Kenapa ada dia?

17 1 0
                                    

👻Happy Reading👻



Tepat pada hari selasa acara pemakaman resmi di laksanakan oleh keluarga Jean.Sebagai penghormatan terakhir para guru bahkan teman-teman Jean ikut serta dalam pemakaman tersebut.

Tak lupa dengan Allea dan teman-temannya yang juga hadir dalam acara tersebut.

"Saya merawat Jean susah payah,saya menjaga nya sepenuh hati..."

"Saya menyekolahkan Jean supaya Jean menjadi anak yang sukses,saya gapernah mukul Jean,saya gapernah kasar sama Jean,anak saya anak baik..."

"Jean gapernah buat kesalahan di luar sana tapi kenapa anak saya di bunuh"

"Apa salah Jean yatuhan,kenapa Jean di bunuh,siapa yang bunuh anak kesayangan ku ini..."Ucap ibunya Jean dengan suara yang sudah serak karena tak hentinya menangisi putra semata wayangnya itu.

Ucapan ibunya Jean sangat menyayat hati.Sesakit itu perasaan ibunya kehilangan anak semata wayangnya yang ia jaga sedari kecil.

Tapi tanpa punya perasaan orang jahat itu malah membunuh Jean.

Kotak peti Jean mulai di angkat untuk di kremasi,ibunya sengaja meminta Jean di kremasi dengan alasan agar sebagian abu nya bisa di bawa pulang dengan cara itu ibunya tetap bisa merasakan dekat dengan Jean.

Di sisi lain Allea sudah tak sanggup lagi untuk berdiri,kakinya sudah seperti kehilangan kedua tulangnya.Apalagi saat melihat Jean yang perlahan masuk ke dalam alat yang akan menjadikan tubuhnya abu.

"Al ikhlasin Jean ya,biar Jean tenang Al kasian kalau lo gabisa ngelepas dia nanti dia gak tenang"Ujar Laura yang sedari tadi sudah menahan bahu Allea yang berkali-kali ingin ambruk.

"Gue belum sempat bilang ke Jean ra,gue sama Jean udah buat janji kamis ini gue bakal jalan-jalan sama dia..."

"...gue udah nyiapin hadiah buat gue confes ke dia ra"Kata Allea sambil sesenggukan.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Allea membuat Laura dan Sofi yang sedari tadi mati-matian menahan tangisnya seketika langsung ikut meneteskan air matanya.

Ketiga cowok di samping mereka yaitu Aido,Melvin,dan Rion berusaha untuk tak menangis walaupun sejujurnya mereka sangat ingin menangis.

Bukan karena cengeng,tapi Jean adalah salah satu murid paling aktiv di sekolah,segala kegiatan ia ikuti itu sebabnya nama Jean terkenal di mana-mana.

Bahkan Jean pernah membantu Aido dan teman-temannya masuk ke eskul basket,padahal waktu itu jumlah siswa nya sudah mencukupi tapi karena bantuan Jean, Aido dan kedua temannya itu berhasil masuk eskul basket.

Di saat yang lain tengah berduka menatap penuh kesedihan kearah Jean yang sudah di kremasi di sisi lain Rion malah celingukan kesana kemari seolah mencari seseorang yang sedari tak ada bersama mereka.

Entah apa yang terjadi tiba-tiba lampu mendadak padam seluruhnya membuat orang-orang di dalam ruangan itu berteriak heboh karena terkejut.

Allea yang tadinya dalam posisi melemas seketika berusaha menegakkan kakinya berusaha berdiri.

Baru saja berdiri tegak tiba-tiba tak tau apa yang terjadi orang-orang di dalam ruangan itu berhamburan lari kesana kemari tak tentu arah.

Kondisi ruangan yang gelap membuat mereka pontang panting tak tentu arah bahkan Allea berkali-kali tertabrak oleh orang yang Allea sendiri tak tau entah siapa.

"All,lo di mana gue gabisa ngeliat lo!"Pekik Sofi yang berusaha melangkah perlahan sambil meraba-raba sekitarnya.

"Sofi gue sebelah sini!"Balas Allea berteriak meskipun suaranya sudah hampir habis.

Hap!

"AAKKHH!"

Allea terlonjak kaget saat sebuah tangan kekar menggenggam lengannya dan ternyata itu Aido.

"Lo gapapa kan?"Tanya Aido dengan nada penuh kekhawatiran.

"Gue gak papa kok,ini sebenarnya kenapa sih?"Tanya Allea bingung.

Belum lagi Aido membuka mulutnya suara teriakan dari luar sudah menjawab semuanya,bahkan setelah teriakan itu terdengar orang-orang malah tambah kalang kabut berlarian berusaha menyelamatkan diri.

"TERORIS,5 ORANG DI LUAR TEWAS DI TEMBAK!"

Dan setelah itu suara tembakan benar-benar terdengar jelas dari arah luar.

Dorr

Dorr

"Allea,Sofi dan Laura tetep sama kita oke,tenang kami bakal ngelindungin kalian!"Pintah Melvin dengan serius.

Tangan Laura sudah gemetar menggandeng tangan Melvin,perasaannya berkecamuk bercampur rasa takut dan panik menjadi satu.

Melvin membalas genggaman itu,sepasang netra mereka saling bertemu,Melvin bisa melihat ketakutan dari mata Laura,tapi ia berusaha tersenyum menenangkan Laura.

Allea sudah berada di pelukan Aido sedari tadi,jantung gadis itu terus berdetak tak karuan saat suara tembakan dan teriakan histeris itu terus terdengar.

Allea berusaha mengintip melihat situasi namun yang Allea lihat adalah hal yang membuat jantung Allea semakin mencelos dan hampir lepas dari tempatnya.

Dari jarak yang tak jauh dari mereka,Allea melihat sosok Audrey tengah menodongkan pistol ke arahnya...ah tidak lebih tepatnya ke arah Aido.

Namun yang membuat Allea semakin terkejut adalah saat sosok itu berkali-kali berubah wujud,sekian detik ia sangat mirip dengan Jesi lalu berganti lagi menjadi sosok Audrey.

Allea terus menatap sosok itu sambil membatin "Kenapa ada dia di sini?"

Lamunan Allea buyar karena suara tembakan lalu di susul pekikan dari teman-temannya.

Dorr

"ALLEA!"

"AIDO!"
















































































Next chapter»

Vote+comment woyyy!!!

Secret Door In Dead School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang