SEKUMPULAN CAHAYA

400 28 12
                                    

Langit melihat jam yang ia kenakan, pada saat itu jarum jam menunjukan pukul 04.00 AM, dia berusaha membangunkan Gwen dengan perlahan-lahan.

"Gwenn, ayo bangunn"

Berulang kali dia berusaha untuk membangunkan Gwen, namun tidak ada jawaban dari gadis itu.

"Kebo kamu"

Langit menepuk pundak Gwen berulang kali, setelah sejam lamanya membangunkan Gwen akhirnya ada jawaban dari Gwen.

"Ih maaf yaaa aku tidurnya nyenyak bangett" Aku berusaha untuk bangun.

"Emang dasar keboo" Ejek Langit

"Biarinnn" Kata ku.

"Ayo balik ke tenda" Ajak Langit kepada Gwen.

Dia megenggam tangan Langit sembari mengikuti Langkah kaki Langit.

Sesampainya di tempat mereka mendirikan tenda, Nana langsung memeluk Gwen dengan eratt.

"Darimana aja sih Gwen? gue nggak bisa tidur semalaman karna mikirin lo" Ucap Nana dengan rasa yang sangat khawatir. Perlahan-lahan ia melepaskan pelukannya.

"Ditinggal Jenan jadi nggak tau arah pulang ke sini" Jawab ku.

"Kampret emang sih Jenan" Cetus Nana.

Aca samar samar mendengar suara Gwen, dia langsung keluar tenda. Matanya berbinar saat melihat Gwen, dia merasa senang karna sahabatnya itu baik baik saja.

"Syukurlah lo aman, lain kali nggak usah pergi sama Jenan deh" kata Aca.

Aku tidak banyak bicara pada saat itu, rasanya energi  sudah habis untuk menjawab pertanyaan dan perkataan dari sahabat-sahabat ku.

"Gua nggak ditanyain?" Tanya Langit.

Aca dan Nana menggelengkan kepala.

"Nggak penting" Ledek Aca.

"Mau ke tenda" Pamit ku kepada mereka.

Kedua sahabatnya mengangguk, mempersilahkan Gwen untuk masuk ke tenda.

"Gua mau tidur, ngantuk" Celetus Langit.

"Yaudah sono" Sahut Nana.

Aca dan Nana memutuskan untuk balik ke tenda, kedua gadis itu memejamkan mata mereka untuk tidur. Tanpa terasa hari pun sudah mulai terang.

Jenan bangun terlebih dahulu di banding yang lainnya, ia langsung cepat melangkahkan kakinya ke tenda Nana, ia memanggil Nana berulang kali.

"Naa, nanaaa" Panggilnya.

"Apa?" Jawab Nana yang masih mengantuk.

"Gwen gimana? gua ketiduran semalam"

"Ya udah ketemu" Sahut Nana.

"Terus sekarang dimana?"

"Tidur, di dalam tendanya" 

Jenan merasa tenang saat mendengar jawaban itu dari Nana. Pagi itu, dia memilih lebih dahulu menyiapkan makanan dan air hangat untuk sahabat sahabatnya. Jenan membangukan mereka satu persatu dari luar tenda.

"Tumben amat nan" Ucap Abryal.

"Iya, lagi rajin" Sahutnya.

"Mau indomieee" Kata Langit.

"Lu nggak boleh makan" Celetuk Jenan kepada Langit.

"Sensi bener lu sama gua" Protes Langit.

"Karna gua baik, yaudah nih makan" Tawar Jenan.

Strange Love Story [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang