CAST

336 192 111
                                    

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________

Gadis itu berangkat ke kampus diantar oleh lelaki setengah parubaya yang ia panggil dengan sebutan ayah. Saat melihat arloji yang ia kenakan, jam masih menunjukan pukul 06.30 AM.

Setelah sampai dikampus, gadis itu berjalan kearah kelas sambil melihat sekelilingnya.

"awas aja kalau ada pemberitahuan dosen nggak masuk, gue udah cape banget bangun pagi" ucap gadis itu dalam hati sambil memainkan ponselnya.

Gedebruk!

Tanpa sadar gadis itu menabrak salah satu dosen yang terkenal killer

"Kamu kalau jalan jangan main HP!, pakai mata kamu lain kali" teriak dosen  itu dengan mata yang melotot menatap gadis tersebut.

"iyaa pak, saya minta maaf tadi mau ngabarin teman. Maaf pakk" ucap gadis itu dengan terbata-bata dan memasang raut wajah ketakutan.

"Yasudah pergi sana, anak jaman sekarang tahunya main hp saja" dosen itupun pergi meninggalkan gadis itu.

Huhh.. untung saja nggak dihukum. Ucapnya dalam batin

****

Gadis itu adalah aku. Nama ku Gwen Aurie. Mahasiswi psikologi, aku memilih masuk jurusan psikolog karna ingin membantu orang yang memiliki penyakit mental secara gratis. Diriku memiliki karakter yang keibuan dan ceria. Namun, dibalik itu semua aku banyak menyimpan luka.

Setelah kelas selesai. Aku berniat ingin langsung pulang, tetapi saat aku ingin melangkahkan kaki untuk keluar kelas, aku mendengar suara yang tak asing memanggil ku.

"Woi, gwen" Teriak mereka.

"Manggilnya nggak usah teriak teriak gitu dong" Cetusku dengan kesal.

Ketiga teman ku itu berlari menuju kearah ku.

"Kita nongkrong dulu yuk" Ajak ketiga teman ku.

"Yaudah ayo" Aku mengangguk, meng iyakan ajakan mereka.

Sesampainya dikantin, aku dan mereka langsung memilih bangku untuk duduk.

"Lu yang mesan sana, gua lagi mager" Ucap lelaki itu.

Lelaki itu bernama Jenandral, akrab disapa jenan. Jenan merupakan satu satunya cowo di circle pertamanan ku. Jenan memiliki karakter yang tengil dan pelawak. Dibalik canda maupun tawa yang dia perlihatkan kepada teman-temannya, Jenan kerap kali sedih memikirkan keluarganya yang  berantakan.

"Ah lo mah selalu mager nan. Lama-lama lo kenak nyeri sendi" Sahut Nana.

Nana adalah teman ku dari kecil dan bahkan kedua orangtua kami sudah sangat akrab. Nana memiliki karakter yang  pemberani dan dewasa. Nana memilih jurusan psikolog dengan alasan agar tidak jauh dari ku. Bagi nana pacaran itu bukanlah suatu hal yang penting.

"Ah berisik lo berdua, biar gue sama gwen aja yang mesan."  Kata gadis disebelah Nana.

Gadis itu bernama triaca, akrab disapa aca. Dalam circle pertemanan mereka, Aca lah yang usianya lebih muda setahun dibanding yang lainnya. Aca memiliki karakter yang asik dan humble. Menurut aca tak ada cinta ya maka tak ada konten kehidupan.

Setelah selesai makan dan berbincang-bincang. Mereka semua memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strange Love Story [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang