001

1.8K 34 2
                                    

✯ Watanabe Haruto as Filipe Louis
✯ Park Jeongwoo as Samuel Marco
✯ So Junghwan as Mario
✯ Park Jihoon as Bruno
✯ Yoon Jaehyuk as José
✯ Hamada Asahi as Luis

✰ ✰ ✰ ✰✰

"Buenas noches a todos", sapa seorang pria yang baru saja memasuki ruangan itu.

"selamat malam, semuanya".

Para tamu yang mendengar sapaan itu lantas beranjak dari duduknya, lalu membungkukkan badannya sopan. Tak lupa dengan tangan kanan yang sudah bertengger didepan dadanya. "Filipe, has hecho un plan?", tanya seseorang berusaha membuka topik pembicaraan. "ya, aku sudah menyiapkan ini dari lama", tawa Filipe terdengar menggema di ruangan itu. Ia merasa sebentar lagi kemenangan akan datang menghampirinya.

"Filipe apa kau sudah membuat rencana?"

"Goodluck bro, semoga kali ini keberuntungan berpihak ke lo", orang-orang yang ada pada kubu Filipe berusaha memberi semangat.

Disisi lain,

"Sam, lo udah yakin sama keputusan lo?", Mario berusaha meyakinkan Sam dengan keputusan nya yang terdengar gila itu. Bagaimana tidak gila, Sam mempunyai rencana akan memperk*sa Filipe guna untuk melancarkan rencananya. "Ini udah keputusan yang tepat, Mar. Lo ga lupa sama hal yang harus kita tanggung kan?", Mario hanya mengangguk sebagai balasan. Mengingat Louis yang kini sudah diperbudak oleh Filipe dan teman-temannya. Tujuan mereka berdua melakukan ini hanya untuk membebaskan Louis.

"Let's start a game", Kata keduanya serentak.

Malam ini bertepatan dengan peresmian sebuah perusahaan pemasok bahan bakar yang baru saja naik daun akhir-akhir ini. Seorang pria dengan setelan jas berjalan memasuki tempat itu, tak lupa dengan sebatang nikotin yang masih menyala tersemat di jari-jari tangannya. "Huh? esa persona esta aqui", batinnya.

"Huh? orang itu berada disini".

Perlahan ia langkahkan kakinya mengikuti kemana perginya orang itu, perlahan tapi pasti kini keduanya sudah berada di depan sebuah ruangan kosong hanya berisikan 1 meja disana. "Ah, dia bermain-main denganku rupanya", Filipe tau, bahwa seseorang telah mengikutinya sedari tadi. Ia langkahkan kakinya masuk ke ruangan itu, diikuti oleh seseorang dibelakangnya. Ruangan itu terasa hampa, minimnya penerangan membuat ruangan itu terasa semakin menegangkan. Sam masuk ke ruangan itu, tetapi tidak menemukan Filipe disana. Ia hisap habis nikotin nya dan membuang asal. "Sudah siap akan kehancuranmu?", tanya seseorang dibelakang sana. Belum sempat Sam membalikkan badannya, orang itu sudah lebih dahulu memukul nya membuat kesadaran Sam hilang sepenuhnya.

"Err, kepalaku", adunya lantaran sakit yang teramat pada bagian kepalanya. Ia terkejut karena ia bangun dengan posisi badan yang tengah bersimpuh, seluruh baju yang melekat pada tubuhnya pun sudah hilang tak menyisakan sehelai pun. Ia telisik sekitarnya, dan menemukan Filipe yang tengah duduk manis sambil menyesap red bull yang ada pada genggaman nya. "Filipe?", tanyanya memastikan. "Iya, ini aku. Hai, long time no see Marc", katanya sembari berjalan mendekat. Tanpa aba-aba Filipe mencengkram kuat rambut Sam, sang mpunya meringis kesakitan. "Arghh", teriaknya. "Rencana lo, mau merk*sa gue kan? ayo lakuin sekarang Marc", tantang Filipe. Sam yang mendengar itu terkejut, bagaimana Filipe bisa tahu rencananya?

Ahk ini terlalu dalam Filipe

Dengan posisi Sam yang bersimpuh dihadapan Filipe, kini Filipe tengah mencengkram kuat rambut Sam sambil sesekali mendorong kuat agar penisnya sepenuhnya masuk ke dalam mulut Sam. Sesekali Sam tersedak lantaran dorongan penis Filipe yang menerobos masuk hingga ke kerongkongan nya.

Uhuk

Setelah puas dengan memborbardir habis mulut Sam, kini Filipe beralih pada lubang anal Sam yang terlihat berkedut dan terasa sempit. Merasa tak ingin mengotori tangannya, Filipe memilih untuk menarik paksa badan Sam agar lubang analnya dapat tergesek dengan sudut sepatunya yang sedikit tajam. "Ahk, anjing! Lo gila", teriak Sam. Ia maju mundurkan badan Sam, lalu mendorong kuat badan itu. Sam terhuyung dengan posisi badan setengah menungging. Filipe melihat sudut sepatunya yang kini sudah basah terkena cairan orgasm Sam, ia berpindah posisi menjadi berhadapan dengan Sam. Lalu mendorong kuat kepala Sam agar mencium sudut sepatunya. "Lo bersihin sepatu gue sekarang, lo harus mau jilat cairan lo sendiri", pintanya.

Sam yang mendengar itu langsung saja menjilati sudut sepatu Filipe, Filipe yang melihat Sam seperti itu lantas tersenyum tipis. "Semudah itu mengalahkannya?", batinnya.

✰ bad  | hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang