2. First Trouble

88 6 0
                                    

*brak* Riki terjatuh karena dorongan tiba-tiba-tiba oleh seseorang.  Setelah terjatuh, orang ini langsung memukuli dia secara brutal.

"Bara, udah!" Teriakan yang Brianna berikan kepada kekasihnya yang saat ini tengah kalap memukuli temannya yang tidak tau apa-apa.

Dirinya yang sudah kesal karena kekasihnya ini tidak melepaskan temannya yang tidak bersalah, akhirnya ia menyentak tubuh sang kekasih, dan mendorong kekasihnya agar tidak memukuli temannya lagi. Kasian kan! Bukan salah temannya!

"Dia milikku! Jangan pernah sekali-kali kau menyentuhnya!" Peringatan yang langsung Bara kepada pria yang ada dihadapannya ini, yang tidak ia tau siapa dia. Setelah itu menarik kekasihnya untuk keluar dari bar ini.

Ia yang kesadarannya hanya setengah, meringis karena merasakan pusing di kepalanya. Mungkin efek alkohol sudah berkerja. "Bar, pelan-pelan!" Pintanya kepada kekasihnya, tapi tak digubris oleh sang kekasih.

Bagaimana tidak minta pelan-pelan, Kalau kekasihnya ini mencengkram tangannya sangat kuat, dan menariknya dengan sangat cepat. Bagaikan sedang di kejar seseorang. "Bara, pelan-pelan!" Pintanya sekali lagi, namun lagi-lagi tidak di gubris oleh sang kekasih.

Ia yang sudah kesal pun tidak tinggal diam! Tangannya sudah sangat sakit karena cengkraman kekasihnya ini. Alhasil Ia segera menyentakan tangannya agar terlepas dari sang kekasih.  "Gue bilang pelan-pelan! Ya pelan-pelan! Sakit tau tangan gue! Gue--" protesannya langsung terpotong secara tiba-tiba, karena kekasihnya yang juga mencium dirinya secara tiba-tiba. Bukan hanya mencium, kekasihnya ini bahkan melumat bibirnya hingga memasuki rongga mulutnya.

Dirinya yang memang sudah mabuk pun membalas ciuman sang kekaaih. Otaknya sudah tidak bisa menangkap pergerakan sang kekasih. Alhasil dia cuma mengikuti permainan kekasihnya.

Setelah ciuman terlepas, Bara langsung mengangkat wajah sang kekasih. Menatap netra kekasih di tempat yang penerangannya kurang saat ini. "Dengarkan aku. Aku tidak suka kau di sentuh oleh orang lain. Jadi, jangan melakukan hal ini lagi. Mengerti?" Ujarnya, yang hanya dibalas anggukan kepala oleh sang kekasih.

Dirinya pun langsung tersenyum, ketika melihat jawaban yang diberikan kekasihnya. Ia segera menggendong kekasihnya ini ala birdal style, dan membawa kekasihnya untuk pergi dari tempat ini. Membawanya pulang ke rumah sang kekasih.
***

"Ssshhh" ringisan yang pertama kali keluar dari mulut Brianna, ketika dirinya membuka netranya, setelah beberapa jam dirinya tertidur.

Setelah bangun secara sempurna, ia langsung beranjak dari tidurnya. Netranya menelusuri setiap ruangan yang ada di sisinya. "Kamarku?" Gumamnya, yang langsung mencoba mengingat kejadian apa yang telah ia lewatkan.

"Ah." Serunya, setelah dirinya mengingat semua kejadian yang ia alami semalam. Semua drama yang ia lewati tadi malam, dan berharap tidak terulang kembali.

Setelah mengumpulkan nyawanya, ia langsung memutuskan untuk beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi kamarnya guna membersihkan tubuhnya.

Berkutat selama kurang lebih 15 menit, akhirnya ia menyelesaikan aktivitas mandinya. Ia bahkan sudah memakai seragamnya ketika keluar dari kamar mandi. Memakai atribut sekolahnya, menyisir rambutnya, dan bahkan memoles sedikit wajahnya.  "Cha! Waktunya ke sekolah!" Serunya, yang langsung mengambil tas serta kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan kamarnya.

ia berjalan menuruni anak tangga, melewati ruang keluarga, dan hendak pergi ke ruang makan.  Rencananya ingin sarapan pun ia urungkan karena melihat ayahnya tengah sarapan di meja makan. Alhasil ia memilih untuk tidak sarapan.

"Sarapan dulu, Brianna Yogantara!" Titah sang ayah, begitu melihat putrinya yang langsung menyelonong pergi.

"Maaf. Aku sedang terburu-buru." Ujarnya, yang langsung pergi meninggalkan ruang makan, tanpa memperdulikan panggilan yang diberikan sang ayah.

(NEVER) LOSE - RENNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang