Shade Umbrella 19.

74 63 15
                                    

"Tidak ada kesempatan lagi, semua telah usai"

_________________

Acara kampus pun di mulai hari ini banyak mahasiswa yang berdatangan, ada yang datang tepat waktu dan ada pun yang telat seperti Azrul sekarang walaupun dia tahu dia telat dia tetap santai jalan masuk kedalam pakultas. Dia sebenarnya malas untuk menginap tapi kegiatan ini ada acara menginapnya dan mau tak mau dia harus ikut. Azrul berhenti di pinggir lapangan dan membuka benda pipih itu dan mencari kontak bernama Bayu.

Azrul menaruh benda pipih itu di kupingnya dan menelpon Bayu, tapi tidak di angkat oleh Bayu mungkin dia sedang sibuk apa lagi dia panitia acara kampus Azrul hanya berniat untuk bertanya dimana ruang kamar yang akan dia tempati.

"Cih,, mentang-mentang jadi panitia telpon temen sendiri di biarin" Azrul pergi dari sanah.

Azrul menuju kantin dan membeli minuman lalu duduk dimeja ujung sanah, Azrul merasakan ada seseorang yang menepuk pundaknya Azrul berbalik dan ternyata itu.

"Lo" wanita itu hanya tersenyum dan beralih duduk disamping Azrul.

"Sendirian aja, bayu mana?" Azrul mengangkat bahunya.

Wanita itu mengeluarkan laptop miliknya dan mulai membuka halaman, Azrul tidak melihatnya dan hanya acuh menatap kearah lain wanita itu menunjukan satu foto pada Azrul. Azrul mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Gue mau ajak lo gabung ke grup gue, nanti malam kita tampil" katanya sambil tersenyum.

"Lo kira gampang, latihan hari ini aja gak akan cukup dan. Lo juga telat gue gak minat" jawabnya lalu pergi meninggalkan wanita itu.

Wanita itu memasang wajah sedikit kesal usahanya sia-sia. Azrul melihat segerombolan mahasiswa yang menuju satu ruangan mungkin disanah tempat menginapnya, saat melihat kedalam ternyata benar dan Azrul menaruh tas miliknya di ujung sanah. Setelah itu ia berbaring untuk tidur sebentar mungkin sampai malam tiba. Tiba-tiba notifikasi muncul dari ponsel miliknya Azrul mengeceknya sebentar dan ternyata itu dari Airel.

"Rewel banget nih cewek" Azrul berdecak lalu membalas pesan dari Airel.

Azrul langsung keluar dari sanah dan menuju taman, tanpa membalas pesan dari Airel tidak perduli mau wanita itu terus mengirim pesan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azrul langsung keluar dari sanah dan menuju taman, tanpa membalas pesan dari Airel tidak perduli mau wanita itu terus mengirim pesan padanya.

Disini lah Azrul dia menunggu Airel ditaman dekat kampus, tidak terlalu jauh jadi dia bisa kembali ke kampus kapan saja tidak lama Airel datang membawa kotak makan yang lumayan sedikit imut warna pink.

"Kenapa gak bales dulu chat gue, gue takut lo gak kesini" Airel duduk disamping Azrul sambil terus marah-marah padanya.

"Males, lo berisik" jawabnya Airel mencubit lengan Azrul sehingga sang empu meringis.

"Enak aja bilang gue rewel"

Airel memberikan kotak makan itu pada Azrul, Azrul menerimanya lalu membuka nya terlihat jelas disanah ada beberapa lauk seperti telur nasi goreng dan nuget. Azrul berpikir apa bagi ibunya Airel Azrul ini masih anak-anak.

"Ibu lo unik ya, jangan bilang makanan yang dia kasih ke lo juga sama kaya gini?" Airel hanya mengangguk.

"Sama, ibu gak sempet buat bikin yang lain jadi seadanya aja. Kenapa? Lo gak suka?" Azrul menggeleng.

"Gue suka"

Azrul terus menatap kotak makan itu dan hanya terus menatapnya Airel melihat Azrul yang hanya menatap makanan itu, "lo kenapa?" Azrul menggeleng lalu menutup kembali makanan itu.

"Nanti kasih tau ibu lo, terimakasih makanannya" ucapnya sebelum pergi Airel menahan tangan Azrul sehingga iya melirik kearahnya.

"Kenapa?"

"Bareng, lo mau balik ke kampus kan. Bareng lah" Airel pun jalan lebih dulu Azrul hanya menggelengkan kepalanya.

Acara kampun pun malam ini sudah di mulai banyak dari mahasiswa yang tampil, seperti menari dan dance ataupun membaca puisi Azrul hanya diam karna sudah sedikit bosan bukan bosan saja dia sudah mengantuk karna terus menonton penampilan yang entah kapan selesainya. Hingga lah di ujung acara para dosen pun naik ke atas panggung untuk berpidato ataupun mengucapkan terimakasih kepada para mahasiswa yang sudah mau datang keacara kampus.

Saat semua selesai tiba-tiba Kiano naik kembali keatas panggung, dan berbicara yang membuat semua mahasiswa terkejut pasalnya dia berbicara sudah memiliki kekasih. Dan akan melamar kekasihnya itu hari ini banyak dari mereka yang terkejut dan heboh mereka semua bertanya-tanya siapa wanita yang beruntung itu. Semuanya heboh terkecuali Azrul yang sudah tau siapa orangnya. Kiano menatap satu sosok wanita yang tengah menatapnya dia pun menunjuk wanita itu sehingga semua orang yang ada disanah menatap kearah wanita itu ya wanita itu Airel Kianti Adnan.

Kiano memanggil Airel agar naik kepanggung, mereka semua pun bersorak agar Airel mau untuk naik Airel pun naik keatas panggung dan berhadapan dengan Kiano. Kiano mengelurkan satu kotak berwarna merah dan membukannya dia benar-benar terkejut dan tidak percaya Kiano benar-benar melamarnya? Hari ini?. Kiano berjongkok di hadapannya.

"Àku tau ini terlalu cepat, tapi aku hanya ingin membuat ikatan agar mereka tau kalau kamu cuma punya aku" ucapnya sambil menggenggam jemari lentik Airel.

"Airel will you marry me?"

Banyak dari mereka yang bersorak agar Airel menerima lamaran itu dan adapun sebagian, yang tidak setuju qgar Airel menolaknya Azrul. Laki-laki itu hanya diam menonton semuanya. "Yes" Kiano tersenyum lalu memasangkan cincin itu di jemari manis milik Airel. Lalu memeluknya.

Mereka tidak menyangka akan ada penampilan special diakhir acara seperti ini, rasa haru dan bahagia menyatu dalam diri Airel. "Nanti aku bilang ke ibu sama ayah kamu" ucapnya yang masih memeluk Airel.

"Aku tunggu"

Mereka pun turun dengan bergandengan tangan banyak para dosen yang mengucapkan selamat pada Kiano dan Airel. Azrul pria itu sudah pergi dari sanah semenjak Kiano dan Airel berpelukan tadi Bayu yang sedari tadi sibuk kini pun mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Tadi gue liat si azrul sekarang kemana tuh bocah"

Bayu mulai mencari kontak diponsel miliknya dan menelpon Azrul, panggilan pun di angkat oleh sang pemilik ponsel.

"Lo dimana"
"Gue nyariin lo, kita makan bareng gue mau traktir nih sayang kalau lo gak ikut"
"Apa? Lo balik. Kenapa balik coy"
"Ahh iyaudah, hati-hati lo"

Panggilan pun dimatikan sepihak oleh Azrul, Bayu pun pergi dan menuju ruang panitia sayang sekali padahal niat dia ingin mengajak Azrul makan bersama tapi sahabatnya itu sudah pulang. Karna alasan katanya mamahnya menelponnya.

Azrul sampai di apartment miliknya dan memakirkan motor miliknya, Azrul menekan tombol pin pintu masuk saat semua pin benar ia masuk dan menghidupkan saklar lampu yang mati. Dia melempar tas nya asal dan merebahkan dirinya di sofa miliknya dan memejamkan matanya mengingat kejadian yang singkat tadi yang terjadi di depan matanya. Semua terlalu cepat dan dia benar-benar tidak ada kesempatan Azrul mengeluarkan benda pipih lalu mengelurkan satu batang rokok lalu menghidupkannya dan menghisapnya.

Dia mulai menelpon seseorang yang beberapa hari lalu sempat ia telpon, dia terus menunggu sampai panggilannya di jawab dan benar tidak lama panggilannya pun di angkat.

"Kapan kembali"

Azrul sedikit tersenyum saat mendengar jawaban dari sebrang sanah, "gue gak kangen, cuma mau ketemu aja"

"Gue udah bilang, gue gagal dan udah keduluan sama orang lain, udahlah gue males bahas dia lagi"

Azrul terdiam saat mendengar ucapan dari orang itu, dia mengingat semua kenangan yang pernah terukir dalam pikirannya dulu semua itu tidak akan pernah terulang lagi semuanya sudah hilang. Kenangan itu hanya masalalu tidak akan bisa terulng lagi.

"Eumm,,, gue ngerti gue mau kubur aja rasa ini, percuma kan gue berjuang juga"

☔☔☔

Bersambung...

Shade UmbrellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang