"bil, kalo gue suka sama Lo, Lo bakal terima gue gak?" Nabil mendongkak, menatap Dela yang bertanya, sekarang ini Dela tengah menginap dirumah sang Tante karena ada acara keluarga disekitaran sini.
"Gue Udah punya pacar," Dela mengerutkan keningnya, "yakin? Kok gue tanya Pangeran dia bilang Lo gapernah pacaran dan gamau pacaran. Sebanyak cewek di SMA HARSA, Lo gapernah mau sekalipun lirik salah satunya, alasanya?"
"Kenapa Lo nanya gitu? Apa Lo bener-bener suka gue Del?"
"Seumpama bil,"
"Kalo iya. Mending Lo jangan suka gue Del, selain karena kita saudara, gue udah cinta banget sama seseorang yang sekarang ada dihati gue,"
Dela berdecak "kan gue bilang seumpama bil, Lo serius banget sih. Males gue," ketusnya lalu beranjak dari kolam renang, dia berjalan menuju kamar yang dirinya tempati lalu merebahkan dirinya diranjang.
Dela kembali memikirkan perkataan Nabil, secinta apa dia kepada seseorang yang ada dihatinya? Apa sesusah itu untuk mendapatkan nya?
Ceklek!
"Del. Emm sorry, soal perkataan gue tadi—"
"Gue cuma usil kok nanya gitu," potong Dela saat melihat Nabil akan menghampiri nya.
Nabil duduk dipinggiran kasur lalu tersenyum dan mengacak rambut kakak sepupu nya itu.
"Bil, Lo bisa gak sih keluar? Gue lagi males liat muka Lo," Nabil tertawa, dan itu membuat Dela terpana melihatnya, Dela baru kembali mendengar tawa yang selama ini menghilang dari pikiran nya.
"Lo lucu kalo lagi marah,"
Blush!
Pipi Dela pasti sekarang sudah memerah, Dela yakin itu.
Nabil mendekatkan wajahnya ke wajah Dela.
Cup!
Kecupan singkat di bibir Dela, tapi Dela menginginkan lebih, Dela beranjak dari rebahan nya lalu menarik tekuk Nabil, wajah mereka sangat dekat, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan, bukan Dela yang nyosor duluan setelah wajah mereka mendekat, justru Nabil yang mencium Dela lebih dulu.
Awalnya hanya ciuman, sampai Nabil memaksa Dela untuk membuka mulut nya, setelah Dela membuka mulutnya, Nabil menjelajahi mulut Dela hingga akhirnya Dela mendorong keras dada bidang Nabil lalu menghirup udara banyak-banyak.
"Gue rasa, gue keterlaluan, ini udah berlebihan," ucap Dela lalu beranjak turun dari kasur, tapi Nabil lebih dulu menarik Dela untuk duduk dipangkuan nya, bukan apa-apa, cinta dia habis di Faisal, tapi sekarang penis nya sedang menegang karena mengingat perbuatan nya siang tadi bersama Faisal di ruangan menfes Harsa.
"Del," Nabil beralih menyingkap kan baju oversize yang Dela pakai, lalu mengelus perut hingga hampir ke payudara Dela, untung saja Dela segera menepis nya.
"Bil, Lo gausah berlebihan," Nabil terkekeh kecil.
Lalu membasahi bibir nya hingga mengkilap dan melumat bibir Dela kembali, Dela mulai mebgalungkan tangan nya ke leher Nabil, mereka bertukar Saliva hingga 10 detik dan lagi-lagi Dela yang memutuskan nya karena Nabil mengigit bibir bawahnya.
"Sorry, abis nya bibir Lo manis, rasa strawberry," Dela hanya tersenyum menanggapi nya, kenapa tidak ada getaran yang membuatnya merasa merinding saat mereka berciuman.
"Ada sabun dikamar mandi Lo?" Dela yang mengerti mengangguk.
"Yang baru aja, itu sabun favorit gue, gue ada," Dela beranjak dari duduknya dipangkuan Nabil lalu beralih ke lemari iya, mengambil sabun dengan aroma mint yang dirinya punya, sabun yang Dela dan Nabil kenakan berbeda, Dela lebih suka aroma susu strawberry, sedangkan Nabil suka dengan aroma mint dan lemon.
Nabil tersenyum lalu mengacak rambut Dela, dia sempat meringis melihat bibir Dela yang bengkak karena dirinya gigit tadi.
"Soal bibir Lo, nanti gue obatin. Takutnya sariawan," Dela mengangguk.
"Pinjem toilet Lo bentar," Dela mengangguk sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Man Is Mine (On Going)
Novela JuvenilLapak bxb⚠️jangan sampe salah lapak Plagiat jauh-jauh Alur+ending gak bakal ketebak, tapi jangan langsung liat ending wkwk.