Shade umbrella 1.

263 117 56
                                    

"Ada pepatah seperti ini, sedia payung sebelum hujan. tapi buat ku, sedia payung sesudah hujan. Apakah itu terbalik mungkin itu hanya kembalikannya. karna aku menyukai hujan dan akan membuka payung, Saat tidak hujan"

 karna aku menyukai hujan dan akan membuka payung, Saat tidak hujan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________

Seorang wanita berambut sebahu yang baru saja bangun dari tidurnya mendengar rintikan hujan di luar sanah, Airel menyukai alunan hujan ini. Bagaikan mendengarkan suara alunan musik bagaimana air hujan yang menyatu dengan tanah, wangi tanah yang membuat suasana menjadi sejuk.

Airel turun dari kasur miliknya dan berjalan untuk membuka jendela kamar, ia bisa melihat rintikan hujan itu yang mengenai jendela kamarnya, jalanan yang terlihat kabur akibat hujan. Pepohonan yang terlihat segar.

"Udah beberapa hari ini gak hujan, dan akhirnya hujan juga" Gumamnya dengan senyuman

Airel terus memandangi hujan itu, Airel menangkap satu sosok yang sedang bermain hujan, bagaimana pria itu senang dan menari di bawah guyuran hujan. wajah pria itu tidak terlalu jelas Airel lihat, tapi terlihat jelas senyuman di dirinya. Bagaimana senyuman itu benar-benar indah, Airel menyukai senyuman pria itu.

Pria itu pun menjauh dan menghilang dari pandangan Airel, Airel ingin melihat senyuman pria itu lagi sekali, tapi mungkin bukan hari ini. Mungkin nanti.

_______________________

Pukul 9:30 Airel sudah bersiap untuk pergi ke kampus karna hujan sudah berhanti jadi dia pun berangkat agak siang, sebenarnya dia malas untuk ke kampus karna dia tidak ada kelas hari ini. Tapi lebih malas lagi kalau dia berdiam diri terus di kamar dan tidak melakukan apapun, sebenarnya Airel ini Introvert dan memang malas keluar rumah. Tapi karna sudah terlalu bosan jadi lebih baik ke kampus.

Ke kampus pun ada tujuan yang Airel tuju, yaitu membaca buku dan bertemu teman-temannya, setelah bosan dia pun akan pulang.

"Hallo Mba Airel kianti Adnan" suara menyelengking itu masuk kedalam indra pendengaran Airel, yang baru saja masuk ke dalam pakultasnya.

Airel pun tahu siapa pemilik suara itu, siapa lagi kalau Mufi arkanan teman Airel yang benar-benar berisik.

"Bisa gak si fi, suara lu itu di kecilin sedikit aja. Nih kuping gue hampir budeg tau gak!" Airel terus menepuk kuping kirinya yang benar-benar hampir, tidak dengar apa-apa akibat ulah Mufi.

"Ya maaf mba" Mufi hanya terkekeh

"Yang lain ada kelas kah?" tanyanya sambil terus melihat ponselnya, Airel terus mencari loker di Internet. Maklum walaupun dia mahasiswa tapi dia tetap akan cari pekerjaan.

Airel tinggal sendiri di rumah miliknya, dan sedangkan ayah dan ibunya bekerja di luar kota, Dan akan kembali saat liburan. Jadi tidak ada pilihan lain untuk Airel selain mandiri seperti mencari pekerjaan.

"Ho'oh"

"Lu? Kenapa ada disini?" Airel berhenti di lift dan menekan tombol angka 2 yang menuju ke perpus.

Shade UmbrellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang