Berlari Dalam Kenikmatan

37K 61 2
                                    

Balai Desa

PL*K ... PL*K ... PL*K....

Yuli tidak bisa melepaskan pandangannya pada b*t*ng k*nt*l yang sedang meng*nt*t l*b*ng m*m*k kakak iparnya. Wajah wanita cantik itu menjadi memerah dengan detak jantungnya berdetak dengan begitu cepat. Ekspresi nakal Maya itu benar-benar terukir jelas di otaknya bagaimana tubuh kakak iparnya itu dipermainkan oleh banyak pria.

"Ougrhhh ... terus *nt*t m*m*k Maya. *hhh ... *hhh ... *hhh ... nikmat banget. Ougrhhh ... k*nt*lnya enak. Shhh...." Maya sudah terhanyut ke dalam n*fs* b*r*h*nya. Tubuhnya sesekali teruntal ke depan dengan dorongan b*t*ng k*nt*l di dalam l*b*ng m*m*knya.

"Hehehe ... kenapa, Yuli? Lo s*ng* lihat kakak ipar lo lagi di*nt*t?" tanya pria yang sudah menj*m*h tubuh Yuli. "Ini p*t*ngnya udah keras banget!" sambungnya dengan mencubit p*t*ng p*y*dar* istri Rendi dan menariknya cukup keras.

"AGRHHH ... SAKITGRHHH...." teriak Yuli dengan mukanya meringis kesakitan.

"Lo s*ng* ngeliat k*nt*l gede masuk m*m*k Maya kan, Yuli? Gak usah nyangkal, tubuh lo gak akan bohong," bisik pria lainnya yang menj*m*h tubuh istri Rendi.

"Gak, kalian gila! Aku bakal laporin suamiku tentang semuanya!" teriak Yuli.

"Hehehe ... saat kamu kasih tahu Rendi, apa dia percaya? Kamu gak akan kasih tahu siapa pun, Yuli. Karena gak ada yang percaya dengan cerita kamu," ucap Pak Aryo dengan wajah serius. "Bahkan kalau kamu mau ceritain ke suami kamu, sebentar lagi kamu gak akan berpikir tentang hal itu lagi," lanjutnya dengan senyum tipis di wajahnya.

PL*K ... PL*K ... PL*K....

"AGRHHH ... K*NT*L! *HHH ... L*NT* MAU KELUAR. OWHHH ... OWHHH ... OWHHH ... NG*NT*T! SHHH ... M*M*K MAYA KELUARGHHH ... AGRHHH ... NG*NT*TGRHHH...." Maya mel*ng*h sambil menghadap Yuli dengan matanya memutih dan lidahnya menjulur keluar. Raut wajahnya begitu b*n*l hingga tanpa sadar membuat istri Rendi itu menjadi terkagum.

Yuli terpana dengan pemandangan yang ada di depannya. Wanita cantik itu berpikir. Apakah benar senikmat itu. Mata istri Rendi itu tidak bisa lepas dari raut wajah kakak iparnya yang begitu menikmati b*t*ng k*nt*l di dalam l*b*ng m*m*knya.

"Tenang, Yuli. Wanita di desa ini adalah sesuatu yang berharga. Jadi kamu hanya perlu relax dan menerima diri kamu jadi wanita l*nt* desa ini," ucap Pak Aryo.

SLURP ... SLURP ... SLURP....

Pakaian yang Yuli pakai hanya tinggal bajunya saja yang menempel di tubuhnya. Br* dan C*-nya sudah terlepas hingga memperlihatkan bagian s*ns*t*fnya. P*y*dar* yang besar terombang-ambing di tangan pria yang menggerayanginya. Begitu juga dengan l*b*ng m*m*knya yang menjadi objek tangan-tangan nakal pria itu.

"*hhh ... tidak! Lepasin aku! Aku mohon! Shhh ... aku gak mau!" Yuli masih saja memohon dan mencoba lari dekapan pria yang memeluknya. Tetapi usahanya itu sia-sia saja karena perlahan-lahan energi di tubuhnya itu terkuras seluruhnya.

Para pria itu mer*ngs*ng dengan gila tubuh Yuli. Mereka menguntal ke sana ke mari istri Rendi itu dengan r*ngs*ngan-r*ngs*ngan di bagian tubuh s*ns*t*fnya. P*y*dar*nya dihisap dan diremas. Sedangkan l*b*ng m*m*knya digesek-gesek hingga mengeluarkan cairan cintanya.

SLURP ... SLURP ... SLURP....

"*hhh ... m*m*knya harum banget. Enak banget pasti buat dijilatin," ucap pria yang membuat tubuh Yuli menjadi telungkup kemudian menjilati l*b*ng m*m*k wanita cantik itu.

Desa CipogohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang