"Haduh-haduh, kalian ini. Berantem mulu kerjaannya, awas nanti jodoh!" goda Pak Irfan.
"Gamau deh, Pak. Saya gamau punya jodoh bandel." Samudra bergidik ngeri.
"Ih, saya mending sama Bapak aja daripada sama Samudra. Dia galak, gak kayak Bapak yang ramah ini. Hihihi!" Raut wajah Samudra langsung berubah menjadi kesal.
"Bisa saja kamu, Adel. Lihat muka Samudra cemburu gitu." Pak Irfan menunjuk Samudra yang langsung mengubah ekspresinya menjadi cool.
"Apaan, gak ada Pak! Saya kesel dia katain galak," elak Samudra.
"Sudah-sudah, lebih baik kalian masuk kelas. Bapak mau ngajar kelas 10 dulu, permisi." Pak Irfan berlalu dan menuju kelas 10 yang berada di lantai 2.
Adel dan Samudra pun saling diam, dan menunggu sahabat mereka masing-masing yang lamanya Innalilahi.
"Mereka bolos kah ya?! Lama banget," kesal Adel.
"Entah, ayo dah balik ke kantin cari mereka!" ajak Samudra yang diangguki oleh Adel.
Baru berjalan beberapa langkah, dua sejoli yang baru menjadi pasangan itu terlihat bergandengan tangan. Adel dan Samudra reflek sama-sama memasang wajah julid mereka.
"Ew, bucinners!" julid Adel memutar bola matanya.
"Baru sehari jadian, sahabatnya udah terlupakan. Tai lo, Ren!" Samudra melipat tangannya di dada.
Vreya dan Darren saling menoleh lalu tertawa. Sedangkan Adel dan Samudra kebingungan dengan tingkah aneh sahabatnya itu.
"Kalian cocok banget, jadian gih!"
"Bener kamu Ay, mereka cocok banget. Udah kayak Dilan & Milea," sambung Darren.
"Nuadjis, emoh! Hii!" Adel bergidik ngeri.
"Yakin najis?" goda Samudra.
"Berisik, udahlah! Gue sendiri aja ke kelas, males punya besTAI bucinners padahal baru jadian. Udah gitu gaada PJ pulak!" omel Adel berjalan sendirian ke kelas.
"Ngambek tuh bocah? Buset, kejar sana besTAI lu Vrey. Nanti ngamuk bisa hancur sekolah kita dia bikin." Vreya mengangguk dan melambaikan tangan pada Darren.
"Dadah, Ay! Semangat ya belajarnya!" ucap Vreya sambil tersenyum.
"Iya, Ay. See you istirahat nanti!"
Samudra memasang wajah malas melihat kebucinan sahabatnya itu. "Gue sendiri aja dah, lelet!"
Samudra berjalan sendiri kelas, Darren pun mengejarnya dan langsung menepuk pundak Samudra.
"Lo cocok ama Adel, tukang ngambek."
"Gue bukan tukang ngambek! Gue males liat bucinners," tegas Samudra.
*********
Di kelas Adel, jam pelajaran ke-1 sampai istirahat kosong. Tentunya satu kelas begitu senang, kelas mereka menjadi lumayan ribut sama seperti anak kelas sebelah yaitu kelas 11 IPS 1, kelas Samudra dan Darren yang kebetulan sama-sama jam kosong.
"Kelas sebelah juga jamkos yah? Mantep bangets!" ucap Adel senang.
"Yups, anak Bu Ersa sama Pak William nikah. Makanya 2 kelas jamkos ampe istirahat. Gue mau ke kelas sebelah deh!" gumam Vreya.
"Ngapain? Cewe-cewe di kelas sebelah pada julid binti pikmi, ntar lo digibahin!"
"Gapapa, ada Ayang Darren yang bakal marahin mereka." Vreya reflek berakting muntah.
"Huek, bucinners!"
"Lo yakin gamau ikut? Anak kelas sebelah cogan semua, siapa tau lo dapet satu," ajak Vreya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah Nakal Milik Ketos Galak
Ficção AdolescenteCover by: Lyra Serafina Aurora▪Facebook Derita punya ketos galak disekolah, sangat tidak mengenakkan. Apalagi saat kita harus dihukum olehnya hanya karena kesalahan kecil. begitulah yang dirasakan Adel, seorang gadis yang di cap nakal dan suka membu...