak bisa diajak berkompromi. Tanpa disuruh, wanita cantik itu sedikit mengg*y*ngkan pinggulnya seirama dengan keluar masuknya b*t*ng k*nt*l Pak Gendus di dalam l*b*ng m*m*knya.

PL*K ... PL*K ... PL*K....

Cukup singkat Pak Gendus meng*nt*t l*b*ng m*m*k Yuli sebelum akhirnya dia mengeluarkan alat kelaminnya dari l*ang k*w*nit*an wanita cantik itu. Benda keras yang sudah berkedut-kedut itu berlumuran dengan cairan cinta milik istri Rendi.

"Masukkin Deni, masukkin k*nt*l kamu ke l*b*ng m*m*k l*nt* ini," perintah Pak Gendus sambil menahan kedua kaki Yuli agar tetap meng*ngk*ng lebar agar anaknya itu bisa memasukkan b*t*ng k*nt*lnya di dalam l*b*ng m*m*k l*nt* baru di Desa Cipogoh itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Desa CipogohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang