M) Berusaha

140 23 12
                                    

Hampir 2 Minggu waktu yang Hera butuhkan untuk kembali pulih secara fisik dan mental. Hal pertama yang ia lakukan sejak dirinya kembali adalah mendatangi tempat kerjanya dengan amplop pengunduran diri. Dokter mengatakan jika mereka ingin melakukan program bayi tabung Hera tidak boleh melakukan aktivitas yang berat dan berlebihan. Walau tanpa pengunduran diri kontak kerjanya akan habis pada bulan depan, namun Hera ingin membuat semua ini lebih mudah.

Tepat sekali saat pemilik tempat kursus dimana ia bekerja sedang datang. Lonceng diujung atas pintu berbunyi begitu Hera masuk mengalihkan atensi Park Mihae--Sang pemilik kursus yang juga ternyata teman Sekolah Baekhyun menoleh. Wanita cantik itu terkejut saat melihatnya, pasalnya dari berita yang diberitahukan Baekhyun bahwa istrinya itu sedang sakit yang tidak memungkinkan Hera untuk masuk bekerja sejak insiden pingsan itu.

"Eonni."

"Eoh, Hera-ya. Baekhyun mengatakan kau sakit dan--" Anggukan Hera menghentikan ucapan Mihae.

"Eonni, sebelumnya aku ingin berterimakasih karena kau telah menerimaku ditempat kursusmu sebagai guru walau aku tidak memenuhi kriteria yang seharusnya."

"Ya, apa yang kau katakan." Mihae kebingungan saat Hera menyerahkan surat pengunduran diri.

"Maaf karena pernah membuat keributan ditempatmu, Eonni. Tapi kurasa aku harus berhenti sekarang."

"Ada apa? Apa karena ucapanku saat itu?" Hera menggeleng.

"Tidak, bukan karena itu. Aku justru berterimakasih kepadamu, Eonni." Hera kembli mengulurkan surat pengunduran diri itu. "Tolong terima surat pengunduran diriku."

Dengan ragu Mihae menerimanya, "Aku tidak tau apa yang terjadi padamu, Hera. Tapi setelah aku mendengar dari pernyataan salah satu petugas kebersihan bahwa kau dikucilkan disini, aku minta maaf untuk hal itu."

"Tidak!" Hera menggerakkan tangannya sungkan, ia merasa tidak keberatan sama sekali dengan pengucilan itu. Karena baginya itu bukan apa apa.

"Pengunduran diriku tidak ada hubungannya dengan itu. Aku hanya ingin lebih fokus pada kehidupan rumah tanggaku alih alih bekerja dan menghabiskan waktu diluaar, hanya itu eonni."

Mihae mengangguk, "Aku mengerti," Mihae menanda tangi surat pengunduran diri Hera lalu menyimpannya didalam hand bagnya, "Aku minta maaf jika ucapanku saat itu pernah menyakitimu, aku tidak benar benar berpikir saat berkata. Aku hanya ingin memperlakukanmu sama seperti karyawanku yang lain tanpa memandang statusmu tapi aku baru sadar bahwa ucapanku keterlaluan. Maafkan aku."

"Tidak apa Eonni, aku mengerti posisimu. Saat itu memang aku yang salah, dan pantas untuk ditegur."

Mihae tersenyum lalu mengangguk.

"Eonni boleh aku mengambil beberapa barangku yang tertinggal?"

"Oh, tentu."

Setelah mendapat persetujuan itu, Hera beranjak menuju ruangan karyawaman dimana lokernya berada. Sebenarnya barangnya tidak ada yang tertinggal karena ia tak terbiasa meletakkan barangnya diloker, ia hanya ingin memberikan sesuatu pada rekan kerjanya sebagai ucapan perpisahan.

Hera mengeluarkan beberapa amplop berisi tiket resital musik Park Joon Young salah satu pianis terkenal yang memenangkan Chopin 2 kali berturut turut. Hera meletakkan amplop itu disetiap loker kemudian barulah ia berpamitan kepada Mihae.

Begitu keluar Hera menghembuskan nafasnya lega. Meski panas matahari menyengat kuat, Hera tak segan menapakkan kakinya menyusuri jalan yang panas. Sampai tiba tiba sebuah payung menghalang teriknya matahari menerpa tubuh Hera.

Wanita itu langsung membalik tubuhnya dan menemukan Baekhyun yang sudah berkeringat dengan wajah yang memerah karena tak tahan dengan suhu panas. Mata Hera melotot setelah mendapati Baekhyun.

My Beloved Wife And Her PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang