"setiap cobaan pasti ada jalan."
Garrensya Azkara Al-Ghifari-----
Sudah 3 hari asya dibali. Ia merasakan ada yang aneh terhadap dirinya. Ia sangat manja dengan garren. Wajar sih tetapi mengapa ia sering menginginkan sesuatu.
Asya berpikiran jika ia hamil lagi. Tapi dia berpikir ingin kuliah terlebih dahulu. "Aku pengen kuliah tapi kalo aku hamil aku gajadi kuliah dong?" Pikirnya. Tetapi ia tidak mau terlalu berharap jadi ia berniat untuk memeriksakannya. Ia tidak ingin memberikan harapan terhadap garren ia hanya beralasan periksa ke dokter karena sedikit tidak enak badan.
"Mas asya ngerasa nggak enak badan. Yuk kedokter aja" ajaknya tiba-tiba
Kening garren mengerut. "Biasanya paling anti sama namannya dokter" nyyinyirnya seperti ibu-ibu tetangga.
"Ih mas aneh asya niatny bagus loh" ucap kesal
"Iyaudah sana siap-siap mas manasin mobil dulu" ucapnya lalu diangguki oleh asya.
---
Mereka sudah sampai di rumah sakit cendekia yang dekat dengan villa yang mereka sewa. Asya dan garren akan menemui dokter bagus. Setelah mereka menunggu antrian.
Tidak terlalu lama nama asya dipanggil. Garren membuntuti asya dengan menggendong Eza. Asya dicek oleh dokter bagus. Garren menunggu di ruang tunggu.
Setelah asya keluar garren dan asya duduk didepan dokter bagus. Eza duduk dipangkuan garren. "Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya garren dengan khawatir.
Dokter bagus tersenyum. "Istri bapak baik-baik saja. Lebih baik bapak dan ibu menemui dokter Livia untuk memastikan jika ibu asya hamil" ucap dokter tersebut.
"HAMIL?!" ucapan syok asya. Lalu diangguki oleh dokter tersebut.
"Iya sudah dok terimakasi." Ucap garren lalu keluar bersama eza dan asya.
"Hamil itu apa baba?" Tanya eza dengan rasa ingin tahunya
"Hamil itu diperut bunda ada dede bayi. Nanti eza jadi Abang" ucapnya lalu diangguki lucu oleh Eza.
Mereka langsung masuk ke ruangan dokter Livia karena jadwalnya sedang kosong. Asya diperiksakan lalu mereka duduk di ruangannya.
"Selamat ya ibu, bapak. Ibu asya hamil usiannya sudah 5 Minggu" ucap dokter tersebut dengan senyuman.
"Alhamdulillah yaaallah" ucap garren bersyukur. Asya masih terdiam mendengar kabar tersebut.
"Ini resep vitaminnya ya Bu, janinnya dijaga baik-baik ya Bu" ucap dokter hanya diangguki oleh asya.
"Terimakasih dokter" bukan ucapan asya melainkan ucapan garren.
Garren menebus vitaminnya dan pulang.
---
Asya tidak mau bicara setelah mendengar kabar tadi siang. Ia hanya dikamar saja. Membuat eza dan garren binggung.
"nda kenapa baba?" Tanya eza melihat bundanya sedih
"nda nggak papa sayangg, cuman nda harus istrihat yang cukup biar dede eza kuat." Jawab garren
"Oo gitu ya, yaudah ba eza au bobo dulu ya" pamitnya.
"Bisa bobo sendiri emang tanpa susu?" Tanyanya garren
YOU ARE READING
JALUR LANGIT SANG GUS |end|
Humor||FOLLOW SEBELUM BACA!!|| Maaf jika banyak salah kata atau kurang bagus karna masih pemula ya, ini semua hasil pemikiran aku sendiri yaa jgn samain"ke cerita lain. semoga kalian semuaa suka dan bisa di rekomendasi ketemen" kalian whehehe. GALLENSYA...