2. The Housemates 💋💦

1.3K 68 60
                                    

Aneh sekali. Meskipun Yunho bisa mencium rasa takut yang datang dari laki-laki bertubuh lebih kecil itu, lelaki itu masih bisa tersenyum tulus padanya dengan mata cerah dan ramah. Manusia ini jelas terlalu polos untuk keselamatannya sendiri. Dan ketika ketukan Mingi di pintu tak menghasilkan efek yang diharapkannya, Yunho melangkah maju, menatap kenop pintu sebentar sebelum memutarnya dengan mudah, logam di kusen pintu berderit saat dia dengan mudah membukanya.

"Demi- aha! Nah! Begitu caranya membuka pintu yang terkunci!" Mingi berkata cepat, mengucapkan terima kasih sambil menepuk lengannya saat melongok untuk meneriakkan kehadirannya kepada siapa pun yang tinggal bersamanya.

Sentuhan intim itu hanya sekilas, tapi itu masih terhitung kontak fisik terintens yang pernah Yunho terima selama beberapa dekade, jantungnya yang lambat secara abnormal berdebar kencang di dadanya bak seekor kelinci yang berlarian ketakutan dari liangnya.

Laki-laki berambut jingga yang datang bergegas dari sebuah ruangan di sebelah kiri mereka terpaku begitu melihat Yunho mengintip di belakang Mingi, lubang hidungnya melebar dan matanya hampir keluar dari rongganya saat melihatnya.

Ah, jadi Mingi tinggal bersama makhluk abadi lainnya seperti dirinya, tak heran dia tak begitu takut padanya seperti yang seharusnya. Yunho belum pernah bertemu langsung dengan manusia serigala seperti ini, tapi aroma anjing basah yang sudah dikenalnya sudah menjadi pertanda pasti, begitu pula aroma lain yang lebih kaya yang tercium di sekitar tempat itu. Vampir? Well, Itu tidak lazim.

Manusia serigala dan vampir yang hidup bersama, sama wajarnya dengan wendigo yang datang mengunjungi mereka untuk membeli permen.

"Hongjoong, ini temanku Yunho. Itu lho, yang pernah kuceritakan tentang pertemuanku saat aku masih kecil?"

Mingi menatapnya kembali sambil tersenyum ketika mengatakannya, ekspresi kosong Yunho tak mengungkapkan apapun saat dia memikirkan kata-kata si manusia. Mereka pernah bertemu sebelumnya? Ataukah itu hanya kebohongan yang dia ucapkan agar serigala ini mengizinkannya tetap di sarangnya?

"Ini-? Jadi begitu. Senang, ehm, bertemu denganmu, Yunho, tapi bisakah kami permisi sebentar?" makhluk abadi satu itu bertanya dengan cepat. Tapi bahkan tanpa melihatnya untuk mengecek konfirmasi, shifter itu dengan cepat menarik lengan Mingi, dan menyeretnya dari ruangan itu saat Mingi merengek karena ditarik dengan kasar.

Tulang punggungnya menegak seiring kepergian manusia itu secara tiba-tiba, sebuah lampu di atasnya yang dia tak sadari ada di sana pecah dengan berbahaya saat bagian atas kepalanya membenturnya, tapi dia mengabaikannya dan diam-diam mengekor di belakang keduanya. Entah kenapa, instingnya berteriak padanya bahwa Mingi sekarang adalah miliknya, dan karena itu, dia tidak senang pria lain itu sudah mengambilnya darinya.

Yunho berhenti sebelum sampai di ruangan, namun indra tajamnya mampu menangkap bisikan kasar bahkan di tengah musik yang masih menggelegar.

"Sudah kubilang padamu, Joong, dia itu shifter! Dia belum menua satu hari pun!"

Hah, jadi mereka pernah bertemu sebelumnya? Namun mengapa dia tak bisa mengingatnya? Dia akui tak ingat membiarkan manusia hidup selama bertahun-tahun untuk bercerita tentang dirinya.

"Oke, aku percaya padamu, tapi itu tak mengubah fakta bahwa dia berbahaya, Mingi! Kau tak bisa seenaknya mengundang calon makhluk pemakan manusia ke tempat kami. Dia harus pergi."

"Apa?! Kau belum pernah bermasalah sebelumnya! Lagi pula, Yunho bukanlah pemakan manusia." Sebenarnya iya, tapi lucu sekali Mingi sudah membelanya. Menggemaskan, dan sangat, sangat naif. Ya Tuhan, dia benar-benar punya selera. "Dia terang-terangan hanya ingin permen, jadi mungkin dia bukan serigala seperti yang kubayangkan pada awalnya. Seekor beruang, mungkin? Dia cukup tinggi untuk itu."

Must Be More Dangerous 🔞 YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang