"Ya terus, lo mau kita jadi apa?" pancing Adel sengaja.
"Gak jadi apa-apa, " jawab Samudra dengan wajah datarnya.
"Oh."
********
Pagi yang cerah, Samudra lagi-lagi datang menjemput Adel dipagi buta. Membuat Adel yang baru memakan roti segigit sambil memakai seragam itu kalang-kabut."Buset, jangan lari-lari sambil bawa makanan gitu di mulut lo. Makin mirip anj1ng kelaparan!" Adel kesal sendiri dan melempar bantal sofa sembari lewat.
"Aw! Sakit bejir, Del!"
"Bodo, emang gue peduli?" judes Adel.
Adel mengunyah makanan di mulutnya sambil memakai seragam sekolahnya dan berjalan kesana kemari, Samudra pun pusing melihatnya.
Samudra mendekati Adel yang sedang kesusahan LAGI dengan dasinya lalu menarik tangannya.
"Lo kayaknya musuhan ya sama ni dasi?" gumam Samudra sambil membenarkan dasi itu.
"Gue sebenarnya males pake dasi, kalo gak disuruh sekolah gak bakal gue pake!"
"Kalo gak pake dasi, sekalian gausah pake seragam. Telanjong lu ke sekolah, auto dikira orgiel sih!"
"Anda kira saya cewe murah kah?! Hey, gue ini mahal ya. Harganya 10 miliar!"
"Kalo mahal mah masih bisa dibeli, kalau limited edition itu baru keren. Jangankan 10 M, lo dijual 500 rebu gaada yang mau beli. Orang lo cerewet plus kang ngomel," ucap Samudra panjang lebar.
"Lah, daripada lo! Dijual 10 rebu juga gak ada yang mau beli, orang lu galak plus kayak dakjal!" kesal Adel sambil terus mengunyah rotinya.
*******
"Kiw-kiw! Cukurukuk!" seru Adel dengan kata-kata yang sempat booming beberapa waktu lalu.
"Cukuruuk! Kenape lo pagi-pagi dah kerasukan ayam? Terus, tumben pagi!" tanya Vreya bingung.
"Gue mau jadi siswi teladan mulai sekarang, gue sadar diri nama gue udah berderet di catatan murid telat!" Vreya hanya terkekeh melihat sahabat sengkleknya ini.
"Ohya, gimana mbak perasaannya kemarin jalan sama mas crush?" Adel memasang wajah curiga kalau mereka sudah jadian.
"Beuuh! Asal lo tau, jantung gue kejedar kejedor kejeder! Pas gue nyampe dia udah duduk di kursi taman, terus dia manggil gue .... "
*Flashback*
Pov: VreyaAku turun dari mobil yang ku naiki, lalu membayar ongkosnya. Aku berjalan perlahan sambil senyum-senyum sendiri dan nervous.
Di sebuah kursi taman berwarna putih, terlihat seorang lelaki yang sudah lumayan lama aku sukai. Kami selalu satu sekolah, entah dia yang mengikutiku atau sebaliknya.
"Vrey!" Garren menyuruhku untuk duduk di sampingnya.
Dengan gugup aku duduk di sampingnya, dia terus menatapku. Sedangkan aku tak berani menatap balik.
"Vrey, look at me. Aku gak akan makan kamu, kenapa takut?" tanya Garren menyuruhku untuk menatapnya balik.
"G-gapapa kok!" Aku pun menatapnya balik.
Wajah ini ... seleraku.
"Aku mau ngomong .... " ujar mereka bersamaan.
"K-kamu duluan aja!" Aku mengalah.
"Mungkin ini terlalu cepat, tapi dari dulu kita selalu satu sekolah. Bikin aku ... jatuh hati. Awalnya aku kira cuma obsesi, tapi kok gak pergi-pergi?" Garren menjeda ucapannya membuatku ketar-ketir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah Nakal Milik Ketos Galak
Novela JuvenilCover by: Lyra Serafina Aurora▪Facebook Derita punya ketos galak disekolah, sangat tidak mengenakkan. Apalagi saat kita harus dihukum olehnya hanya karena kesalahan kecil. begitulah yang dirasakan Adel, seorang gadis yang di cap nakal dan suka membu...