5. Kebenaran

22 2 0
                                    

Happy Reading ✨







Di suatu tempat yang sangat indah terdapat bunga-bunga disekeliling, Rachely hanya diam memandang sekitar yang asing untuknya.

Hanya 1 pertanyaan dibenaknya, dimana ia sekarang?

Sampai terdengar suara yang sangat ia kenal, seketika tubuh Rachely menegang. Lantas ia membalikan tubuhnya dan terlihat seorang wanita paruh baya.

"Rachely"

"Mamah?" Rachely tak menyangka sosok yang sangat ia rindukan ada didepan matanya.

Dengan mata berkaca-kaca Rachely berlari menghampiri sang mamah memeluknya dengan erat.

"Ahel kangen mamah, kenapa baru sekarang nemuin Ahel" Ucapnya dengan lirih.

Rachely menumpukan kepalanya diperpotongan leher mamahnya. Percaya ga percaya nangis dalam diam is another level of pain.

"Rachely maafkan mamah yah?"

"Hum?"

"Kembalilah pada keluarga kandungmu sayang"

Rachely yang mendengar itu melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah sang ibu.

"Mamah bicara apa sih, Rachely ga ngerti"

"15 Tahun yang lalu kami menemukan kamu dalam keadan pingsan dengan luka kepala di sebuah gang kecil, Lalu kami membawamu ke Rumah sakit dan dari hasil pemeriksaan kamu mengalami amnesia. Akhirnya kami memutuskan untuk mangadopsimu, Maafkan mamah karna egois dengan menyembunyikan kamu disaat seluruh keluarga kandungmu mencari kamu selama ini"

Mendengar penjelasan sang mamah Rachely menatap kosong, Plot twist macam apa ini? Amnesia? Keluarga kandung? Gang kecil??

"Mah Rachely mau disini aja" Mendengar ucapan lirih sang anak membuang mamah angkat Rachely terdiam, Ia memaklumi Rachely pasti syok akan ini semua tapi...

"Rachely ingin Istirahat sebentar aja" Setelah mengucapkan itu Rachely langsung memeluk sang mamah.

"Baiklah kalau itu mau kamu sayang"

"Sebentar aja oky?"

"Iya mah"

Sementara didunia nyata

Reyczan memandang lekat pintu kamar rawat inap Rachely, Ia sangat khawatir melihat adik kembarnya drop apalagi melihat tingkah Rachely mengamuk seperti tadi apakah adiknya mempunyai trauma?

Pintu terbuka dengan beberapa suster mendorong brangkar Rachely dengan tergesa gesa. Apa yang terjadi?!

Reyczan menarik tangan salah satu dokter yang membantu mendorong brangkar Rachely.

"Apa yang terjadi dengan adikku bang?"

Dokter Ilham Gibrantarac Verynzo Abang ke 2 dari Twins.

Ilham meng kode para suster untuk membawa brangkar Rachely ke ICU.

"Bang. ilham. jawab" Tekan Reyczan ayolah apapun yang menyangkut sang adik ia selalu tak sabar.

"Hah...Rachely akan dibawa ke ruang ICU tadi dia sempat mengalami henti jantung"

Mendengar itu seketika tubuh Reyczan membeku.

"Abang harus segera pergi" Belum beberapa langkah Reyczan menahan lengan sang Abang.

"Aku ga mau kehilangan Rachely lagi bang" Ucap Reyczan dengan mata berkaca-kaca.

Ilham menatap lekat sang adik, baru pertama kali ia melihat Reyczan seperti ini padahal Reyczan bisa dibilang anak yang cuek,dingin,tak peduli sekitar,irit bicara, Tapi sekarang lihatlah.

"Abang akan berusaha yang terbaik untuk adik kita oky?" Ilham mengusap kepala Reyczan lalu pergi.

Reyczan memandang sang Abang yang mulai menghilang, Ia berharap mendapatkan kesempatan untuk menjaga sang adik.

Drkk~
Drkkk~

Reyczan mengambil headphonenya.

"Ada apa dad?"

"Daddy sudah menemukan adikmu"

"Kau kalah cepat dad"

"Reyczan?"

"Aku dan bang Ilham sudah menemuinya"

"Dan kau tidak memberitahu ku?"

"Malas, Kapan daddy pulang?"

"3 Hari lagi, Tumben kau bertanya"

"Bisakah daddy pulang sekarang?"

"Ada apa?"

"Daddy tidak ingin melihat Rachely?"

"Katakan yang sebenarnya Rey"

"Rachely drop dad"

"APA? BAGAIMANA BISA?!"

"Datang ke RS Asckar"

"Daddy pulang sekarang!"

Tutt-

Reyczan terus memikirkan sang kembaran, Ia merasa ada yang aneh dengan tubuh Rachely?









Malam harinya~

Saat ini Reyczan duduk. Memegang tangan Rachely ia kecup punggung tangan Rachely yang bebas dari infus.

Rachely masih di ICU, Reyczan juga memakai baju khusus.

"Reyczan."

Reyczan yang namanya dipanggil pun menoleh, Ia melihat sang Daddy berdiri diambang pintu dengan muka humm...datar?

"Daddy, Adik ku sudah kembali tapi kenapa keadaannya kayak gini? Reyczan ga mau kehilangan lagi" Lirih Reyczan.

Mendengar itu sang Daddy mendekati brangkar Rachely putri bungsunya.

(Jadi posisinya Reyczan di sebelah kanan Rachely sementara Daddy kiri)

Daddy mencium dahi Rachely, Ia menatap penuh rindu putri kecilnya. Ah rasa bersalah mulai menghantuinya lagi

"Hely putri kesayangan Daddy tidak mau bangun? Maafkan Daddy ya karena sudah lalai menjaga kamu"

"Mommy kamu belum bisa jenguk kamu, Mommy sering sakit sejak Rachely diculik. Cepat sadar ya izinkan kami untuk menebus kesalahan kami nak" Cairan bening keluar begitu saja, Ya Daddy dari 4 anak ini menangis!

"Reyczan kamu pulang dulu biar Daddy yang jaga Rachely"

"Gak! Aku tetap disini dad"

"Reyczan, Daddy ga suka dibantah!"

"Pulang atau Daddy buat kamu tidak bisa bertemu dengan adikmu"

"Hmm" Reyczan tau ancaman sang Daddy tidak main main, Ia bangkit dari duduk lalu mencium dahi adik kembarnya dengan lama.

Setelah kepergian Reyczan, Daddy menatap lekat putrinya. Apakah kesalahan mereka pantas mendapat maaf dari Rachely? Hahh...











Who Antagonis? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang