ㅤㅤ( ★‌︭ CHAPTER 3 )

636 95 42
                                    







✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧. lookism: ptj - ⠀⠀ ݁⠀ fanfic by: odi





Glek.

Ketika tegukan terakhir dari susu coklat yang mungkin sudah dihabiskan sebanyak dua botol itu tandas, dilemparnya sampah tersebut kearah bak yang tersedia, membuat para lalat yang tengah mengerubun terhenyak dan sialnya sebagian dari mereka malah menggerayangi wajah gadis itu.

"Kheh, menjauh lah dariku para lalat!" [Name] meliuk-liuk menghindar agar para lalat itu tidak mengenai wajahnya lagi.

Gadis itu tetap berjalan sambil sesekali memperhatikan sekitarnya. Disitu terdapat banyak mural tembok yang menurutnya keren. Ah, [Name] jadi ingin mencoret sesuatu disini. Tetapi ia tidak membawa alat apapun kecuali perlengkapan anjing di tas-nya.

Ya, hari yang cerah ini gadis itu memutuskan untuk pergi menuju kediaman kembarannya yaitu Jaeyeol.

Saat sampai, dirinya langsung dibuat tertawa keras melihat Jay yang sudah dibanjiri oleh keringat akibat para anak anjing itu menarik-narik gorden dan membuat kekacauan lainnya disana. Asisten Jay berdiri di sudut ruangan hanya memandang pemuda itu tak habis pikir──sepertinya.

"Hoho, Jay apa kau mau aku belikan anjing Labrador?" Jay semakin beringsut mundur hingga membentur tembok mendengar [Name] yang tiba-tiba datang menawarkan anjing yang bahkan lebih terlihat menyeramkan dari yang dia pelihara saat ini. Lantas pemuda tersebut menggeleng cepat.

[Name] menggendong tiga anak anjing di dalam ruangan itu sekaligus, bahkan Jay yang menyaksikannya malah tertegun. Mereka semua seketika patuh pada gadis itu.

Jay ... ingin juga bisa menjinakkan mereka.

"Hm?" gadis itu tersadar saat salah satu dari mereka menarik-narik tas yang dibawanya turun.

Brugh!

"Wah sepertinya kalian sadar ya kalau aku membawa makanan!" seru [Name] mengelus gemas bulunya, "Baiklah, waktunya makan~"

Aktivitas itu tak luput dari pandangan Jay yang tertutupi rambut, akhirnya setelah melihat para anak anjing itu sedikit tenang berkat adanya [Name], Jay kemudian ikut membantu gadis itu untuk memberikan makanan walau Jay masih dalam jarak amannya agak tak menyentuh bulu itu.

"Mereka aman kok, paling hanya gigit." [Name] tertawa sekali lagi melihat reaksi Jay yang langsung bersembunyi kembali, "Ayo, kita jalan-jalan!"

Jay menggaruk dahinya memberikan kode bahwa dirinya setuju namun harus [Name] yang membawa mereka semua, yang disetujui saja oleh gadis itu. Diam-diam [Name] menyeringai ketika terlintas ide bagus untuk menjahili si tuan muda.

Tangannya terulur untuk mengacak kembali isi tas yang dibawanya. Setelah mendapatkannya, benda itu ia tarik keluar. Gadis itu melemparnya ke lantai dan tersenyum puas saat melihat betapa menggemaskan baju-baju yang akan dipakaikan pada anjing mereka.

≛ 𝐓𝐇𝐔𝐍𝐃𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒, LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang