I WAS ENCHANTED TO MEET YOU

439 40 29
                                    

Gwen hanya seorang diri di lapangan basket, dia medengarkan musik sembari mengerjakan tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gwen hanya seorang diri di lapangan basket, dia medengarkan musik sembari mengerjakan tugasnya. Dia memilih menyendiri karna merasa energinya sudah habis.

Saat tengah asik mengerjakan tugas, tiba-tiba ada seorang pria yang datang menemuinya. Ia memanggil wanita itu dengan suara yang lembut.

"Gwen aurie" Sapa pria itu.

Gwen melirik ke arah suara tersebut, wajahnya memerah, matanya berbinar ketika melihat pria itu.

"Kak Langit" Sahut ku menjawab sapaan dari Langit.

Langit berjalan ke arah Gwen, dia meminta izin untuk duduk.

"Boleh aku duduk?" Tanya Langit.

Aku mengangguk, menutup laptop ku, memilih untuk berhenti sejenak mengerjakan tugas.

"Kamu kok tau aku? pasti dari kak abryal ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kok tau aku? pasti dari kak abryal ya?"

Langit tidak menjawab pertanyaan Gwen sama sekali, ia malah mengalihkan pertanyaan Gwen.

"Bisa-bisanya confesss kan belum kenalll?" Tanya Langit kepada ku.

"Hmm gimana yaa kalau diceritain terlalu panjang ceritanya"

"Gapapaa, cerita ajaaa di dengerin sampe habis kok sama disimakk" Ucap Langit sembari tersenyum.

"Jadi tuh, aku sama circle ku itu ada buat grup di telegram terus ada orang lain yang join juga ke grup cc aku nah kebetulan yang join ini cowo. Dia pada saat itu ngaku kalau nama nya rega terus dia bilang juga dia itu kuliah di salah satu univ deh, lama kelamaan aku sama sih cowo ini deket, kaya pacaran gitu tapi seiring berjalannya waktu aku ngerasa ada yang janggal karna setiap aku ajak meet dia nggak mau dan pas temen aku cek ig fakultas nya nggak ada daftar nama dia. Terus dia tuh pernah SS salah satu akun MLnya nah disitu temenku nyari informasi, akhir nya kebongkar kalau dia itu ngefaker pake foto kamuu. Sial nyaa akuu itu udahh sempat sayangg ya jadi yaudah walaupun sama dia juga udah lost contact, aku malah keterusan sayang nya ke kamu karna kan dia awalnya ngefaker pake foto kamuu jadi ya secara nggak langsung yang aku kenal itu kamu. Perasaannya sulit buat di cancel tapi lagi berusaha untuk cancel perasaannya hehehe"

Jelas ku, aku merasa malu pada saat itu. Aku selalu memalingkan mata kearah sekitar karena tidak berani menatap Langit.

Langit menatap Gwen, dia berusaha medengarkan semua penjelasan yang Gwen berikan, sesekali ia memberi senyuman kepada Gwen.

"Heh bisa-bisanya, tapi i proud of you. gemes amat jadi orang" Puji Langit kepada Gwen.

Rasanya aku ingin berteriak saat itu juga, dan tangan ku terasa sangat dingin ketika mendengar kalimat yang keluar dari mulut Langit, tapi di sisi lain aku berusaha untuk menahan tangis karna rasa terharu.

"Kenapa matanya jadi berkaca-kaca gitu?" tanya Langit yang menyadari Gwen mehanan tangisnya.

"Aku senangggg banget bisa ketemu kamu, aku juga happy karna baru pertama kali ada orang yang ngucapin kalimat apresiasi dari hal yang aku lakuin" Tutur ku kepada Langit.

"Pertama kali?" Kedua alisnya terangkat.

"Iya, pertama kali. Aku nggak pernah dapet apresiasi dari siapa pun dan kamu adalah manusia pertama kali yang ngasih aku apresiasi. Terimakasih ya kak"

"Yaudah kalau gitu, mulai hari ini setiap apapun pencapaian kamu akan aku apresiasi" tuturnya

"Eh seriuss? makasih ya kakk"

"Terimakasih juga, kata kata kamu selalu bikin aku semangat dan terimakasih juga udah perhatian sama aku. Yaudah kalau gitu aku balik dulu"

"Iyaa kakkk, hati hati dijalan yaa, makasih buat hari ini"

Saat Langit sudah keluar pergi meninggalkan Gwen. Tak henti-hentinya Gwen memaparkan senyuman di wajahnya, bagi Gwen hari itu adalah hari terindah yang pernah ia jalanin.

"I was enchanted to meet you, kak Langit" Gumam ku.

Aku memutuskan untuk langsung pulang kerumah tanpa memberitahu sahabat-sahabat ku.

****

Setelah sampai rumah, ia terus saja tersenyum seperti layaknya orang yang sedang jatuh cinta. Saat ingin melangkahkan kakinya ke kamar, tiba-tiba seorang wanita setengah parubaya yang ia panggil dengan sebutan ibu, berbicara dengannya.

"Gwen, kamu kaya orang gila senyum senyum sendiri" ucap sang ibu.

"Lagi happy ajaa" jawab ku dengan senyuman yang manis kepada ibu.

"Happy karna apa tuh?" tanya sang ibu.

"Ibu kepo ah"

"Yaudah, kamu udah makan?" Tanya ibunya Gwen.

"Gwen sudah makan di kantin, ini mau nugas deh" Aku dengan cepat melangkahkan kaki taman belakang untuk sekedar bermain dengan ikan-ikan di kolam. Ketika aku melihat ponsel begitu banyak chat dari cukurukuk gang yang mempertanyakan keberadaan ku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strange Love Story [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang