That Man Is Mine (On Going)

prolog

Bermula dari seringnya bermain bersama sampai timbul rasa cinta dari salah satu pihaknya.

Nabil Virgo Alaska atau kerap kali dipanggil Nabil cowok jangkung dengan paras nya yang sangat tampan.

Faisal Margana Nugraha sahabat sendari Nabil masuk ke jenjang SMP sampai ke jenjang SMA sekarang.

Mereka sudah berteman cukup lama hingga menimbulkan rasa suka dari satu belah pihak yaitu Nabil, bukan karena memang dia tidak normal hanya saja keadaan yang mendesak nya menjadi seperti ini.

Nabil sudah pernah menyatakan cinta kepada Faisal, tapi cowok pendek itu malah menolak nya mentah-mentah.

Sampai Nabil kesal dan menahan Faisal dalam Kungkungan nya, mungkin menyebalkan saat kita dipaksa untuk mencintai seseorang yang sama sekali tidak kita cintai, tapi ini seorang Nabil yang identik dengan ke egois an nya dan mau mendapatkan apapun yang dia inginkan terutama tentang pasangan.

"Lo gak akan bisa lepas dari gue babee," bisiknya tepat di telinga Faisal yang tengah memakan bakso di kantin.

Tentu saja Faisal kaget setengah mati sampai bakso bulat yang barusan dia telan kembali keluar membuat kerongkongan nya kesakitan karena tersedak.

"Santai dong gausah buru-buru makanya gue gak bakal minta juga," ucap Nabil sembari menyodorkan segelas jus yang dirinya pesan tadi.

"Gue gak buru-buru, Lo yang ngagetin gue tadi," desis Faisal menatap marah Nabil dengan muka yang memerah.

"Lo imut banget kalo lagi marah," ucap Nabil, dia mencubit pipi Faisal lembut tapi lebih dulu di tepis oleh Faisal dengan kasar.

"Najis, Lo pikir gua cowok apaan,"

"Cowok gue," Faisal terdiam beberapa saat merasakan pipi nya yang terasa memerah karena malu.

"Gausah ditutupin, udah merah banget itu muka. Mending ke toilet deh, ngaca," titah Nabil dengan senyum yang tidak dapat di artikan oleh Faisal.

Dengan cepat Faisal menggeser mangkuk bakso nya lalu berlari menuju toilet, apa wajahnya benar-benar memerah?

****

Ceklek!

"Ngapain Lo kesini?" Sinis Faisal melihat Nabil memasuki toilet.

"Liat cowok gue," Faisal membulatkan matanya merasa tak terima.

"Lo kenapa imut banget sih sal? Gue kan jadi pengen nyium Lo,"

"Gausah ngada-ngada Lo, gue masih normal," ketus nya terdengar datar, dari nada datar itu, Nabil tidak tahu bahwa Faisal kini tengah ketakutan melihat Nabil mendekati nya.

Dengan perlahan Nabil menyentuh lembut tangan mungil Faisal membuat Faisal bergidig ngeri.

"Udah lama gue pengen pegang tangan Lo tapi gak kesampean Mulu, dan sekarang Kayaknya gue bakal lebih sering pegang seluruh tubuh Lo,"

"Lo gausah aneh-aneh bangsat!"

"Gue gak aneh-aneh kok, cuma satu aneh doang," Faisal menepis kasar tangan Nabil yang menggenggam tanganya lalu mundur beberapa langkah sampai dirinya sampai di ujung tembok toilet.

"Kenapa mundur-mundur sih? Kan jadi kejedot tuh," tunjuknya pada tembok di belakang Faisal.

"Kalo Lo nyentuh gue, gue teriak sekarang juga,"

"Silahkan aja, kayak ada yang bakal denger aja, udah waktunya masuk kelas juga kan?"

"Lo gausah macem-macem," peringat Faisal kembali.

"Kalo gue gausah macem-macem, berarti Lo gausah gerak-gerak," titah nya membuat Faisal langsung diam saat itu juga.

Dengan cepat Nabil berjalan ke dekat Faisal lalu membalikan badannya menghadap tembok.

Nabil menciumi leher jenjang Faisal sampai membuat cowok itu bergidig karena geli.

"Gau-- shh ahhhh,"

"Suka kan Lo?" Tanya Nabil, dia kembali menjilat leher Faisal membuat lutut Faisal rasanya lemas sampai terjatuh di lantai.

"ahhhh,"

Nabil memeluk Faisal dari belakang lalu meremas gundukan kecil Faisal yang terasa mengeras.

"Gue pernah bilang kalo gue gak akan pernah lepasin Lo. Lo paham kan sekarang maksud gue?" Faisal mengangguk lemah sebagai jawaban, dia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

"Jawab babee,"

"I--iya hmphhhh-"

Belum selesai Faisal melanjutkan perkataan nya, Nabil sudah lebih dulu melumat bibir Faisal dengan rakus.

Hingga beberapa menit Faisal langsung mendorong dada Nabil dengan keras sampai cowok itu terjungkal kebelakang.

"Lo gausah berlebihan," ucapnya lalu meninggalkan Nabil yang hanya bisa terdiam.