Vibrator 18+

2.2K 12 0
                                    

"bil, Lo serius? Ahh emhhh shh," Faisal sendari tadi bertanya pada Nabil yang tengah mengulum penis kecil nya, di apartemend Nabil, ya mereka kini tengah disini.

"G--gue pikir, kontol Lo gabakal muat di anal gue , ahh ahh ahh," Nabil tersenyum smirk.

"Binal juga Lo, mancing banget pake ngomong kontol," sinis nya lalu mengocok cepat penis Faisal hingga cowok itu sampai pada pelepasan nya, Nabil berjalan meninggalkan Faisal yang lemas di kamar, dia berjalan menuju lemari nya dan mengambil sebuah alat.

Faisal yang memang merasa tak tahu apa itu hanya diam, sebelum Nabil membuat kaki nya mengangkang dan memasukan alat itu ke hole Faisal.

"Ahh, shh emhhh," Faisal mendesah, ini kali pertama nya, rasanya perih dan sakit menurut nya.

"B--bil, sakit, l--lepas," lirih nya sembari memegang paha nya.

"Sakitan mana sama gue suruh jalan sampe ke sofa ruang tamu?" Faisal tiduran saja sudah tidak kuat, apalagi disuruh berjalan.

Vibrator itu terasa bergetar semakin cepat di hole nya ,membuat Nabil tersenyum smirk.

"Ahhh emhhh shh, sakit, perih bil. Shh emhhh, lepas, sakit," mohon Faisal, Nabil yang merasa kasihan pun memelankan getaran vibrator nya lalu melepaskan nya sebelum pelepasan Faisal.

"Ahh," desah nya saat vibrator itu dicabut.

Faisal yang merasa perih dan hampa disana hanya bisa terdiam, dia lemas.

Faisal mengatur nafas nya sebentar, tapi Nabil tiba-tiba mengocok penis nya dengan tidak sabaran, Faisal yang tahu Nabil akan apa segera menutup dan merapatkan selangkangan nya.

"Bil, gue--Gue belum siap," Nabil tersenyum tipis "Lo udah janji, gue juga udah gak sabar pengen ngerasain lobang sempit Lo,"

"G--gue takut sakit, ini kali pertama gue, lagipula, gue pikir kontol Lo gabakal masuk ke gue," Nabil diam, sejurus kemudian dia membuka celana nya lalu mengeluarkan penis nya yang sudah menegang itu keluar, Faisal semakin membelalakan mata nya, seminggu lalu dia melihat kalau penis itu tidak sebesar itu, dan sekarang penis Nabil dua kali lipat lebih besar.

Glek!

Nabil mengocok penis nya sendiri dihadapan Faisal, membuat cowok itu menelan ludah nya susah payah.

"Gue kasih pilihan, Lo mau jadi pacar gue, atau kita berhubungan sex sekarang juga,"

"G--gue, jadi pacar Lo," jawab Faisal cepat, dia sangat takut sekedar melihat penis menegang Nabil.

Nabil tersenyum, dia menyodorkan jari nya untuk Faisal lumat, setelah Faisal melumat jari Nabil, Nabil segera memasukan satu jari ke hole Faisal.

"Ahhhhhh, shhhhhh," desis nya saat terasa ada yang menusuk lubang nya.

Nabil mengocoknya dengan tempo lambat lalu sedang dan cepat sampai Faisal kewalahan menyeimbangi nya, Nabil juga menambahkan kedua jari nya, lalu kembali mengocok lubang anal Faisal.

"Ahh ahh ahh,"

"Ahhhhh ahhhhhh ahhhhh,"

"Fasterh," Faisal terus mendesah dalam kocokan nya, tak lama Faisal mencapai pelepasan nya.

"Ahhhhhhhhhhh,"

"Shhhhhh emhhhhhh ahhhhhhhh,"

"Emhhhh--

Faisal lemas diranjang itu, Nabil mendekat lalu mengecup bibir Faisal sekilas.

"Capek hmm?" Faisal mengangguk lemah "sekarang Lo pacar gue," Nabil juga menjatuhkan tubuhnya di atas Faisal, tapi beberapa saat kemudian dia kembali bangun untuk menuntaskan penis nya yang menegang panjang.

That Man Is Mine (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang