CHAPTER 3

203 28 6
                                    

Selamat membacaaa :)

---------------------------------



-------------

 Pagi ini panti asuhan cemara kedatangan 6 bujang yang tidak diundang. Namun disambut baik oleh anak-anak panti, siapa yang mengajak mereka ? jawabannya tak lain dan tak bukan adalah Seo Haechan.

 Itu bermula saat mereka saling mengadu di grup chat bahwa mereka tidak memiliki agenda di pekan ini, akhirnya haechan mengajak merek ke panti bermain dengan anak-anak panti, mulanya jeno menolak dengan alasan dia tidak pandai bergaul dengan anak kecil, jeno dibujuk habis-habisan karena banyak juga yang penasaran dan ingin bermain ke panti, selama ini hanya haechan dan mark yang pernah berkunjung.

 Akhirnya jeno tak punya pilihan lain. Dia ikut bergabung dengan yang lain. Sebelum mereka ke panti, mereka mampir ke toko mainan berniat memberikan mainan baru untuk anak panti, mereka membeli mainan yang bisa dimainkan lebih dari satu orang untuk mengantisipasi pertengkaran karena rebutan mainan, mereka juga membeli banyak cemilan untuk dibagikan. haechan sudah mengabari taeyeon jika akan bermain ke panti mengajak teman-temannya, dan haechan sudah mendapatkan izin dari taeyeon.

 Berbalik dengan yang diucapkan jeno, anak-anak senang bermain dengan mereka, ada anak-anak kecil laki laki yang bermain prajurit dengan membawa pedang mainan dan topi besi mainan bersama jeno. Mereka berteriak lantang kala jeno memimpin dan memperi komando pada mereka untuk berbaris.

  Ada juga beberapa anak yang bermain dengan haechan dan chenle, mereka bekerja sama membangun sebuah istana dari lego. Jisung dan mark dikelilingi anak-anak kecil yang duduk dengan rapi, mereka memperhatikan dengan baik mark yang memetik senar gitar dan jisung yang bernyanyi dengan keren, mereka berdua terlihat begitu berkilau di mata anak-anak.

 Sedangkan jaemin? Dia hanya diam duduk di sofa memperhatikan teman-temannya yang tengah asik bermain dengan anak-anak. Jaemin sebenarnya sedari tadi sudah diajak teman-temannya untuk bergabung, tapi dia menolak karena enggan. Jaemin merupakan orang yang sedikit tertutup dengan orang lain selain teman-temannya, bahkan disekolah dia sudah mendapat julukan kulkas 7 pintu yang sulit diluluhkan.

  Jaemin hendak menghidupkan ponselnya untuk mencari pengalihan tapi niatnya terurung saat ada gadis kecil menghampiri dan memanggilnya. Gadis kecil itu datang padanya dengan menggendong seekor kucing putih berbulu lebat.

 Jaemin membungkukan badannya mengetahui gadis kecil itu ingin mengajaknya bicara.

"kak.. luna mau minta tolong sama kakak, boleh?" Tanyanya

 Jaemin mengangguk mengiyakan.

 Luna menunjukan kaki kucing yang berada dalam gendongannya. Jaemin melihat kaki kucing tersebut, ada serpihan kayu yang menancap di kakinya dan sedikit mengeluarkan darah. Darah itu merembes di bulunya, membuat bulu kucing tersebut yang sebelumnya putih bersih menjadi berwarna merah dan basah, jaemin tidak menyadari itu sebelumnya.

"kakinya bongbong keinjek kayu, luna gak tau gimana ceritanya, waktu luna nyamperin bongbong diluar bongbong cuman diem, eh waktu luna angkat luna liat kakinya bongbong luka, luna tadi coba minta tolong kak jeno, tapi kata kak jeno suruh minta tolong ke kakak, karena kak jeno gak bisa sama kucing, jadinya luna minta tolong ke kakak" Luna menjelaskan panjang lebar membuat jaemin tanpa sadar tersenyum karena gemas.

"kamu punya kapas, perban, sama alkohol?" Luna menggeleng.

"luna gak punya, yang punya kak yeri, biasanya kak yeri yang ngobatin kalo ada yang luka" jawab luna dengan polos. Yeri sedang ada pertemuan dengan dosennya dan perawat yang lain tengah sibuk memasak untuk makan siang.

NORMA (HYUCKREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang