You Are My Best

3.8K 253 4
                                    

Chapter 17

"Hey Kanya tunggu!" ucap Digo sambil berlari kecil menyusul Kanya ke perpustakaan.

"Kenapa sih ? Lagi asik kan lo tadi." jawab Kanya sambil menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Digo.

"Maksud lo apa sih? Jangan gini ngambek gini lah. Gw minta maaf udah nyuekin lo. Maafin yaaa."

"Ga suka aja gw disitu berasa ga dianggep. Ditambah lagi lo nyuekin gw." jawab Kanya dengan wajah sedih.

"Iyaaa gw minta maaf yaa. Pulang sekolah kita jalan deh. Oke ? Lo mau kemana nanti ?" bujuk Digo

"Ngga mau kemana-mana. Gw mau lo main kerumah aja. Bisa ?" ucap Kanya

"Bisa bisa. Apa sih yg ngga bisa buat lo hehehe." ucap Digo sambil mengacak rambut Kanya.

"Si maaf. Ini semua gw lakuin karena kemauan lo. Dan satu yg harus lo inget gw akan jaga cinta itu Si. Sampe tiba saatnya gw ga mampu lagi untuk menjaganya." batin Digo.

Digo berusaha bersikap manis didepan Kanya. Karena ia tidak ingin membuat Sisi kecewa terhadapnya. Kini bel masuk istirahat sudah berbunyi. Semua siswa dan siswi masuk kekelasnya masing-masing untuk mengikuti jam pelajaran selanjutnya.

Sementara ditempat yang berbeda, mama dan papa Kanya sedang berbincang dengan dokter yang Kanya temui tempo lalu, ya. Dia adalah dokter Bima, dokter pribadi keluarga Kanya.

"Gimana perkembangan Kanya Bim?" Tanya Mira -mama Kanya-.

"Keadaan nya masih stabil-stabil aja kok Mir. Sementara kita pantau perkembangannya melalui obat dulu ya, kamu tau sendiri kan anakmu ngga mau di kemo. Padahal sebenarnya dia sudah harus di kemo agar menghambat pertumbuhan sel-sel kanker pada darahnya. Tapi kalau Kanya rutin minum obat insyaAllah sel-sel yang ada akan mati dan Kanya bisa dinyatakan bersih dari kanker. Terus ingatkan dia untuk rutin minum obatnya. Karena jujur saya yakin Kanya pasti bisa sembuh." Jelas dokter Bima

"Iya Bim, saya juga tidak pernah bosan untuk terus ingatkan dia minum obat. Saya tidak ingin dia pergi meninggalkan saya karena saya sangat menyayanginya." jawab Mira.

"Bim, apa sewaktu-waktu Kanya bisa tiba-tiba drop?" Tanya Rifky -papa Kanya-.

"Tentu Ky. Faktor yang paling berpengaruh adalah jika dia lupa untuk minum obat. Sedangkan faktor yang lain adalah saat kondisi badannya yang lelah dan terlalu banyak pikiran. Jadi tolong kamu ingatkan dia agar tidak terlalu lelah dan banyak pikiran."

"Ohh begitu ya. Oke kalo gitu Ky terimakasih banyak. Kami sangat berterima kasih kamu sudah ikhlas merawat Kanya anak semata wayang kami." Ucap Rifky sambil menjabat tangan Bima.

"Ky saya seperti ini karena sudah berpuluh-puluh tahun menjadi dokter pribadi keluarga kalian. Dan saya pun sudah menganggap kalian sebagai keluarga sendiri. Jadi jangan sungkan untuk meminta pertolongan apapun pada saya." Jawab Bima sambil tersenyum.

"Baiklah Bim, kami pamit yaa. Ayo ma kita pulang." ajak Rifky kepada Mira.

Rifky dan Mira pulang kerumah setelah menanyakan kondisi Kanya kepada Bima dirumah sakit.

*****

Bel pulang sekolag berbunyi. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas. Sisi dan Mila keluar kelas terlebih dahulu dan langsung menuju lobby untuk menunggu Kevin dan Digo. Tidak lama Kevin dan Digo keluar kelas lalu menghampiri Sisi dan Mila dilobby.

"Haaay udah lama yang nunggu?" tanya Kevin kepada Mila

"Ngga kok baru. Yuk balik. Eh iyaa lo balik sama Digo kan?" tanya Mila

You Are My BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang