"Naruto..." Nafasnya tercekat saat melihat punggung berbalut kaus hitam berpadu orange itu menjauh dan hilang keluar pintu kelas.
"Dia mengacuhkan ku?"
.....
Sssrrr...
Air mengalir deras saat keran air di putar.Kedua tangan nya menampung air dan membasahi wajahnya yang terlihat kusut.
Setelah selesai dia mengambil tisu yang tersedia dan membersihkan wajahnya yang basah,setelah selesai di buang nya dengan kasar ke tong sampah di dekat nya.
Mata biru itu kini menatap pantulan dirinya yang membayang di kaca besar.
Ingatan nya tiba-tiba membayangkan obrolan nya dengan Lee kemarin.
"Naruto,aku ingin berbicara sebentar dengan mu" Lee tiba-tiba memanggil nya saat dia dan Sasuke akan pulang setelah memastikan Hinata pulang bersama tenten.
"Apa Lee?"
Lee mendekat dan berbisik.
"Jangan di sini.Usahakan Sasuke tidak ikut"Naruto menatap bingung,tapi tetap menurut.
"Sas,aku ke belakang sebentar dengan lee.kamu tunggu di mobil"Setelah nya Naruto pergi menjauh bersama Lee.
"Maaf Naru...Aku tidak ingin berfikiran buruk tentang mu.Tapi,prilaku Sasuke padamu terlihat aneh"
Naruto tersentak dan menatap Lee.
"Kau tidak bermaksud membuat aku menjauhinya kan?" Curiga Naruto.Kini Lee melotot kaget atas ucapannya.
"Tidak tidak,aku tidak bermaksud begitu.Aku berkata jujur , denger ya.Sebelum ini Hinata pernah bercerita,setiap dirinya ingin menghampiri mu Sasuke langsung menatap tak suka padanya.Kau mungkin tidak menyadari nya,tapi kau bisa mengetesnya jika mau."Naruto terdiam linglung mendengar nya.
"Dan kejadian aneh hari ini yang terjadi pada Hinata...Aku tau hinata memang tipe gadis pemalu,tapi dia tidak akan pingsan jika dirinya tidak tertekan.Kau sendiri yang bilang jika Sasuke sempat berbicara dengan Hinata sebelum dia pingsan,ingat?""Hati-hati Naru...Aku lihat Sasuke selalu menatapmu "
Naruto menggelengkan kepalanya,mengusir bayangan Sasuke yang berbeda dalam bayangan liar nya.
"Tidak mungkin dia seperti itu..""Siapa?" Deg!
Dengan cepat Naruto berbalik dan mendapati Sasuke yang telah berdiri di belakangnya.
"Hehe Sas...kau mau cuci muka? Ayo ayo... silahkan aku sudah selesai" Dalam sekejap Naruto kembali pada wajah ceria nya menutupi rasa gugup yang sempat menghampiri nya.Alis kirinya terangkat sebelah dengan gaya Cool.Teihat keren seperti biasa nya.Diam-diam Naruto memperhatikan setiap ekspresi yang di tunjukkan Sasuke.
"Tidak,aku mencari mu.Kenapa kau menghindar?"Tak!
Tepat sasaran.
Kenapa dia to the point sekali.Benar-benar seorang uchiha.
Naruto meringis kaku mendengar nya.
"Siapa yang menghindar? Aku kebelet tadi,apa kau memanggilku tadi?"Tap!
Tap!
Persendian nya secara refleks terasa kaku begitu Sasuke melangkah mendekat hingga mengurung tubuh nya diantara kedua tangan Sasuke yang bertumpu pada wastafel di belakang Naruto.
"A apa yang kau lakukan?"
Wajah Sasuke mendekat dengan kepala miring, tatapan nya terlihat menatap ke bawah tepat ke arah bibir Naruto.Tiba-tiba dia merasakan firasat buruk,sekelebat ucapan Lee terngiang di kepalanya.
"... Tapi, prilaku Sasuke padamu terlihat aneh"
"Hati-hati Naru, aku lihat Sasuke selalu menatapmu"
Tak!!
"Apa yang kau pikirkan?" Bertepatan dengan itu Sasuke menjauh dan memasukkan kedua tangannya pada saku celananya,menatap Naruto dengan datar seperti biasanya.
Naruto memegang dahinya yang terasa ngilu setelah Sasuke menyentil nya.
"Ssh...harus nya aku yang bertanya seperti itu""Kau benar-benar aneh Sasuke..." Lanjut Naruto dengan kesal.
"Aneh?"
"Bukan apa-apa,lupakan.Ayo kita cari makan" Naruto berjalan mendahului , membuka pintu toilet dan keluar.
Tidak menyadari sebuah seringaian terbit di sudut bibir Sasuke melihat pantulan wajah nya yang membayang di kaca besar wastafel.
"Jadi,kau mulai menyadari nya?"
....
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingin Kamu
Teen FictionMereka telah berteman sejak kecil.Saling tau sifat dan favorit. Namun ...yang tidak Naruto ketahui,Sasuke selalu ingin lebih dari sekedar kata 'Sahabat'. Sasusaku