4. Wujud baru💋 💦 (end)

1.1K 59 11
                                    

Yunho memperhatikan Mingi yang memandangi refleksinya di danau, membalikkan tubuh telanjangnya kesana kemari hinggga hanya berujung kekecewaan. Sudah sebulan sejak dia pertama kali berubah di bawah cahaya bulan purnama terakhir, tapi bahkan Seonghwa dan Hongjoong yang datang untuk mengawasinya pun terkejut dengan perubahan wujud Mingi. Jika itu benar-benar bisa dianggap perubahan.

Mantan manusia itu masih mempertahankan sebagian besar ciri-ciri lamanya, meskipun rambutnya sekarang berwarna merah secara permanen, dengan mata seterang bulan darah. Tubuhnya sekarang sedikit lebih tinggi juga, tapi tak lebih lebar, dengan kuku dan ujung jari mungil berwarna merah, alih-alih cakar hitam yang dimiliki Yunho sendiri. Dan meskipun Mingi memiliki ekor rusa kecil, dia tak memiliki begitu banyak bulu, satu-satunya hal yang menunjukkan bahwa dia bukan sekedar makhluk abadi adalah dua pasang tanduknya, gading dan murni yang kontras dengan milik Yunho yang hitam dan membelah.

Namun bahkan dengan ciri-cirinya yang lebih lembut dan mirip faun, Mingi masih secepat predator mana pun, dan hampir sama kuatnya dengan Yunho sendiri, dengan indera yang sangat tajam sehingga dia sering kali harus menutupi hidungnya yang berkerut saat mencium aroma baru.

Menyusul di belakang pasangannya, Yunho menyandarkan kepalanya yang masih manusia di bahu Mingi, berhati-hati untuk menghindari tanduk tajam itu.

"Tak adil kalau kau terlihat menakutkan dan aku tetap terlihat seperti peri hutan yang ingin disetubuhi," desah Mingi, cakar kecilnya menggores lengan bawahnya saat Yunho membungkus dirinya dengan lebih aman di sekitar makhluk abadi itu.

"Menurutku itu cocok denganmu," gumamnya, menciumi seluruh kulit terbuka yang tersedia baginya.

"Ya, tentu saja, kau menyetubuhiku," gerutu Mingi. "Tapi kurasa aku senang yang lain tak takut padaku seperti ini. Bahkan beberapa hari yang lalu Wooyoung menyebutkan bahwa aku menguarkan aroma manis yang mengundang, tak seperti aromamu yang mengintimidasi."

Yunho mendengus, berharap keenam makhluk abadi lainnya takut pada Mingi. Setidaknya mungkin mereka akan punya lebih banyak waktu sendirian. Namun pada bulan purnama seperti malam ini, semua temannya suka mengunjungi sisi hutan yang sebenarnya. Well, setidaknya Yunho tahu cara mudah membuat makhluk abadi lainnya memberi mereka privasi yang sangat mereka butuhkan.

Membiarkan lidahnya yang panjang meluncur di sepanjang leher Mingi hingga sampai ke rahangnya, Yunho merasakan seluruh tubuh makhluk abadi baru itu bergidik dalam dekapannya, desahan ringan dan bahagia keluar dari bibirnya saat dia berbalik untuk menciumnya lebih dalam. Kebaikan manusia yang masih Mingi miliki, ia merasa tak nyaman bercinta dengan pengetahuan bahwa teman-temannya yang memiliki pendengaran tak manusiawi berkeliaran di sekitar mereka, tapi dia tahu bagaimana mengubah sikapnya dalam hal itu.

"Hei, sayang?" Yunho bergumam di bibir pasangannya.

"Hmm?" Mingi bersenandung bahagia, lidahnya yang lebih pendek namun tetap mengesankan meluncur di sepanjang deretan atas gigi tajam Yunho hingga mengeluarkan darah, keduanya mengerang karena rasa tembaga saat Yunho dengan rakus menghisap lidah yang basah.

"Ingat saat pertama kali kau melihat wujud wendigo-ku?" tanya Yunho begitu dia tak lagi teralihkan.

"Ya."

"Apakah kau masih ingin tahu bagaimana rasanya kawin denganku seperti itu?" Saat makhluk abadi kecil itu menarik napas tajam, Yunho menyeringai, menarik diri untuk melihat ke bawah ke arahnya. "Kuanggap itu sebagai jawaban ya."

Yunho bisa melihat nafsu mengaburkan tatapan indah berwarna merah darah itu, tapi Mingi masih memandang sekeliling tepi danau dengan waspada. "Apakah maksudmu malam ini?"

"Well, jika kau tak ingin-"

Namun Mingi menganggukkan kepalanya cukup cepat hingga membuat Yunho terkekeh. Tentu saja dia sudah meminta Yunho berkali-kali sejak pertama kali berubah, tapi Yunho harus memastikan bahwa tubuh Mingi bisa menerimanya, jangan sampai dia melukainya secara tidak sengaja saat melakukan itu. Meski Mingi sekarang abadi, dia masih bayi. Tapi tidak apa-apa, selama dia masih bayinya.

Must Be More Dangerous 🔞 YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang