Tumbal Pengganti

25 2 0
                                    

👻Happy Reading👻





Keadaan semakin memburuk,mereka pikir hanya mereka yang dalam bahaya namun nyatanya keadaan di luar justru tak kalah membahayakan.

Sosok-sosok misterius yang menyeramkan satu persatu berdatangan menyerang para guru dan murid lain.

Entah dari mana asal sosok-sosok itu yang pasti mereka menyerang semua orang yang ada di area sekolah itu.

Di tempat yang berbeda yaitu di ruang rahasia,Allea dan teman-temannya berusaha mati-matian melawan sosok wanita itu.

"G-gue gakuat ngelawan lagi badan gue sakit semua"Kata Sofi yang sudah terlihat sangat lemas tak berdaya.

Sosok itu seperti menghisap tenaga mereka dan membuat mereka semakin lama semakin melemah meskipun sosok itu tak melakukan perlawanan dengan cara menyakiti mereka.

"Dasar manusia lemah!"Kata wanita itu sambil tertawa nyaring.

"Stop! Lo curang,lo sengaja diem waktu di serang biar lo bisa ngambil energi kami,dasar setan licik!"Teriak Laura dengan nafas yang memburu.

Srak!

"Akkhhh!"

"LAURA!"

Melvin cepat-cepat menghampiri Laura yang terpental karena ulah wanita itu.Sosok wanita itu hanya tertawa saat melihat Melvin berusaha membuat Laura kembali sadarkan diri.

Wanita itu yang awalnya mengambang di udara perlahan turun meskipun kakinya tetap tidak menyentuh lantai namun sekarang posisinya setara dengan mereka.

"Allea Zheinara,benar bukan itu namamu?"Tanya wanita itu kepada Allea.

Allea mati-matian menahan mual melihat wajah hancur sosok itu.Namun Allea tak bisa mengalihkan tatapannya karena sosok itu selalu mengikuti kemana arah tatapan Allea.

"Lawan All,lo pasti bisa"Bisik Aido yang berada di samping Allea.

Allea menarik dalam nafasnya lalu menatap wajah sosok itu dengan tatapan berani.

"Apa mau lo?"Tanya Allea.

Sosok itu mundur selangkah lalu menjawab "Seharusnya kau sudah tau jawabannya" Jawab sosok itu.

"Siapa yang nyuruh lo?"Tanya Allea lagi.

"Tentu saja tuan Juansah"

"Bilang sama dia gue gak mau dijadikan tumbal,kalau lo mau tumbal ambil aja nyawa dia!"Balas Allea sambil menekan setiap katanya.

Yang lain terkejut mendengar ucapan Allea,bagaimana mungkin Allea dengan enteng menyuruh sosok itu menjadikan ayahnya sebagai pengganti tumbal.

"All,lo gila?!"Tanya Rion tak habis fikir.

"Ini balasan untuk manusia munafik,meskipun dia ayah gue dia udah berani jadiin gue tumbal dan dia harus ngerasain apa yang gue rasain!"Sahut Allea penuh amarah.

Sosok itu tertawa dengan puas melihat Allea berhasil menumpahkan dendamnya di hadapan teman-temannya.

"All,hei sadar apa yang kamu ucapin!"Tegur Aido yang berusaha menyadarkan Allea.

Sosok itu pasti sudah mempengaruhi fikiran Allea itu sebabnya Allea secara tak sadar mengucapkan hal seperti itu.

"Bagaimana kalau kau saja,darah lelaki tua itu sudah tidak segar,tuanku lebih menyukai darah gadis muda seperti mu"Jelas sosok itu membuat Allea teringat akan sesuatu.

"Gue gamau!"Sahut Allea.

"Baiklah jika kau menolak,jangan salahkan aku jika salah satu dari kalian ada yang ku bawa"Ucap sosok itu sambil tertawa melengking.

Allea masih menatap sosok itu sebelum akhirnya suara erangan keras keluar dari mulut Sofi.

"ARRRGGGGG!!"

"Sofi! Sadar Sofi!"Pekik Melvin sambil menepuk pipi Sofi berkali-kali.

"Sofi lo kenapa heh sadar,ngucap fi ngucap!"Pintah Rion yang terus mengguncang tubuh Sofi.

Erangan itu berhenti,tubuh Sofi ambruk ke lantai dengan mata melotot dan tubuh menjadi kaku seperti kayu.

Perlahan tubuhnya mengejang di iringi suara teriakan dan erangan seperti orang kesakitan.

"ARRRGGGGG!!"

"Bismillahirahmanirahim"

Rion perlahan melafaskan ayat suci ke telinga Sofi namun tak bereaksi apapun.Keadaan semakin parah,tubuh Sofi terangkat tinggi ke udara lalu kembali jatuh dengan kasar ke lantai.

Begitu berulang kali,hampir 5kali Sofi melayang lalu kembali jatuh,suara patah tulang juga terdengar di sela-sela teriakan Sofi.

"Sofi sadar!"Teriak Allea sambil menahan tubuh Sofi saat Sofi hendak menjedutkan kepalanya ke tembok.

"LEPAS!"

"Tolong gue ini sakit..."

"BIARKAN DIA MATI!"

"Badan gue sakit,tolong..."

"DIA HARUS MATI!"

"Tolongggg..."

Krek!

Leher Sofi secara tiba-tiba memutar 360 derajat membuat tulang lehernya patah begitu saja.

Tak berhenti di situ,Sofi mulai merangkak medekati jejeran penggaris yang ada di lemari.

Dengan keadaan kepalanya yang sudah tak tegak lagi Sofi bangkit membuka lemari lalu mengambil satu penggaris besi.

"Sofi jangan!"

Jleb!

Terlambat,baru saja Rion hendak menahan tangannya namun Sofi sudah lebih dulu menancapkan penggaris besi itu ke perutnya.

Jleb!

Jleb!

Darah bercucuran mengalir di lantai,Allea menghampiri tubuh Sofi yang sudah tergeletak tak bernyawa di lantai.

"Sofi,bangun fi..."Lirih Allea sambil mengangkat kepala Sofi ke pangkuannya.

"Lo curang,lo ingkar janji,SOFI BANGUN GUE MOHON BANGUN FI!"Teriak Allea sambil terisak kencang.

"All,tenangin diri lo jangan kebawa perasaan sedih,kita masih dalam keadaan yang gak mendukung"Ujar Aido sambil memeluk Allea.

Di sisi lain,sosok wanita itu tersenyum puas lalu menarik paksa raga Sofi yang masih menangis melihat jasadnya dan teman-temannya.

"Cepat ikut denganku!"Ucap sosok itu menarik raga Sofi.

"Lo jahat! Lo misahin gue dari temen-temen gue!"Teriak Sofi dengan air mata yang mengalir deras.

"Jangan banyak bicara,kau sudah mati!"Balas sosok itu lalu menarik raga Sofi dan menghilang dari ruangan itu.

"Satu dari kita telah pergi,tolong jangan ada yang menyusulnya"Ucap Melvin lalu dengan bersamaan senter hp nya tiba-tiba hidup,dan pintu ruangan terbuka.

































Next»

Sofiii huhu maafin author udh jadiin kamu ubiii:(

Secret Door In Dead School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang