6 Dari 1 Nyawa

22 2 0
                                    

HAPPY READING👻


"ALLEA!"

"AIDO"

Brukk

Allea yang posisinya masih di peluk Aido langsung terkejut saat tubuh lelaki itu lunglai dan ambruk ke lantai.Bahkan tubuh Allea juga ikut jatuh karena posisi mereka yang masih berpelukan.

"Ai?"

"Aido bangun!"Pekik Allea yang panik setengah mati saat melihat telapak tangannya sudah di penuhi darah yang merembes dari kemeja hitam nya Aido.

"G-gue gak p-papa Al"Kata Aido sambil meringis merasakan ngilu di punggungnya.

Allea menoleh kesana kemari mencari sosok yang Allea yakini pasti ialah pelakunya,namun sosok yang Allea cari justru tak ada di sana seolah hilang di telan kegelapan dengan secepat itu.

"Rion sama Melvin bisa bantu gue gak?"Tanya Aido yang masih dalam posisi duduk di lantai.

"Bantu apa?"Tanya Rion.

"Bawa mereka pulang,pastiin mereka sampe rumah dengan selamat terutama Allea..."

"...gue harus beresin kekacauan di sini"Ucap Aido sambil terus meringis menahan sakit.

"Lo gila? gue yakin di luar gak cuman ada satu dua teroris tapi banyak,gue gamau lo ngadepin mereka sendirian!"Melvin menjawab dengan nada tak terimah.

"Tapi mereka harus pulang,di sini bahaya buat mereka vin"Ucap Aido sekali lagi.

"Gak! gue gamau pulang!"Kata Allea tiba-tiba.

"All..."

"Lo lupa perjanjian kita waktu pertama kali kita temenan,6 dari kita itu adalah satu nyawa dan satu hati,apapun yang terjadi kita bakal tetep bareng,satu hati berarti kalau satu sakit semua juga bakal sakit dan kalau satu nyawa..."

"...itu artinya satu mati semua juga akan mati!"Jelas Allea.

"Tapi gue gamau kalian ikut mati!"Kata Aido dengan nada meninggi.

"Gue gak minta buat mati bareng lo Aido,gue sama yang lain cuman mau kita berjuang bertahan bareng untuk hidup sama-sama dengan waktu yang lebih lama!"Kali ini Rion membuka suara.

"Gak penting sebahaya apapun keadaan di luar selagi kita bisa saling melindungi semuanya akan baik-baik aja"Ucap Allea dengan nada lembut.

Aido menunduk merenungi ucapan teman-temannya.Mereka bilang berjuang,tapi sebelum semuanya dimulai dirinya sudah terluka lebih dulu,bagaimana jika ia gagal untuk melindungi teman-temannya.

"Liat!"

Suara nyaring Laura mengundang tatapan dari teman-temannya yang langsung menoleh ke arah Laura.

"Di lantai atas ada balkon,kita bisa turun dari balkon itu"Ujar Laura dengan semangat.

"Maksud lo lompat?"Tanya Rion kebingungan.

"Otak di pake otak,pake tali atau gak kain di sambung-sambung lah!"Sahut Laura kesal.

"Tapi kalau lo mau lompat ya gapapa malah mempersingkat waktu"Lanjutnya berakhir mendapat toyoran di kepala cewek itu.



































pendek? mon maaf

Secret Door In Dead School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang