2. Terbiasa

28 3 1
                                        

Pagi ini Jungkook datang lebih awal. Entah apa yang membuatnya datang sepagi ini sampai melewatkan sarapan.

"Selamat pagi"

Jungkook hampir tak berkedip melihat seseorang yang datang dengan penuh sinar seperti itu. Belum lagi sapaan lembut yang sopan di dengar.

"Pagi, Eunha" jawab Jungkook gugup.

"Tugas resume sejarah sudah kau selesaikan, Jungkook?" Tanya Eunha yang dijawab anggukan oleh Jungkook.

"Boleh aku melihatnya sedikit? Aku hampir selesai"

Dengan senang hati Jungkook menyodorkan buku tugas miliknya. Pertama kali ia melihat Eunha adalah saat wanita itu dengan cantiknya sedang melakukan tarian ballet. Sangat cantik hingga membuat Jungkook tersipu malu melihat pertunjukkan itu.

"Kau sudah sarapan?" Tanya Eunha memecah keheningan. Kini ia duduk di tempat Ahra. Melihat tugas miliknya dan Jungkook bergantian.

"Belum. Aku membawa bekal"

Eunha berdecak kagum. Jarang sekali ada pria seusia mereka masih membawa bekal. Belum lagi itu dibuat sendiri oleh pembawa bekal.

"Waw, boleh aku mencobanya?"

Sebenarnya ia menyiapkan itu untuk diberikan pada Ahra. Tapi mungkin itu bisa dilakukan lain kali.

...
Hari ini Taehyung ditinggalkan Jungkook dan Jimin. Ia benar-benar merasa ditinggalkan sekarang.

"Lemah"

Yang lebih menyebalkan lagi adalah Taehyung dihukum karena terlambat. Ia tidak terbiasa dengan olahraga pagi seperti ini.

"Ini putaran ke sembilan. Kau masih kuat?" Tanya Taehyung saat Ahra melambatkan larinya.

"Tentu"

Entah sejak kapan Taehyung dan Ahra sering bertemu. Sekalipun mereka berdua bisa dibilang pelit bersuara, Taehyung selalu bisa mengajukan pertanyaan yang ia benci jika harus bersosialisasi.

"Aku benar-benar merasa ditinggalkan. Jimin dan Jungkook bahkan tidak membangunkan ku"

"Jungkook?"

Taehyung mengangguk.

"Kalian bersaudara?" Tanya Ahra

"Tidak, kami tinggal bersama"

...
Ahra memasuki kelas. Ia heran dengan anak kelas yang membuat beberapa lingkaran kecil sampai ujaran guru sejarahnya menjadi jawaban.

"Karena kelompok sudah ditentukan. Kau bisa bergabung di kelompok lain"

Ahra memicingkan mata saat melihat Jungkook tengah duduk di barisan depan dengan menatapnya bersalah.

"Apa pembentukan kelompok di undi, saem?" Tanya Ahra.

"Tidak"

Tiba-tiba Ahra sedang tidak ditahap memiliki mood baik. Entah apa yang sedang ia kesali. Apa karena ia telat atau Jungkook yang meninggalkannya?

Padahal biasanya ia pun bisa sendiri tapi fakta Jungkook tidak menunggunya itu membuat sebagian diri Ahra merasa jengkel.

"Apa boleh melakukannya sendiri, Saem?" Tanya Ahra lantang. Ia dapat melihat Jungkook yang menghindari Ahra

"Kau sanggup?"

Ahra hanya menganggukkan kepala lalu bersiap ke perpustakaan. Tugas kali ini adalah membuat esai terkait sejarah. Hal yang membosankan untuk tetap di kelas sambil mencari materi.

Membosankan dan sedikit menyebalkan. Ia tidak tahu jika moodnya sangat tidak baik pagi ini. Ahra memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Ia tidak dikenal ramah dengan buku oleh satu sekolah, tapi penjaga perpustakaan sungguh akrab dengannya.

Closer to You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang