🍁 Maple Leaf 🍁
.........
Vancouver, Canada, 2013
.
.Denting waktu seirama detak jantung, tahun demi tahun berlalu. Jam dinding di kamar itu mulai sedikit lusuh, hadiah yang diterimanya 9 tahun lalu ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di Kanada.
"Sebungkus coklat kesukaan Hannah." kalimat itu menyambutnya begitu keluar dari pintu rumah.
Hannah terseyum. Sampai hari ini ia masih saja menerima hadiah, dari orang yang sama yang juga memberinya jam dinding.
Jalanan tempat kaki keduanya berpijak masih sama. Lingkungan tak banyak berubah, hanya satu dua rumah yang mulai berbenah dengan penghuni baru di dalamnya.
Hannah terkenang, masa lalu lewat di benaknya, saat pertama kali anak laki-laki berumur setahun lebih tua berlari ke arahnya menarik tangan membawa Hannah ke tanah lapang di antara rumah-rumah mereka.
Di bawah pohon apel yang ketika itu sangat rindang di tengah musim semi
"Selamat datang di Kanada. Simpan ini supaya selalu ingat waktu."
Hannah selalu ingat. Waktu yang dia habiskan bersama Karel kini sudah setengah dari hidupnya. Anak laki-laki itu sudah tumbuh menjadi dewasa bersamanya. Tahun lalu Karel sudah masuk kuliah, dirinya menyusul tahun ini di universitas yang sama dengan Karel.
"Maple jingga." Hannah meraih salah satu dedaunan yang berguguran. Maple jingga di tengah musim gugur.
Karel melirik ke arah Hannah kemudian melakukan hal yang sama, maple jingga singgah di tangannya.
"Bagaimana jika cinta benar-benar tumbuh diantara kita?" suara Karel mengalun begitu saja tanpa bisa ia kontrol, setengah kesadarannya melayang entah sampai mana.
Bugh.
Ia kembali ke permukaan begitu tinju kecil Hannah mendarat di bahu kirinya.
"Kamu masih aja percaya hal-hal seperti itu ya, Karel."
Kemudian Karel hanya menjawab dengan senyuman.
........
Konon katanya, kalau kau menangkap daun maple yang berguguran, cintamu akan menjadi nyata bersama seseorang yang berjalan bersamamu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Maple Leaf (Love & Life)
RomanceKarel, Hannah dan Daren dipertemukan dalam sebuah kisah yang tak sedetikpun mereka sesali. Memeluk sempurna bahagia, duka, tangis dan tawa layaknya memeluk diri sendiri.