4. TERJEBAK HUJAN

111 9 1
                                    


"Shak siapa? Ucap tiko dengan wajah bertanya-tanya.
"Gue belum kenal sekarang, tapi ga tau besok" ucap shaka dengan santai
"Cantik tu bisalah shaka, tipe lo banget" ucap Dika dengan raut wajah mengejek
"Hahah"balas shaka dengan tertawa
"Cuman lo yang membuat gue ngerasa aneh"gumam shaka tanpa sepengetahuan temannya.
****
Sepulang Sekolah...
Vanya menyempatkan mampir ke toko buku walau cuaca seperti tidak mendukung yang menandakan hujan turun, tapi vanya tetap ke toko buku karena stok buku yang ingin ia baca di rumah tidak ada.
~vanya suka sekali membaca buku, hingga dirumah ada beberapa rak yang di isi buku cerita oleh vanya, tapi untung saja ayah nya tidak memarahinnya untuk mengoleksi buku sebanyak itu.

Sesudah membeli buku, ternyata di luar sudah grimis tapi itu bukan halangan bagi vanya, sehingga vanya lanjut pergi untuk pulang jalanan pun masih terlihat ramai namun di pertengah perjalanan, hujan pun semakin deras membuat vanya kesusahan untuk berkendara sehingga dia memilih berteduh dibangunan kosong yang tidak terlalu banyak orang.
~jujur vanya memang tidak suka keramaian karena dia susah bergaul dengan orang baru, mungkin ini karena vanya jarang pergi dari rumah itu semua sebab ayahnya.

Hujan pun semakin deras, hp vanya juga mati karena habis batrai jadi dia susah untuk menghubungi orang rumah untuk menjemputnya hawa cuaca pun semakin dingin sehingga membuat vanya kedinginan karena jaket yang ia bawa tadi dia pinjam kan ke sahabatnya.
~sifat vanya slalu mementingkan orang lain dibanding dirinya, ya itu sangat ceroboh tapi menurut vanya jika orang itu senang maka dirinya juga merasa senang.

Sekarang vanya melakukan aktivitas mengusap-usapkan tangan nya agar tidak terlalu dingin. Tiba-tiba ada orang pengendara untuk berteduh juga seperti vanya, tapi bedanya orang itu udah basah kuyup walau jaketnya anti basah dan ia menggunakan helm sehingga membuat vanya tidak bisa melihat wajahnya. Jujur vanya merasa tidak nyaman disamping orang asing ini.
Vanya melirik ke arah orang itu, dia sekarang sedang membuka jaketnya ternyata di balik jaket itu ada sebuah kantong kresek ntah apa isinya, dan yang vanya tau sekarang orang itu berpakaian sekolah sama seperti vanya, ya berarti satu sekolah.

"Nih pakek" ucap orang itu sambil memberikan jaket.
Vanya masih bingung maksud orang itu,
Sehingga orang itu peka dan membuka helm yang dia kenakan, beta terkejutnya vanya ternyata orang yang di sampingnya ini orang yang meminjamkan topi nya waktu itu.
Lamunan vanya buyar karena orang itu memakaikan jaket ke bahu vanya.
"Sorry...cuaca dingin harus pakek jaket ntar lo sakit" ucap shaka lembut
"Ga usah takut ada gue disini" ucap shaka yang memperhatian wajah vanya

"Eh makasih ya, sorry ngerepotin lo"balas vanya sambil mengenakan jaket itu, jaket itu cantik dan lucu ada gambar beruangnya dan anehnya ada huruf besar S dan jika diteliti lebih dekat ada nama Sera membuat vanya bingung.
"Udah lama nunggu disini"
"Ya lumayan"balas vanya gugup jujur dia tidak ada topik yang akan di bahas
"Oya kenapa lo pakek motor bukannya kemaren pakek mobil mana ga pakek jaket lagi" ucap shaka penasaran
"Gue udah biasa naik motor dari smp, klo masalah jaket, jaket nya gue pinjemin ke sahabat gue soalnya dia butuh"
"Harusnya lo ngeliat cuaca dulu gimananya , emang ngebantu orang boleh tapi lo harus ngeliat diri lo sendiri butuh barang itu apa nggak"
"Tapikan dia sahabat deket gue"balas vanya
'Emang susah kalau ngomong sama cewek batu' gumam shaka tanpa sepengetahuan vanya

"Oke hujan udah reda, mau gue temenin sampe rumah?" ucap shaka menawarkan
diri untuk mengantar
"Eh ga usah, rumah gue nggak jauh dari sini kok" penolakan vanya
"Ini jaketnya makasih ya"
"Itu jaket buat lo, sengaja gue beli tadi"ucap shaka jujur
"Takutnya ini jaket punya pacar lo" balas vanya
"Bukan, gue ga ada pacar kok itu jaket emg buat lo gue iklas" ucap shaka
"Oh ya udh gue pulang duluan makasih ya" ucap vanya pamit
'Iya jaketnya punya pacar gue, pacar nya itu lo tapi masih proses' gumam shaka sambil tersenyum
***
Shaka pulang sekolah paling akhir karena ada tugas tambahan untuknya.
Waktu diperjalanan ia melihat ada motor yang ia kenali dan benar ternyata motor itu milik vanya yang sedang memilih-milih buku, shaka hanya memperhatikan vanya dari atas motor karena toko buku itu dekat dengan jalan sehingga orang-orang lebih mudah mencari letak toko itu. Shaka terus memperhatikan cewe itu sehingga ia tersenyum-senyum sendiri ntah kenapa awal pertemuannya kemaren shaka merasa aneh.

Merasa vanya ingin keluar dari toko itu shaka buru-buru pergi menjauh takut vanya menyadari ada keberadaannya.
Lalu shaka mengikuti vanya karena cuaca grimis ntah apa yang sedang di pikirkan gadis itu, cuaca buruk seperti ini masih saja nekat untuk pulang.
Tau vanya ingin berteduh, shaka tidak langsung menghampiri vanya karena shaka melihat vanya tidak menggunakan jaket hingga shaka berinisiatif untuk membelinya untuk saja shaka menggunakan jaket milik ayahnya yang jika terkena air tidak akan basah.

Sampainya di toko shaka melihat ada jaket yang menurutnya lucu dan cocok untuk vanya tapi di jaket itu ada huruf S bukan V tapi shaka teringat jika nama kepanjangan vanya itu ada nama sera jadi ia memiliki ide untuk menambahkan nama di jaket itu, karena toko jaket itu menerima sablon atau ukiran jahitan. Untung yang dibutuhkan shaka sedikit sehingga jaketnya pun cepat selesai.

Sehingga shaka tidak perlu berlama-lama lagi untuk menemui vanya.

Jangan lupa follow+vote ya temen² kalau ada yang aneh atau ga nyambung sorry masih pemula

LAVANYA ANASERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang