N) Kecewa

141 24 10
                                    

Kumpul keluarga diakhir tahun sudah menjadi rutinitas yang diadakan oleh keluarga Byun setiap tahunnya. Biasanya semua keluarga akan berkumpul dirumah Joonghyun karena Pria paruh baya itu adalah putra sulung keluarga Byun dan satu satunya putra dari tiga bersaudara. 

Ini adalah tahun ke-2 Hera mengikuti perayaan akhir tahun yang diadakan dirumah mertuanya itu. Pesta baberque serta kembang api tak pernah terlewatkan sedikitpun. Kedua bibi Baekhyunpun telah mampir dan menginap sejak semalam yang membuat rumah keluarga Byun sungguh ramai. 

Jika ditahun sebelumnya Hera tidak akan merasa sungkan untuk berbaur namun tahun ini entah kenapa rasanya seperti ia tidak merasa pantas berada ditengah keluarga Baekhyun. Kedua anak perempun dari bibi pertama Baekhyun berada disini begitupun dengan putra tunggal dari bibi kedua Baekhyun. Hera merasa seperti ada pembatas yang dengan sengaja membatasi dirinya, melihat bayi mungil serta batita yang berada digendongan para sepupu Baekhyun membuat Hera sekali lagi merasa tak berguna. 

Hera ingat sekali anak perempuan terakhir dari bibi pertama Baekhyun yang bernama Seo Jung itu baru menikah diawal tahun dan diakhir tahun pasangan itu sudah menggendong bayi mungil yang baru berusia satu bulan dalam dekapan mereka. 

Ada sebuah pukulan keras yang melukai hati serta menghancurkan kepercayaan diri Hera. Bahkan saat sesi makan yang ramai dengan canda tawa serta gelak tawapun membuat Hera ingin menitikkan airmatanya. 

Baekhyun yang menyadari gelagat tak nyaman dan tatapn sendu sang istri yang menatap keponakan barunya itu membuat hati Baekhyun mencelos. Baekhyun mendekati kursinya dengan kursi yang diduduki sang istri lalu ia merangkul pinggang Hera dengan mesra sembari mengecup pelipis Hera hingga wanita itu menoleh dan tersenyum. 

Baekhyun mengangkat tangan kirinya dimana arloji silver yang ia kenakan sudah menunjukkan pukul 11 lewat 50 malam. Yang berarti hanya tinggal beberapa menit sebelum tahun berganti. 

"Hanya tinggal sepuuluh menit." Baekhyun mengalihkan pandangannya dari arlolji ditangannya untuk menatap Hera. "Ingin membuat permohonan bersamaku?" Tanya Baekhyun dengan senyum lembutnya diakhir. 

Hera mengangguk setelah membalas senyum Baekhyun. Mereka memisahkan diri dari keluarga Baekhyun yang tengah sibuk berbincang mengenai kehidupan mereka. Keduanya meninggalkan halaman samping rumah menuju kamar Baekhyun yang berada dilantai dua.

Baekhyun membawa Hera kebalkon kamarnya yang memampangkan langit dengan taburan bintang serta bulan sabit. Ia mengurung Hera ditengah dirinya dan tralis balkon sampai punggug Hera menyentuh dadanya. 

Baekhyun menuntun tangan Hera untuk merangkap. Hera berkekeh lantas merangkapkan kedua tangannya bersiap untuk membuat permohonan di menit terakhir dipenghujung tahun. Baekhyunpun melakukan hal yang sama lantas dalam hitungan ketiga mata keduanya tertutup beriringan untuk mengucapkan harapan serta permohonan mereka didalam hati maisng masing. 

Sampai dentuman kembang api mengejutkan keduanya. Manik Hera yang baru saja terbuka karena terkejut langusng disuguhkan oleh kembang api yang menyala bergantian dilangit gelap. Bibirnya membentuk lengkungan indah kemudian ia kembali memejamkan mata.

"Amen."

Gumaman itu menjadi penutup harapan dan permohonan Hera. Ia menoleh kebelakang dan langsung disuguhkan oleh wajah Baekhyun yang sungguh dekat. Hera terdiam sampai tangan Baekhyun yang tadinya menggenggam tralis berpindah ketengkuk Hera untuk menariknya agar jarak mereka terputus. 

Hera tak menolak ia memejam begitu bibirnya disentuh samar oleh bibir Baakhyun. Setiap sesapan lembut yang Baekhyun berikan mampu menghangatkan tubuh Hera yang dingin oelh angin malam hingga Baekhyun melerainya dengan amat lembut. 

My Beloved Wife And Her PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang