CHAPTER 1

281 29 6
                                    

Selamat membacaaa :)

---------------------------------



---------------

11 tahun kemudian



"BURUAN CHANN!" Sudah sejak 30 menit yang lalu anak laki-laki dengan seragam SMA berdiri di depan toilet mengetuk sepatunya ke lantai dan terus menoleh ke jam tangan yang digunakannya.

"bentarr sabarrrr"

"HAECHAN !! lo lama gue ting-" ucapnya terhenti saat melihat haechan keluar dari kamar mandi sembari membenarkan sabuk celananya.

"sabar jen.. orang sabar tempatnya disisi tuhan" haechan menghampiri jeno santai dengan wajah tanpa dosanya

"lo doain gue cepet mati chan?"

"emang lo penyabar?"

"BANGSAT" haechan tertawa puas melihat wajah emosi jeno.

"lagian lo di dalem lama ngapainn?" protes jeno sebal menunggu haechan yang sangat lama baginya.

"beranak, sesar tadi makannya lama" tanpa babibu jeno langsung memukul bahu haechan saat mendengar jawaban entengnya.

"dahlah, ayo keburu habis jam istirahat, gue belom sempet sarapan tadi" ucap jeno sembari merangkul leher haechan dengan kasar.

"atahh.. sakit cok" keluhnya berusaha lepas dari tangan kekar jeno.

Jeno merupakan sepupu haechan yang paling dekat dengannya dibanding sepupunya yang lain, mereka sama sama anak tunggal, penerus satu-satunya di keluarga mereka, jeno orang yang sangat mudah sensitif, membuat sekitarnya harus selalu berhati-hati saat berhadapan dengan jeno apalagi dengan badan kekar jeno yang bisa menjadi senjata menakutkan, untuk pengecualian adalah teman-teman jeno yang sudah terbiasa dengan jeno, apalagi haechan, seolah tak memiliki rasa takut sama sekali, haechan menjadi orang satu-satunya yang berani menggoda dan mengusik jeno, tak memiliki rasa jera padahal haechan sudah sering merasakan bogeman mentah dari jeno yang membuatnya nyeri berhari-hari.

Sesampainya mereka di kantin, mereka langsung menghampiri meja makan yang selalu mereka tempati, disana terdapat mark, jaemin, jisung, dan chenle, para teman-teman haechan, tanpa salam haechan dan jeno duduk di kursi yang kosong.

"kemana aja? perasaan tadi bilangnya ke wc" pertanyaan mark menyambut mereka berdua yang baru datang.

"emang ke wc, tapi haechan noh yang kelamaan di dalem wc, lumutan gue nunggu diluar" jeno melirik tajam ke arah haechan yang dibalas nyengiran oleh haechan.

"bentar lagi masuk, kalo lo berdua pesen sekarang gaakan sempet, antriannya panjang, jeno biar makan sama gue, gue cuman makan dikit, haechan lo makan punya renjun aja" ucap jaemin menunjuk mangkok soto di samping haechan menggunakan dagunya.

Jeno menoleh ke arah jaemin yang menyerahkan mangkok soto padanya "lo beneran makan dikit doang?" jaemin mengangguk pasti.

"gue udah makan banyak tadi dirumah, bisa muntah gue kalo ngehabisin ini" jeno tersenyum mendengar ucapan jaemin dan langsung menyantap makanan jaemin.

"lahh.. renjun kemana emang?" tanya haechan menoleh ke sekeliling.

"tadi bang renjun udah kesini, sebelum makanan dateng dia disamperin pak chen dimintai tolong buat nemenin anak baru keliling sekolah, lo makan aja makanannya bang, dia tadi juga nitip itu buat dimakan sama lo aja biar ga mubazir" haechan ber-oh ria mendengar penjelasan chenle yang baru buka suara.

NORMA (HYUCKREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang