"papa…" lirih Nabil dengan sisa kesadaran nya.
"A--abil g--gakuat,"
"M--mama, j--jangan bawa Abil dulu," kesadaran Nabil mulai menghilang, mata nya perlahan tertutup, disebelahnya Faisal dan Dela terus berteriak meminta pertolongan, akan tetapi jalanan itu mendadak sangat kosong.
Motor Nabil pun dibawa oleh begal itu, darah di tangan Dela terus mengucur sendari tadi, kepala Nabil yang di pukul menggunakan balok kayu pun tidak bisa untuk sekedar digerakan.
Faisal lemas saat itu juga, dia juga bingung, dia berlari menjauhi Dela dan Nabil, dia berniat mencari sinyal, tapi sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan nya.
Nabil melirik si pengemudi, dengan pakaian serba hitam dan menggunakan masker.
"P--PAK TOLONGIN TEMEN SAYA PAK, TEMEN SAYA DIS—hmpphh," Faisal dibawa pergi oleh dua orang yang baru keluar dari mobil, Dela berteriak , kalaupun dia mengejar mobil itu, bagaimana dengan Nabil?
"Tuhann, tunjukan kuasa mu!" Teriak Dela dengan sisa tenaga nya, dia terus berusaha membuat Nabil untuk tidak menutup mata, walau sia-sia dan Nabil sudah menutup matanya.
Dela mencium bau amis, dia melirik ke bawah, baju yang dikenakan Nabil mengeluarkan darah, dengan segera Dela segera menyingkapkan baju Nabil, alangkah terkejutnya dia saat melihat luka robek dengan Darah segar keluar, apakah Nabil ditusuk? Apakah sendari tadi? Bisa-bisa Nabil mati kalau terus seperti ini, Dela merobek baju nya, lalu mengikatnya pada pinggang Nabil untuk mengurangi darah yang keluar.
"TOLONGG!"
"Del, Lo gapapa?" Dela terisak, dia menatap laki-laki jangkung dengan mata yang berkaca-kaca.
Ezil—cowok penyiar menfes Harsa itu, mengapa dia ada disini?
"Zil, bantuin gue Zil, bantuin gue," Ezil melirik Nabil, mata dia membulat, sebelum akhirnya dia mengangkat Nabil.
"Nabil kenapa Del?"
"Gue, gue dibegal Zil, nanti gue ceritain," Dela panik, Ezil yang tak tahu apa-apa langsung berlari menggendong Nabil.
"EZIL MAU KEMANA? LO GAK BAWA MOBIL?" Teriak Dela karena Ezil berlari meninggalkan nya.
"RUMAH GUE DEKET SINI," balas teriak Ezil sembari berlari.
*****
Flashback on
"Del, Lo kenapa sih? Sedih banget tu muka," Dela tersenyum miris.
"Gue gapapa,"
"Mau gue ajak ke suatu tempat gak? Biar nenangin diri Lo," Dela yang tengah duduk di halte itu pun segera berdiri saat melihat bus datang.
"Del,"
Faisal memegang pergelangan tangan Dela.
"Mau ya?"
"Gue mau pulang,"
"Bentar doang, biar Lo tenang,"
"Gue—"
"Nanti gue ajak Nabil," Dela yang semula akan menolak malah mengangguk dan mengikuti langkah Faisal, kebetulan cowok itu membawa motor.
"Kita mau jalan kemana?"
"Hah?" Mereka kini sudah melakukan motornya menjauhi area sekolah, Faisal yang memang sedang memakai helm kurang mendengar kata-kata Dela.
"Kita mau jalan kemana?" Ulang Dela dengan nada yang ia naikkan satu oktaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Man Is Mine (On Going)
Novela JuvenilLapak bxb⚠️jangan sampe salah lapak Plagiat jauh-jauh Alur+ending gak bakal ketebak, tapi jangan langsung liat ending wkwk.