td ; 1

237 17 3
                                    

prapai tersenyum kecil. tak menyesali keputusannya untuk ikut phayu ke kampus

prapai menatap pungung dari mahluk manis itu mulai menjauh bersama temannya, matanya tak berpaling sampai akhirnya pungung itu benar benar hilang

"ayo pulang" ajak phayu

"loh, udah?"

"udah lah orang gua cuma ngasih bukunya rain"

prapai mengangguk mengikuti phayu keluar dari area kampus menuju parkiran.

"tadi temen rain ya?" tanya prapai saat keduanya berjalan menuju motor

"mereka deket?" tanyanya lagi setelah mendapat angukan kepala dari phayu

"deket, temen dari smp"

"lo suka dia?" kini giliran phayu yang bertanya

"gua ngga tau, tapi dia manis"

"gua kasih tau aja ya, kalo lo suka dia lo ngga akan gampang dapetin dia"

"kenapa gitu?"

"tanya rain aja, gua ngga bisa kasih info banyak tentang anak itu tanpa persetujuan rain"

prapai terlihat bingung mendegar jawaban phayu, satu hal yang melintas di otaknya kini ia yakin bahwa anak manis itu sangat spesial untuk rain

pasalnya ia sudah cukup lama mengenal rain, semenjak awal phayu dan rain berpacaran. ia bahkan beberapa kali bertemu saat ia libur dari kuliahnya namun ini pertama kalinya rain membawa anak manis itu

"gua duluan" ujar phayu menjalankan motornya meninggalkan parkiran kampus.
.

.

.
sedangkan kini rain dan sky, anak manis yang membuat prapai penasaran itu sedang duduk didalam kelasnya, menunggu mata pelajaran yang akan dimulai beberapa menit lagi

"sky okay?" tanya rain saat melihat sky melamun

"oke oke, sky cuma kepikiran sama test hari ini" jawab sky

"udah minum obat?"

"udah kok tadi, sky beneran gapapa kok rainn"

sky memegang tangan rain yang berada di lengannya. menyakinkan temannya bahwa ia memang baik baik saja saat ini

rain mengangguk mengusap sebentar tangan sky sebelum akhirnya mereka memulai kelas

kelas berjalan selama kurang lebih 30 menit, selama kelas berjalan rain beberapa kali melihat sky memastikan bahwa temannya itu benar baik baik saja.

"kita makan dulu ya sebelum test, rain laper" ujar rain setelah dosennya keluar dari kelas

"iya, ayo"

keduanya berjalan bersama menuju kantin, kantin tak terlalu ramai jadi keduanya bisa mendapatkan makanan dengan cepat

rain dan sky duduk di pojok kantin yang sedikit dekat dengan taman, sky suka duduk di sana tak terlalu terlihat namun sejuk karena banyak pepohonan

"dua hari lagi sky kontrol loh" ujar rain

"sky ngga dateng deh ya, obat sky masih banyak"

"sky udah dua kali ngga dateng, kali ini dateng ya rain temenin"

"sky akhir akhir ini baik kok, obatnya kan juga masih banyak jadi gapapa"

"ngga ada penolakan rain ngga terima alesan apapun, pokonya nanti sky dateng"

sky mengangguk pasrah tak ada yang bisa ia lakukan jika rain sudah memaksanya, sebenarnya ini semua juga untuk kebaikan sky namun sky merasa muak harus selalu datang kesana mendapatkan banyak obat obatan yang jenisnya sama

di satu sisi sky bersyukur mendapat teman seperti rain namun di sisi lain ia juga merasa sudah banyak menyusahkan rain, ketika ia kambuh ia bahkan tak bisa jauh dari rain hanya rain yang bisa dan mampu membuat sky tenang

"sama sama, abisin makananya" jawan rain ketika melihat sky hendak mengucapkan sesuatu

rain hafal setiap ia mengingatkan sky tentang kontrolnya sky pasti selalu berterima kasih

sky tersenyum kecil, kembali memakan makanannya karena waktu istirahat mereka tak terlalu banyak sebelum test dimulai.
.

.

.
"phi phayuu"

rain menghampiri phayu ke bengkel setelah menyelesaikan test dan mengantar sky menuju asramanya

"kenapa sayang?" tanya phayu menggusap kepala rain yang kini berada di dadanya

"kepala rain pusing banget phi, ternyata test nya sesusah ituu"

phayu tersenyum terus mengusap kepala kekasihnya, phayu tau test di semester satu tidak akan sesulit itu namun phayu juga tau bahwa rain ingin dimanja olehnya

"oh iya phi phayu tau ngga, tadi sky hampir nolak buat kontrol lagi tau" ujar rain

"kenapa, kok sky sekarang jadi susah banget buat kontrol?"

"rain juga ngga tau, tapi kayaknya sky cape harus selalu bolak balik kontrol dapet obat lagi"

"sky sekarang emang udah lebih baik jarang kambuh juga tapi itu ngga bisa dibilang kalo sky udah sembuh phi, rain khawatir kalo sky terus menerus nolak kontrol begini" lanjut rain

"tapi tadi sky nya udah mau kontrol kan?"

"udah, rain paksa tadi. biarin aja kalo sky marah sama rain yang penting sky harus tetep kontrol"

"sky ngga akan marah, sky tau kalo niat rain baik" ucap phayu

rain mengangguk kembali menjatuhkan dirinya kepelukan phayu.

rain dan phayu sudah bersama kurang lebih 3 tahun saat phayu kuliah tahun ke empat sedangkan rain yang baru kelas dua sma, keduanya bertemu saat rain tengah mencuci mobil dan kebetulan saat itu phayu juga sedang mencuci mobilnya

hingga sekarang hubungan keduanya masih sangat baik, rain baru saja masuk kuliah beberapa bulan lalu tepat setelah satu tahun phayu lulus lalu rain masuk

mereka memilih jurusan yang sama yaitu arsitektur hal ini juga membuat hubungan keduanya semakin baik karena phayu yang dengan sabar memberikan banyak pelajaran untuk rain.

sedangkan rain dan sky bertemu saat keduanya baru masuk sekolah menegah pertama, mereka satu kelas rain menghampiri sky saat melihat sky duduk sendirian hari itu hingga saat ini rain dan sky berteman baik.

dan prapai, dia teman phayu keduanya sangat dekat berbeda dengan rain dan sky. prapai dan phayu memang berteman sejak kecil, sekolah mereka selalu sama namun saat masuk perguruan tinggi prapai melanjutkan pendidikannya di US mengambil jurusan bisnis untuk melanjutkan bisnis dari keluarganya

rain dan prapai sering bertemu sesekali saat prapai liburan dan pulang ke bangkok jadi mereka cukup dekat dan menggenal satu sama lain.













"perjalanan hidupmu masih panjang, jangan aku carilah yang lebih baik dari aku"

takdir langitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang