21

2.6K 72 0
                                    

"senyumanmu selaluu membuatku bahagiaa Asyara Alhumaira."
Garrensya Azkara Al-Ghifari.
----

Baby za rewel sekali sejak garren pergi kekantor. Asya binggung dan panik. Perasaannya pun tidak enak seperti ada yang mengganjal. Dari tadi baby za dikasih susu tidak mau, pup pun tidak, buang air kecil pun tidak, badannya tidak panas.

Pyarr

Foto garren yang berada disamping televisi terjatuh dengan sendirinya membuat perasaan asya semakin tidak karuan. Asya ingin menghubungi Umanya tetapi ada telpon masuk, dari nomor yang tidak dikenal.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu" ucap seseorang wanita dari sebrang sana.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarokatu, ini siapa ya? Ada apa?"

"Ini dengan ibu Asyara? Saya hanya mengabarkan jika bapak Garren berada dirumah sakit citra jaya karena kecelakaan. " Ucapnya lagi membuat jantungnya seketika perdetak lebih kencang dari biasanya.

Tes

Satu tetes air mata asya pun turun. Kakinya melemas membuat nya jatuh di karpet bulu. Baby za masih menangis.

"Hallo bu?" Ucap wanita dari sebrang sana. Asya pun tersadar.

"I-iya mbak terimakasih saya akan segera kesana" jawabnya menutup telpon sepihak.

Ia langsung menghubungi umanya dan bundanya karena baby za harus ada yang menjaga.

Setelah baby za dititipkan asya bergegas kerumah sakit. Garren ternyata di kecelakaan karena di tubruk dari belakang. Garren kritis asya menangis sejadi-jadinya. Uma datang Uma pun menangiss tetapi Uma menguatkan asya agar lebih tegar.

"Asya makan yuk" ucap Uma mendekati asya kesofa ruang garren.

Asya melihat depan dengan tatapan kosong. "Nggak usah Uma, asya makan nanti aja. Asya sholat Dzuhur dulu terus pulang liat baby za" ucapnya

"Yasudah nduk, jangan lupa makan ya. Biar Uma sama abi yang jaga garren" ingat Uma diangguki asyaa.

Asya segera sholatt di Masjidil rumah sakit. Ia mendoakan agar garren cepat siuman. Setelah selesai ia memesankan taksi online untuk pulang.

"Assalamu'alaikum " ucapnya memasuki rumah

"Wassalamu'alaikum, itu nda pulang" ucap uma dengan menggendong baby za, asya tersenyum sendu, ia sangat ingin membawa baby za berada didekat babanya tapi itu akan sulit.

"Maafin nda ya sayang nda lama" ucapnya dengan menggendong baby za

"Bagaimana keadaan garren sya?" Tanya bunda

"Kritis nda-" ucapnya dipotong bundanya

"Duduk dulu yuk" ajaknya lalu duduk disofa.

"Kenapa ya cobaan Dateng terus baru aja asya bahagia tapi udah dateng musibah lagi" ucapnya mengeluh membuat kening bunda mengerut

"Nggak boleh seperti itu sya, Allah itu adil. Kita diuji untuk lebih bersabar lagi. Jika Allah tidak memberikan kebahagiaan didunia Allah akan memberikan kemudahan didalam akhirat sya. Nggak boleh mengeluh sesungguhnya Allah tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuannya" ucapannya dijeda

JALUR LANGIT SANG GUS  |end|Where stories live. Discover now