ᗰᗩᖇKᕼYᑌᑕK
☼
"Ga! Gue ga mau tau pokoknya harus di bagi ulang!"
"Lo bantah gue?"
"Ya masa gue dapet tiga tugas?! Yang lain terima bersih gitu?!"
"Ntar juga lo dibantu Jean sama Rehan, kan?"
"Pokoknya gue ga mau! Itu ga adil Sa!"
Haikal Chandrawinata, sebut saja pria itu Haikal, sosok laki-laki manis yang selalu banyak bicara di kelasnya namun kapasitas otaknya tergolong pintar. Dia tak pernah akur dengan Mahesa, si ketua kelas yang keras kepala berbanding terbalik dengan sifatnya yang tak mau mengalah.
Satu kelas bahkan sudah hapal dengan tabiat duo rival itu. Tak pernah ada kata damai nan tentram jika keduanya bertemu. Selalu saja di awali dengan tatapan permusuhan dan diakhir percekcokan.
Namun siapa sangka ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari semua anak-anak di sekolah. Sebuah rahasia yang jika itu terbongkar akan menjadi berita yang sangat menggemparkan.
"Dahlah, urus aja sendiri kelompok lo ini. Gua cabut!"
Sosok bersurai coklat madu itu pergi meninggalkan kelasnya. Membuat ketiga teman sekelompoknya hanya memandang pasrah. Selalu saja seperti ini jika Haikal bersama Mahesa, apalagi jika keduanya menjadi teman satu kelompok saat ada tugas dari guru.
"Gimana ni Sa?" Jean bersandar pada bangku kelas, sibuk mengemut permen colanya.
Sang ketua kelas ikut bersandar, menghela napas lalu mengangguk ke arah Rehan dan Jean.
"Yaudah kita kerjain aja dulu, sisanya gampang."
Jean dan Rehan mengangguk setuju, mereka mulai sibuk dengan kertas kerja mereka, begitu juga dengan Mahesa. Sesekali pikiran pria itu melayang pada Haikal, laki-laki manis yang sayangnya sangat galak padanya. Namun itu terlihat lucu. Menggemaskan seperti anak beruang.
Waktu terus berputar, dan ini sudah lebih dari setengah jam Haikal pergi. Kenapa tak kunjung kembali juga, mentang-mentang sedang ditinggal guru jadi seenaknya sendiri.