"Gwen minta ponsel lo"
Aku memberikan ponsel yang ku genggam kepada Nana.
"buat apa?" Tanya ku.
"Buat nyari identitas cowo lo, masih sering komunikasi?" Nana bertanya kepada gwen dengan ekspresi yang datar.
Aku menggelengkan kepala ku "hm udah jarang sih, dia sering hilang hilangan bahkan udah ngilang seminggu. Gue selalu chat tapi tetap nggak ada balasan"
"Halah, lagian lu udah dikasih yang jelas di depan mata malah nyari yang nggak jelas" Ujar Jenan.
"Maksud?" Aca menyerngit saat mendengar perkataan itu.
"Jelas gimana?" Tanya Nana.
Pada situasi ini aku hanya bisa diam, karna aku sudah tau apa maksud dari perkataan Jenan barusan.
"Nggak, nggak adaa maksud apa-apa" Ungkap jenan.
"Yaudah fokus dulu itu nyari identitas sih cowo gwen" Lanjutnya.
"Ah gue dapet sesuatuu nih" Dengan excited Nana memperlihatkan apa yang ia temukan.
"Apa na apa?" Suasana menjadi heboh ketika mendengar nana berbicara seperti itu.
"Gue nemu satu petunjuk dari beberapa foto dan informasi yang dia kasih ke gwen, tapi ini gue masih perlu ngulik informasinya lebih dalam lagi"
Dengan ekspresi yang sangat serius, nana terus mencari identitas siapa kekasih virtual gwen. Seakan-akan di sekitarnya tidak ada orang, ia tidak memperdulikan apapun yang dilakukan para sahabatnya pada saat itu.
"Gue berharap sih jangan zonk" Kata ku kepada Nana.
Sembari menunggu, Aca pergi ke ruang tamu dan merabahkan badannya di sofa untuk istirahat sejenak, Aca berteriak.
"Gue ngantuk, mau tidur dulu"
"Yaudah tiduran aja dulu" Tutur ku kepada Aca.
Jenan dengan tiba-tiba menarik tangan aku ke arah taman belakang
"Ayo ikut gua" ajaknya.
"Aduh, kita mau kemanaa?" Tanya ku.
"Ke taman belakang, ada yang mau gua omongin"
Sesampainya ditaman belakang, jenan langsung memeluk tubuh ku dengan erat, membenamkan kepalanya ke pundak ku.
Aku membelalakkan mata karna merasa kaget, secara perlahan aku membalas pelukan jenan sembari mengelus rambutnya
"Lagi ada masalah?" tanya ku dengan nada suara yang lembut.
Jenan menggelengkan kepalanya.
"Nggak ada, cuma kangen aja sama lu. Gua mau sama lu gwen, tapi lu selalu nolak karna alasan persahabatan kita"
"Jen, kalau gue sama lo, terus suatu saat nanti kita putus, pasti kan kita bakal jadi asing, gue nggak mau hal itu terjadi. Jen, nggak selamanya cinta harus memiliki kan?"
Jenan mengangkat kepalanya dari pundak ku, melepaskan pelukannya secara perlahan. Dia menatap ku dengan penuh arti yang cukup dalam
"Take a chance with me, gwen"
"Woi ngapain lo berdua, dicariin jugaa malah mojok. Lagi gibah ya lo berdua?mending sini, Nana ada informasi baru"
Teriak aca kepada kami. Aku dan Jenan sedikit kaget ketika mendengar suara itu.
"Iya lagi gibahin lo sama hts an lo itu" Jawab ku dengan bercanda.
Sialan, nih anak ganggu aja.
(Gumam jenan dalam hati)Aku berlari kecil ke ruang makan sembari diikuti oleh jenan. Sesampainya diruang makan, aku mendapatkan berita yang diluar dari ekspetasi ku.
"Ada informasi apa naa?" Tanya ku kepada Nana.
"Ternyata cowo virtual gwen itu aslinya cewe, gue bisa tau dia cewe yaitu dari beberapa informasi yang dia kasih ke gwen"
Tubuhku terkulai lemas, rasanya seperti kesambar oleh petir saat mendengar informasi yang Nana berikan.
"Sialll, gue udah keburu jatuh cinta, lo udah yakin itu informasi benar?" Kata ku.
"Emang pernah informasi gue salah?" Sahut Nana dengan nada yang sedikit sombong.
Sahabat-sahabatnya itu berusaha untuk menenangkan Gwen. Nana mengelus pundak Gwen dan berkata
"Tapii, sosok yang di pakai dia untuk ngefaker juga udah gue dapet kok. Ini orangnya satu kampus kita"
"HAH" Aku dan ketiga sahabatku kaget mendengar ucapan Nana, kami memasang ekspresi yang keheranan, dan bertanya kepada nana dengan rasa penasaran.
"Siapa orangnya, siapaa?"
"Kating, tapi bukan satu jurusan terus gue lihat lihat nih kating kayanya tipe mahasiswa kupu-kupu deh" Nana memperlihatkan sosial media kating tersebut, nana juga menunjukan beberapa foto kating itu kepada sahabat-sahabatnya.
"Tuh kan apa gua bilang, cowo kalau beda rambut udah pasti bakal beda vibes dan kelihatan beda muka" Terang Jenan.
"Jenan mending diem dulu, gue lagi berusaha mencerna semuanya" Aku membuang nafas ku dengan berat, isi kepala ku sekarang banyak pertanyaan.
Aca, Nana, dan Jenan saling lihat lihatan satu sama lain seakan-akan mengisyaratkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Kata aca "yaudah Gwen, kami tinggal dulu deh karna pasti lo butuh waktu sendirii"
Aku tidak menjawab sepatah katapun, aku hanya bisa melamun dan terdiam. Sahabat-sahabat ku pun memilih pergi meninggalkan aku sendiri karna mereka tau bahwa aku butuh waktu untuk sendiri.
****
Aku pergi ke kamar, seharian aku tidak melakukan kegiatan apapun. Aku akan keluar kamar hanya untuk makan dan selebihnya mengurung diri dikamar."nasib gue gini amatt" ucap ku sembari menangis.
"Apa gue coba dm aja ya sih kating itu?" Hal itu terbesit dalam pikiran ku begitu saja.
______________________
Kating itu bernama Langit Anggantara,
mahasiswa jurusan management three. Langit adalah sosok pria yang cukup tampan bahkan termasuk disukai oleh banyak wanita, tetapi tidak ada satu wanitapun yang berhasil memikat hati langit. Langit bisa dibilang pria yang cukup introvert, dia kerap kali memilih pulang kerumah untuk bermain game dibanding harus nongkrong dengan teman teman sekelasnya.
Apakah gwen bisa memikat hati langit?
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love Story [ ON GOING ]
Teen Fiction🛑 INI CERITA PERTAMA, MAAF BILA MENEMUKAN TYPO DAN ALUR YANG KURANG JELAS. Kisah dari seorang gadis mahasiswi psikologi yang bernama Gwen aurie, gadis yang ceria dan memiliki sifat keibuan. Gwen menjalin hubungan dengan cowo virtual dan siapa sang...