Saat ini Rachely tengah diobati oleh Kak Olivia, Olivia yang kesal dengan Rachely menekan luka dilutut adiknya."ADOHH KAK OLIP PELAN-PELAN LUTUT RACHELY SAKIT" Teriak Rachely, ia tak berbohong lututnya memang sangat sakit.
"Olivia" Tekan Dion.
"Lagi dia nakal banget sih, Rachely bisa ga sih lu jangan bandel jadi cewek. Siapa yang repot? Gue sama Dion juga!" Tanpa sadar Olivia membentak Rachely.
"Maaf" Hanya kata itu yang dapat Rachely ucapkan.
"Maaf teruss lalu diulangin ga ada gunanya! Omong kosong. Bisa ga sih lu jadi pendiem gitu gue capek ngadepin lu yang terlalu extrovet, Kita ini kakak kelas lu kalau lupa kosa kata dijaga. Sopan lu manggil kakak kelas tanpa embel-embel kak. Kita maklumin sifat lu karna lu adek kelas kita Hely, Jadi manusia berguna dikit bisa ga sih!?" Olivia mengeluarkan unek-uneknya.
"Olivia jaga mulut lu!" Dion mengeraskan rahangnya.
"Kenapa Dion? Emang bener kan Rachely cuma bikin kita repot, kita temenan sama dia juga karna kasian!" Ucapan Olivia membuat Rachely membeku.
Miris. satu kata yang menggambarkan Rachely.
"Iya awalnya emang gitu tap-" Ucapan Dion terpotong.
"Lo lupa? Kita udah sepakat ga bakal anggap dia adik!? Kita cuma formalitas didepan dia Yon!"
"Gue tau Liv tap-" Lagi dan lagi ucapan Dion terpotong yah.
"Wah gue ga nyangka yah sahabat ah ralat orang yang udah gue anggap abang dan kakak ternyata gini aslinya" Ucap Rachely dengan muka datar.
"Ga gitu dek! Kamu sa-" Dion mencoba mendekati Rachely tapi sang empu malah mundur.
"Keluar"
"Rachely kami bi-" Ayolah kenapa mereka suka sekali mempotong ucapan Dion.
"K.E.L.U.A.R" Ucap Rachely penuh penekanan.
"Oke, gue juga males dirumah kecil ini" Ucap Olivia lalu menarik tangan Dion.
"Liv lepasin gue, kita ha-"
"Lu tuli? Dia nyuruh kita keluar Yon!" Ucap Olivia yang masih meledak amarahnya.
"Arrghhh kenapa kalian suka banget motong omongan gue anjing!" Batin Dion yang sudah tertekan.
Rachely melihat keduanya pergi, Tak ada tangisan yang keluar, Rachely sedikit bersyukur sebab keluarganya sedang pergi.
"Kasian? Bener ya kata orang, Teman terdekat bisa jadi musuh. Definisi jangan pernah percaya pada siapapun atau kamu akan menyesal" Gumam Rachely menatap lurus dengan pandangan kosong.
"Entah gue yang terlalu bego apa mereka yang terlalu pintar ber acting"
Rachely menatap samping yang terdapat bingkai foto mendiam mamahnya.
"Mah Rachely anak yang kuat kan?" Rachely menatap lekat bingkai tersebut.
"Gue ga boleh cengeng, Mamah ga suka anaknya cengeng. Huhh lo kuat Zian!" Rachely mencoba menyemagati dirinya sendiri.
"Lah iya ya kenapa bang Zion manggil gue Zian? Perasaan nama Zian itu buat cowok, Ah ndak ngerti hayati capek" Gumam Rachely yang langsung pergi kekamarnya.
•••••
Tririringingg~
TuattTuattt~
Tririringingg~
TuattTuatt~TUK!
Rachely mematikkan alarm di headphonenya.
"Hoaamm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Antagonis? [HIATUS]
Romance"Posessive hmm" ?? "Simbiosis mutualisme? Deal!" ?? "Amati, Teliti, Analisis, Waspada. Honey" ?? "Protagonis? No im Antagonis" ?? "3 keinginan, Setelah itu tugasku selesai" ?? "Gue tidur bentar ya?"" Temukan sang Antagonis. Note: Typo bertebaran dim...